#16. Saling Melengkapi

13.9K 962 7
                                    

"Kehadiranmu membuatku merasa sempurna."

~Carnation~

***

Sudah hampir satu sekolah Rafa jelajahi hanya untuk mencari sosok Jessy. Ia memang begitu niat untuk membalaskan dendam Moza.

Sekarang tujuannya adalah taman belakang dekat gudang. Mungkin hanya tempat sepi itu yang dijadikan Jessy sebagai tempat persembunyian.

Mata tajam Rafa mengedar. Melihat ke balik kaca jendela tiap kelas. Mengabaikan penghuni kelas yang tampak terganggu dan menciut.

"Seharusnya tu cewek udah pingsan! Salah emang gue nyuruh si Gerald, ck,"

Seringaian langsung hadir saat Rafa mendengar suara decakan kesal itu. Orang yang dicarinya ternyata memang benar sedang berada di taman belakang. Tepatnya di balik pohon mangga besar.

Tanpa pikir panjang, Rafa langsung menghampiri Jessy. Kedua tangannya yang terkepal disembunyikan dalam saku celana.

"R-rafa?!" Jessy dan kedua temannya langsung berdiri saat melihat Rafa berdiri di hadapan mereka.

Rafa tersenyum sinis, "Lo terlalu bodoh untuk melakukan kejahatan,"

PLAAK!!

Rafa langsung memberikan tamparan keras pada Jessy, tak peduli bahwa yang di hadapannya saat ini adalah perempuan.

Jessy memegangi pipinya yang terasa begitu panas. Tak hanya pipi, bibirnya turut mengeluarkan darah. Memang sebegitu kuat tamparan seoarang Rafa.

"Kamu kok nampar aku?!" Jessy memberanikan diri untuk protes.

"Masih belum sadar sama kesalahan lo?"

Bugh

Berbeda dengan yang Rafa lakukan saat mendorong kepala Moza tadi, Rafa mendorong keras kepala Jessy hingga kepala itu terbentur batang pohon.

"Shh--" Jessy meringis memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja terasa berdenyut nyeri.

"Fa, lo keterla--"

"Kenapa? Lo mau juga?" Rafa menatap Maura sengit, membuat gadis itu terdiam takut.

"Aku lakuin itu karena dia deket sama kamu! Aku gak suka! Aku cemburu!" Jessy berteriak dengan beraninya di depan wajah Rafa. Rafa semakin naik pitam dibuatnya.

Kembali tanpa perasaan, Rafa menjambak rambut Jessy dengan kuat, "Gue bukan siapa-siapa lo! Gak usah sok mengusai!" Tajam Rafa kemudian menghempaskan kepala Jessy hingga perempuan itu terduduk.

Rafa menginjak kaki Jessy dan menekannya hingga ringisan Jessy kembali terdengar.

"Berhenti ganggu gue dan orang di sekitar gue! Lo bermain dengan orang yang salah," peringat Rafa sambil menunjukkan layar ponselnya pada Jessy.

Ponsel itu menunjukkan rekaman saat Jessy sedang berada di club dan melakukan hal kotor.

Selama mencari Jessy tadi, Rafa memang menyuruh suruhannya untuk mencari sesuatu yang bisa menjatuhkan Jessy. Dan mencari bukti tak selama mencari orangnya.

Wajah Jessy dan kedua temannya memucat seketika. Reputasi mereka dan keluarga mereka bisa hancur jika Rafa benar-benar menyebar luaskan.

Rafa tersenyum sombong dan langsung menendang tubuh Jessy hingga seluruh tubuh itu terbaring ke tanah dengan sempurna. Bahkan kepala Jessy sampai terbentur batu.

"Mati lebih baik buat lo!" Sarkas Rafa kemudian meninggalkan ketiga perempuan yang sudah tak berani lagi melawannya.

***

CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang