"Kamu berharga karena itu kamu, bukan orang lain. Insecure bukan hal yang pantas untuk kamu."
~Carnation~
***
Karena membawa mobil dengan kecepatan tinggi, Rafa hanya menghabiskan waktu sepuluh menit untuk sampai di sekolah Indi.
Seorang satpam membukakan gerbang untuk Rafa. Mobil Rafa pun masuk dengan begitu angkuhnya. Kehadirannya jelas menarik perhatian penghuni sekolah. Terlebih tampaknya jam istirahat sedang berlangsung.
Keluarnya Rafa dari mobil, membuat penghuni sekolah semakin heboh. Tak hanya mobilnya saja yang cakep, ternyata yang punya gak kalah cakep.
"Gila!! Itu cowok bukan dari lumpur kalik yak, Tuhan ciptainnya,"
"Pasti tajir nih, mobilnya aja mewah,"
"Siapa tuh? Ganteng banget,"
Rafa berdecih saat suara-suara itu masuk ke indra pendengarannya dengan lancang, "Lihat apa yang bisa kalian lakukan lagi pada adikku setelah ini!" gumam Rafa sambil mengedarkan pandangannya, mencari sosok gadis yang membuatnya berakhir di tempat itu.
"Mau cari siapa, Dek? Ada perlu dengan siapa?" satpam yang tadi membukakan gerbang menghampiri Rafa.
"Kakak!!" seruan itu membuat Rafa menoleh dan mendapati Indi yang berlari ke arahnya.
"Don't run, Indi! I'm stay in here," peringat Rafa yang mampu menghentikan aksi lari Indi.
"Indi pikir Kakak gak jadi datang," Indi menatap Rafa dengan senyuman mengembang.
"Kakak pasti tepati janji,"
Rafa beralih pada satpam tadi dan mengangguk, mengode bahwa dia sudah menemukan yang ia cari. Sang satpam mengangguk dan berlalu, namun ia menatap Indi dengatn tatapan heran.
"Anjir, ngapa tuh si Indi lendotan sama cogan?!"
"Dih, murahan banget!"
"Sok SKSD banget tuh Cupu!"
Suara hinaan itu mampu membuat Indi melapaskan rangkulannya pada Rafa. Senyum yang tadi begitu indah tak lagi terlihat.
"Gak usah didengerin. Kita gak bisa bungkam mulut mereka satu per satu, tapi kita bisa bungkam telinga kita," Rafa merangkul bahu Indi dan berlalu dari parkiran.
"Di mana?" tanya Rafa kemudian. Ia hanya sekali menginjakkan kaki di sekolah Indi, tepatnya saat mengantarkan Indi mendaftar sekolah, jadi maklum saja dia lupa.
"Ruang BK, di sana!" Indi menunjuk ujung lorong dan menuntun Rafa menuju ruang BK, di mana saat itu ia dihakimi dengan tidak adilnya.
Indi ingin mengetuk pintu, tapi gerakannya terhalang karena Rafa lebih dulu membuka pintu itu dengan tidak sopan santunnya.
Orang yang berada di ruangan itu langsung menoleh karena kaget. Rafa yakin bahwa wanita gempal itu adalah guru BK dan murid laki-laki di hadapannya adalah murid bermasalah.
"Rangga?" Rafa mengangguk mengerti, ternyata laki-laki itu adalah Rangga yang semalam Indi ceritakan. Lumayan tampan menurut Rafa.
"Hm," hampir saja Rafa tertawa atas respon pria itu yang terkesan cuek pada adiknya.
"Siapa, ya?" guru BK gempal itu membuka suara. Tatapannya kesal pada Rafa. Tentu saja, siapa yang tidak kesal saat ruangannya dimasuki dengan tidak sopan?!
"Wali Indi," Rafa kembali bertingkah tidak sopan dengan langsung duduk di samping Rangga.
Guru itu mengangguk paham, "Jadi, beberapa haru lalu, Indi membuat masalah. Dia membuat ke—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Teen FictionJudul Awal : Cinta Afa & Oja KARYA 2 Carnation, itulah bunga yang pantas untuk melambangkan kisah mereka. Dipertemukan dan dipisahkan dalam sekejap. Meninggalkan sebuah janji yang maknanya bukan main-main. Berpisah dan berjanji untuk kembali bertemu...