"Duduk di hadapanku, terasa seperti aku melihat gadisku. Sungguh menyebalkan!"
~Carnation~
***
Bel istirahat terdengar di seluruh sekolah. Semua murid berhamburan untuk mengisi perutnya. Begitu pula dengan Moza cs.
"Raf, guru baru itu bang Aji, kan?" tanya Ersa duduk di hadapan Rafa, begitu pula dengan Radit.
"Menurut lo?! Gue aja baru tau. Gak ada yang bilang sama gue,"
"Gue baru tau kalo Bang Aji bisa jadi guru," ucap Radit.
"Seharusnya yang kalian pikirin itu duitnya! Emang uang dia kurang jadi CEO? " ucap Rafa.
"Iya juga, ya?"
"Kantin, yok! Gak baik ghibah, apalagi yang dighibahin abang sendiri," Ersa menengahi.
"Gue dibawain bekal sama Fisyha," balas Rafa mengeluarkan kotak bekalnya dari laci.
"Makan kantin aja! Ayo buruan! Keburu mejanya penuh," ucap Ersa dan menarik tangan Rafa menuju kantin, sedangkan Rafa hanya bisa pasrah.
"Kan! Mejanya penuh!" Radit kesal sendiri saat melihat meja kantin sudah penuh.
"Woy! Dicariin juga, rupanya udah duluan," ucap Faisal menghampiri mereka.
"Kok gak masuk?" tanya Faisal saat tubuhnya sudah berdiri di hadapan tiga pria itu.
"Mejanya penuh," balas Radit mengedarkan pandangannya, berharap ada tempat yang bisa mereka duduki.
"Bang, itu Fisyha duduk sama siapa? Kita kesana aja, yuk! Banyak yang kosong, cukuplah untuk kita," ucap Faisal menunjuk meja yang ditempati Fisyha, ada Moza, Jihan, Silvi dan Annisa di sana.
"Ya udah lah, yok ke sana!" mereka berempat pun menuju meja Fisyha.
"Permisi. Boleh gabung? Mejanya udah pada penuh," ucap Ersa.
"Ya elah Bang. Duduk aja!" jawab Fisyha, mereka pun duduk bersama dengan tenang.
"Raka mana, Sya?" tanya Radit.
"Pesenin makanan ki-"
"Weh...kena angin apa ini, Abang?" tanya Raka datang tiba-tiba dan memotong ucapan Fisyha.
"Bangku penuh,"
"Owh. Nih Dek, sama kakak-kakak makanannya," ucap Raka lalu duduk.
"Makasih," ucap Jihan.
"Sans aja,"
"Lo murid baru itu, kan?" tanya Radit pada Moza.
"Iya, Keana Amoza. Salam kenal,"
"Keana?! Jangan bilang lo Queen Racing?! Suara lo juga gak asing," Tuding Radit.
"Kak Kea itu memang Queen Racing," ucap Nisa.
"Apa?! Berarti tadi malam Rafa itu balapan sama lo?!"
"Iya, Rafa-nya juga udah tau, tadi waktu mau ke kelas,"
"Owh. Kenalin, gue Raditya, panggil Radit aja,"
"Gue Mahersa, panggil Ersa,"
"Gue Faisal, panggil Ical. Gue kelas 11. Kita ini bersaudara. Sepupuan maksudnya. Kecuali Fisyha sama Raka dan Rafa. Mereka bertiga adik kakak. Satu emak satu bapak," tak hanya memperkenalkan diri, tapi sepupu Rafa satu ini mengoceh menjelaskan apa hubungan mereka.
"Gue Rakasyha, panggil Raka. Gue kembaran Fisyha,"
"Keana Amoza Fernand Akbar. Itu nama lengkap Moza. Kalian bisa panggil Moza," ulang Moza sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Teen FictionJudul Awal : Cinta Afa & Oja KARYA 2 Carnation, itulah bunga yang pantas untuk melambangkan kisah mereka. Dipertemukan dan dipisahkan dalam sekejap. Meninggalkan sebuah janji yang maknanya bukan main-main. Berpisah dan berjanji untuk kembali bertemu...