"Rasa lelahku tiba-tiba saja hilang saat melihat semua ekspresi yang ada pada wajahmu."
~Carnation~
***
Sekarang sudah hari Jumat dan Rafa belum juga pulang. Jangan kan pulang, menginjakkan kakinya di tanah air saja belum. Pria itu benar-benar mengelilingi dunia selama hampir seminggu ini.
Selama seminggu pula, Rafa jarang memberi kabar. Tentu saja, jam terbang dia bukan hanya sejam atau dua jam, melainkan berhari-hari agar sampai tujuan.
Khawatir? Tentu, terlebih lagi Rara sebagai ibu. Tapi mereka mulai terbiasa dengan jadwal padat Rafa sekalinya pria itu flight.
Setelah sholat jumat, mereka memutuskan untuk berkumpul di mansion Ikhsan, alias tempat tinggal Rafa juga.
Moza, Radit, Ersa, Jihan, Silvi, Fishya, Nisa, Faisal dan Raka. Satu komplotan yang kekurangan satu member lagi itu sedang asik di ruang keluarga sambil menonton drama korea. Itu semua terjadi karena permintaan para gadis-gadis. Sedangkan para pria hanya menurut.
"Dihh!! Sok muna banget! Giliran ceweknya udah sama cowok lain aja, baru panas!" Fishya menggerutu melihat sosok pemain pada drakor yang mereka tonton, Extraordinary You.
Semua para remaja pasti tahu tentang drakor satu itu. Di mana mereka dimainkan di dunia komik juga dengan dunia nyata, bahkan berkaitan dengan cerita masa lalu mereka. Tak hanya itu, dalam kisah itu mereka berjuang untuk merubah takdirnya.
"Nonton gitu aja baper," julid Faisal membuat para gadis mendelik. Yang disindir memang Fishya, tapi yang kesindir semuanya.
"Cowok tuh emang gitu, suka julid!" Moza melempar bantal sofa pada Faisal.
"Tauk tuh! Cowok gak punya perasaan ya kayak dia nih," Nisa yang posisi duduknya dekat dengan kaki Faisal langsung saja mencubitnya, membuat pria itu meringis sakit.
"Tuh kan, baperan! Baru juga dibilang gitu udah keroyokan aja," Faisal tak mau kalah.
"Diem, deh! Lo sendiri, kita berlima, tewas lo ntar!" Jihan menatap Faisal dengan tatapan membunuh.
Radit dan Ersa terkekeh melihat Faisal yang diamuk massal, "Makanya, diem aja. Diamuk massal kan, lo?!" Ledek Radit.
"Kenapa sih, ributnya kedengeran sampai dapur?" Rara datang dan duduk di samping Moza.
"Ini, Mom, Ical ngajak ribut!" Adu Fishya.
"Enggak, Tan! Fishya aja yang baperan,"
"Boong aja lo, Cal. Emang lo yang ajak ribut duluan," Raka yang sedari tadi diam akhirnya buka suara.
"Siapa yang ajak ribut?" Ikhsan datang dan bergabung.
"Ical, Dad! Masa katanya cewek itu baperan,"
"Loh?! Kan emang bener,"
"DAD!!"
"MAS!!"
Ikhsan terkekeh saat istri dan anaknya itu memekik kesal.
"Bercanda, Sayang. Lanjut aja nontonya, Ical hantu, gak usah dianggap," Faisal mendelik dengan perkataan om-nya itu.
"Bang Rafa belun ada kabar kapan pulang, Bang Er?" Raka bertanya pada Ersa, tentu saja, karena hanya Ersa yang tahu jadwal flight Rafa. Jangan lupa kalau Ersa yang membantu Rafa dalam jadwal maskapai.
"Seharusnya semalam dia pulang. Tapi ada jam terbang tambahan, jadi belum tahu kapan pulang," Ersa menjawab dengan mata yang fokus pada drakor. Pria itu tampaknya sudah mulai ketularan virus drakor dalam hitungan jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Teen FictionJudul Awal : Cinta Afa & Oja KARYA 2 Carnation, itulah bunga yang pantas untuk melambangkan kisah mereka. Dipertemukan dan dipisahkan dalam sekejap. Meninggalkan sebuah janji yang maknanya bukan main-main. Berpisah dan berjanji untuk kembali bertemu...