#7. Nongki

15.2K 1K 4
                                    

"Diam dan menyaksikanmu berbicara sepertinya menjadi aktivas baru yang tidak aku sadari."

~Carnation~

***

Langkah mereka terhenti saat melihat tiga anak manusia sedang berbuat tindakan tak terpuji pada salah satu kendaraan murid.

Moza berdecak melihatnya. Mereka adalah orang yang menabraknya di toilet tadi, Jessy cs. Ketiga nenek lampir itu sedang asik mengempeskan ban mobilnya.

"Mobil siapa tuh?" Tanya Ersa.

"Mobil Moza," jelas Moza mendekat ke arah Jessy cs yang belum menyadari kehadiran mereka.

"Assalamu'alaikum. Maaf, ban mobil Moza mau diapain, ya?" tanya Moza dengan wajah polosnya, sedangkan Jessy cs langsung mengambil posisi berdiri dengan wajah gugup.

"Hah?! Kita gak ngapa-ngapain kok!" jawab Nabila kikuk.

"Orang ucap salam dijawab!!" ketus Radit.

"Wa'alaikumussalam," mereka bertiga menjawab dengan kaku.

"Kalian tau kalo ini mobil Moza? Tau dari mana? Terus kalian mau apain mobil Moza?" ucap Moza dengan wajah sok polosnya.

"Oh, ini mobil lo?!" sinis Jessy.

"Bukan, hehe..."

"Terus ini mobil siapa?! Mobil lo yang mana?! Kan kita niatnya mau bocorin ban mobil lo!" ucap Jessy keceplosan.

"Ketauan!! Mau bocorin ban mobil Moza. Itu emang mobil Moza! Hebat, ya?! Baru masuk sekolah, tapi orang udah tau yang mana mobil Moza. Tapi sayang, kalian gak bisa bocorin bannya, kan?! Kasihaaan!!!"

"Pake keceplosan lagi!" gumam Jessy kesal pada dirinya sendiri.

"Kalian itu mau apa sih dari Moza?! Dia itu murid baru, gak ada masalah sama lo!" ujar Silvi kesal.

"Jelas dia ada masalah sama gue! Dia udah deket-deket sama pacar gue, Rafa!"

"Dalam mimpi pun gak akan pernah ada istilah Bang Rafa jadi pacar lo!" ketus Fisyha. Amit-amit punya kakak ipar modelan Jessy batin Fishya.

Jessy mengangkat tangannya ingin menampar wajah Fisyha, tapi telah ditendang terlebih dahulu oleh Rafa. Perlu diingat! DITENDANG, bukan DIHEMPAS!!!

"Jangan pernah lo sentuh dia! Lo sentuh dia, nyawa lo langsung hilang!" Peringatan itu berasal dari Ersa.

"Heh?! Lo pikir gue takut?! Rafa itu pacar gue, pasti gak akan rela naykitin gue!"

"Lo gak pernah jadi pacar gue dan gue gak mau pacaran sama lo atau sama siapa pun!" ucap Rafa dingin, mulai jengah dengan situasi ini.

Jessy menghentakkan kakinya kesal. Tangannya dengan ringan memeluk lengan kekar Rafa. Juga jangan lupakan bibirnya yang dimajukan minta digeplak itu.

"Kamu kok gitu, sih?" rengek Jessey manja, namun terkesan menjijikkan untuk mereka.

Rafa menghempaskan kasar tangan Jessy. Wajahnya memerah menahan marah, "Don't touch me!" sarkas Rafa.

"Mending lo sama antek-antek lo pergi sebelum kita keroyok!" Radit mendorong bahu Jessy lumayan kuat. Lebih baik Jessy enyah sebelum Rafa benar-benar mengamuk.

"Ish! Awas kalian!" Jessy menunjukkan mereka lalu pergi dengan kaki yang dihentakkan.

"Gak boleh marah-marah! Nanti cepat tua loh!" ejek Moza sambil tertawa.

"Kak, mobil Kakak bocor gak?" tanya Fisyha.

"Enggak. Bannya gak bisa bocor. Ban dan kacanya awet," jawab Moza menepuk pelan kaca mobilnya dengan wajah sedikit angkuh.

"Iya deh, yang mobilnya keren," puji Jihan dengan wajah sinis, Moza pun menyambutnya dengan kekehan.

"Ya udah, ayok cus! Ke kafe The Moon aja yang deket," mereka semua pun masuk ke mobil masing-masing.

Tak butuh waktu lama, hanya sekitar sepuluh menit saja yang mereka butuhkan untuk sampai di kafe yang bernama The Moon itu. The moon memang menjadi kafe langganan mereka setelah pulang sekolah. Sekalian lokasinya yang dekat, kafe itu juga menyuguhkan interior yang kekinian dan makanannya sangat memanjakan lidah juga perut.

"Kuy pesen yang banyak! Bang Rafa yang bayar. Iya, kan, Bang?" Fishya menatap abangmya itu dengan penuh harap.

"Hm," meski hanya dengan dua huruf itu, mereka semua langsung memesan banyak cemilan, terutama es krim.

"Kita pesan banyak Rafa gak papa?" tanya Moza memakan es krimnya yang baru saja tiba.

"Duit Rafa banyak, sans aja,"

"Makasih Rafa. Sering-sering, ya, hehehe,," Moza berujar tanpa malu.

"Pelan-pelan, Han! Es krimnya gak bakal ke mana-mana," mereka beralih pada Ersa yang memberikan tissue pada Jihan. Gadis itu makan dengan belepotan.

"Belum bisa gue lapin, nanti tunggu gue dateng ke rumah buat lamar terus kita nikah, baru deh gue lapin," gombal Ersa membuat mereka tertawa, berbeda dengan Jihan yang bersemu salah tingkah.

"Sok-sokan lo! Banyak bohong banget," ejek Radit.

"Bener gue. Liat aja ntar! Ya, kan, Raf?" Ersa meminta dukungan dari Rafa, sedangkan Rafa hanya mengangguk. Sepupunya itu memang pernah bercerita kalau dia menyukai Jihan sejak awal masuk sekolah.

"Kalau Ersa beneran, Jihan mau?" tanya Moza.

"Tunggu tunggu! Ini ada apa?! Bisa jelaskan pada Fisyha?" ucap Fisyha menyela.

"Ersa mau lamar Jihan," jelas Radit.

"What?! Demi apa?! Beneran, Bang?" heboh Fisyha.

"Iya dong!"

"Iyain deh. Terus gimana, Kak? Diterima gak Bang Ersa?"

Jihan terkekeh kecil, "Liat aja nanti,"

"Btw, Jessy itu siapa? Nyebelin banget, tadi di toilet juga dia labrak Moza," Moza mengalihkan pembicaraan, menyadari sahabatnya tidak nyaman dengan pembicaraan mereka.

"Dia itu Queen Bullying. Terobsesi banget sama Rafa,"

Rafa berdecak kesal. Bosan sekali dengan obsesi perempuan bernama Jessy itu.

"Jadi, pipi lo merah tadi karena ditampar Jessy?" Tanya Silvi yang diangguki Moza dengan santai.

"Kenapa gak lo lawan?"

"Buat apa? Baung-buang tenaga. Ntar juga capek sendiri. Toh, ini gak seberapa,"

"Jadi tunggu lo masuk rumah sakit dulu gitu baru dilawan? Emang gak beres otak lo, Za," maki Jihan yang hanya Moza tanggapi dengan kekehan.

"Kalau Nathan nyobain es krim ini, dia pasti seneng banget," celetuk Nisa tiba-tiba. Matanya hanya terfokus pada es krim jumbonya.

"Nathan siapa?" tanya Fisyha penasaran.

"Sahabat Kakak dan Nisa yang di Inggris. Dia juga tangan kanan Kakak," jawab Moza sedangkan Fisyha hanya ber'oh'ria.

"Nathan akan baik-baik aja sendiri. Kalo gak betah, dia bisa susul kita," ucap Moza menenangkan.

"Iya, sih. Tapi tetep aja kangen,"

"It's okay, dia di sana juga pasti kangen,"

"Alhamdulillah, es krim Moza habis. Makasih Rafa. Moza mau pulang duluan," Moza bangkit dari duduknya.

"Kok cepat banget?!" protes Fishya.

"Ada urusan. Mama Kakak udah ngechat dari tadi. Assalamu'alaikum," ucap Moza dan langsung berlalu dari hadapan mereka.

"Wa'alaikumussalam,"


Tbc...

Duri,
Senin/29-Agustus-2022

#as.zey

CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang