"Apa sih May, ko sibuk hp mulu.." Nasya ngerebut hp Maya.
"WAH APA NIHH.. Ecan ganteng wtf----hahahaha! Siapa sih Mayy?? Korea pasti nihh.." Nasya berdiri dan menghindari kejaran Maya.
"Sya sini ih, lo mah rese banget jadi orang!" Maya terus mengejarnya, ga peduli sama orang-orang di koridor ngeliatin mereka.
"Pagi sayang.. Anjir cringe banget hahhaa.. Pusing nih banyak tugas, ffff---yaampun Mayyy.. Gini amat kelakuan lo wahahaha.."
"SYA SINIIN GAK!"
"Bentar dulu sih, lagi seru anjir. Lo halu banget dah."
Bugh-------
Maya terjatuh, karena tak sengaja ada yang mendorongnya. Gadis itu terduduk, dengan rambut yang menutupi wajahnya. Salahnya sendiri sih, lari ga liat keliling.
"Hayolohh Cell, tanggung jawab sono!" kompor teman dari Marcell.
"Lo sihh!"
"Eh maaf, gue ga sengaja.." Marcell ngulurin tangannya, buat ngebantu cewek yang dia tabrak itu.
"Mau dianter ke uks?" tanya Marcell.
"Gak usah, ga apa-apa kok.." ucap Maya sebelum pamit untuk ke kelasnya. Bahkan dirinya sudah lupa dengan Nasya yang tengah men-scroll isi chatnya dengan bot itu.
Maya berjalan menjauh dari sana. Marcell sendiri tak sadar jika terlarut dengan pemandangan yang dia liat dengan tetap tersenyum ia menatapnya, gadis itu------Marcell menggelengkan kepalanya.
"Kayanya sahabat gue ini lagi ngalamin fallin love with a first sight deh wahaha.." ledek Agil.
"Gara-gara lo, tuh cewe jatoh."
"Kan berkat gue juga, akhirnya temen gue ngrasain indahnya cinta wwkwk.."
