DANISH

kemarahan

"eunghh...mommy" lenguhan kecil terdengar dari bibir danish tak kala bangun dari tidurnya.

"Iya sayang kamu udah sadar sayang"

"Pulang mom..sakit" tunjuk danish pada tangannya yang di infus.

"Nanti ya kamu baru aja sadar sayang kamu kenapa ko bisa pingsan hm? kamu nakal lagi yh? siapa yang berani melakukan ini sama kamu hm?"

Danish menggeleng "aku engga nakal mom? ini udah biasa"

"Udah biasa menurut kamu hm?" suara itu dingin itu berasal dari abraham yang baru saja masuk kamar danish.

"Maaf" danish menunduk saking takut nya.

"Sekarang cerita sama daddy siapa yang buat kamu kayak gini hm? daddy engga akan marah kalau kamu jujur,kalau kamu engga jujur daddy akan hukum kamu mau?"

"Maaf,tapi danish takut daddy marah" cicit danish tapi danish tetap menceritakan dari awal dia masuk sekolah sampai dia di hukum berjemur di lapangan.

"Begitu dad cerita nya,daddy jangan marah danish engga mau daddy marah"rengek danish.

"Kamu tau? kamu tidak bisa kena sinar matahari terlalu lama apalagi matahari terik! kamu lupa hm? kenapa kamu engga hubungi daddy biar daddy urus guru kamu itu!"

"Maaf tapi aku kan udah engga apa² sekarang aku boleh pulang ya daddy mau pulang" rengek danish lagi.

"Engga bisa kalau ka el belum ngasih izin kamu pulang kamu belum bisa pulang sayang,lebih baik sekarang istiraht ya daddy janji nanti daddy bilang ke ka el biar kamu cepet pulang ok"

Danish hanya memberenggut kesal mendengarnya tidak taukah daddy dan mommynya danish itu sudah bosan hanya rebahan dan rebahan saja.

"Udah² sekarang kamu istirahat ya"bujuk alisya.

Danish pun menurut percuma engga bakal menang lawan mereka malah capek engga jelas pikir danish.

"halo,sudah kamu bereskan orang yang membuat danish sakit!"

"sudah dad aku sudah menyuruh orang² ku buat membereskan dia"

"bagus daddy tutup telepon nya"

"Tut"panggilan di tutup sepihak oleh abraham.

Di tempat lain jeritan dan permohonan terdengar begitu memilukan untuk mereka yang tak mengerti apa² tapi tidak untuk keluarga danish berani membuat celaka berarti berani menanggung resikonya.

"Maafkan saya tuan! saya baru mengajar di sekolah ini tuan maaf saya tidak tau bahwa tuan danish adalah anak dari pemilik sekolah ini tuan" mohonya.

"Kamu tidak bisa di maafkan!sekarang kamu angkat kaki dari sini dan saya akan mencabut fasilitas dan semua milik kamu,PERGI ENYAH DARI SINI JANGAN KAMU MEMPERLIHATKAN  WAJAHMU YANG MUNAFIK ITU BILA SAYA MENEMUKAN KAMU LAGI JANGAN HARAP KAMU MASIH BISA MELIAHAT DUNIA CAMKAN ITU!"

"Tuan maafkan saya tuan hiks hiks"

"PERGI ATAU KAMU DAN KELUARGA KAMU TIDAK BISA MELIHAT DUNIA LAGI!"

Sedangkan di rumah sakit terjadi gonjang ganjing yang membuat gempar seluruh penghuni rumah sakit teriakan yang memekakan telinga keluar dari seorang remaja.

"Mommyyyy...."teriak danish

"Diem dulu danish! kakak vaksin dulu kamu nanti kamu boleh pulang ya" bujuk samuel.

"Engga mau kak aku mau pulang hiks hiks mommy"

"Sebentar aja yah kamu mau pulang kan kamu harus di vaksin dulu sayang!"

"Engga ka el jahat aku engga mau di suntik hiks hiks hiks"

"Kamu mau cara apa hm? cara kasar atau cara halus?"ucap samuel datar dan dingin karena sudah kesal melihat danish yang berontak dan tak mau diam.

"Engga mau ka,please aku engga mau kak hiks hiks"

"ADA APA INI!" terdengar suara yang mampu membuat danish diam seketika.

"Ini kak,danish katanya mau pulang tapi aku mau vaksin dulu malah engga mau malah nangis dia"adu samuel pada bara.

Tak butuh banyak waktu bara mendekati danish "grep" bara memeluk danish erat sengaja supaya danish diam dan bisa di vaksin,bara menyodorkan tangan danish ke samuel tak banyak bicara samuel langsung mengoleskan alkohol di lengan danish.

"Hiks hiks,engga mau kak lepas" danish meronta² di pelukan bara tapi nihil dia tak punya tenaga sebesar bara.

"DIEM KAKAK ENGGA MAU LIAT KAMU SAKIT" ucap bara

setelah di vaksin danish lemas,samuel sengaja memberikan obat tidur pada danish supaya danish bisa diam dan istirahat.

aq up maaf lama dan maaf sedkiti 😭😭 ayo vote sama comen makasih