Bosan itu yang di rasakan danish,padahal dia sudah di bolehkan pulang oleh tiga singanya itu tapi tetap saja dia belum boleh keluar kamar.
Apalagi sekolah masih jauh dari kata di perbolehkan huftt entah lah harus gimana lagi semua cara sudah dilakukan yang belum adalah percobaan bunuh diri
Mungkin akan ada masa itu dimana danish sudah tak tahan lagi di kekang oleh keluarganya,jalan satu-satunya bunuh diri kali.
Biar mereka mengerti apa arti kata kehilangan,tapi kalau di pikir bulak balik kena jarum suntik aja takutnya minta ampun apa lagi bunuh diri.
Sakitnya mungkin lebih dari jarum suntik, memikirkan saja sudah membuat bulu kuduk berdiri apalagi menjalankannya bisa-bisa danish di borgol tanpa bisa apa-apa hukuman nya.
"Ekhem....!"
"Lagi ngelamunin apa hm? dari tadi daddy panggil panggil malah melamun?"
"Eh daddy aku engga melamun ko cuma lagi miki?"
"Mikirin apa baby hm?"
"Aku lagi mikir kapan aku bisa sekolah lagi aku kangen sekolah dad"
"Apa kamu belum tau baby kamu bakal homescoling,daddy engga mau kamu kenapa-napa lagi daddy sayang kamu"
"Tapi dad,kenapa engga bilang dulu sama aku engga runding dulu sama aku,aku engga mau homescoling dad!"
"Ini sudah jadi keputusan daddy engga ada bantahan ok"
"Sekarang kamu istirahat,dad engga suka anak nakal dan pembangkak"
Danish hanya diam tanpa mau berkata apapun,dia berbaring dan tak mau menatap wajah daddy nya.Rasa sakit di hati menyelimutinya apakah dia memang harus menjalankan ide nya atau dia harus pasrah entahlah di dalam pikiran dan hati nya hanya ada kekesalan,kenapa? dia selalu tidak di ajak diskusi dalam segala hal yang menyanggkut dirinya.
Semua orang hanya mementingkan diri sendiri tanpa malihat keadaan Danish dan perasaannya.
Setelah di rasa Danish tidur dan mendengar dengkuran halus di mulutnya Abraham meninggalkannya dan tak lupa mengecup kening danish dahulu.
"Maafkan daddy danish daddy mau yang terbaik buat kamu daddy engga mau kehilangan kamu"
Setelah Abraham pergi danish membuka matanya kembali,Danish hanya berpura pura tidur.
Danish terbangun dan menggeser sebuah meja belajar untuk menghalangi pintu supaya tidak bisa dengan mudah di buka.
Kemudian menggeser lagi kursi dan lemari-lemari kecil semua yang bisa dia geser untuk menutupi pintu supaya pada saat di dobrak pun akan sulit untuk masuk.
Setelah itu danish membanting semua barang-barang yang ada di kamar danish melampiaskan semua kemarahan,kekecewaan dan rasa sakit hati dia.
"Akhhh,gw benci!"
"Gw benci lebih baik gw mati biar semua senang!"teriak Danish.
"Prang!"
Barang-barang lampu tidur kaca dan semua di kamar danish sudah porak poranda di banting oleh Danish.
Di luar ternyata sudah ada Abraham dan Alisya yang mendengar kegaduhan di kamar danish.
Sudah beberapa kali Abraham dan para bodyguard mencoba membuka pintu tapi nihil hasilnya.
"Danish buka pintunya nak,ini mommy sayang kamu kenapa di dalam sayang"
"Danish cepat buka pintunya atau daddy dobrak pintunya!"
"Ha ha ha...kalian mau apa hah!"
"Mau mengekang aku mau membuat aku gila selalu mengurungku di kamar dan di mansion ini!"
"Selamat nanti kalian akan melihat jasadku saja aku udah engga sanggup harus hidup di bawah kekangan kalian"
"Danish jaga bicara kamu! mau daddy hukum hah!!"
"Prang"
Danish membanting kaca lemarinya dengan benda yang ada di sekitarnya.
Danish benar-benar kacau entah apa yang dia pikirkan sampai sekacau ini.
"Danish mommy mohon nak,jangan seperti ini buka nak pintu nya...hiks hiks mommy sayang kamu nak"
Tak lama bara dan samuel datang sengaja Abraham menghubungi mereka supaya membantunya menenangkan Danish.
"Daddy kita liat ke balkon dad,biar aku yang naik dad"ucap Samuel sambil memasukan obat penenang ke dalam suntikan dan menyimpannya di saku celana.
"Tapi pintu balkon di kunci oleh daddy El"
"Samuel bakal cari celah dad mungkin saja ada karena kalau di biarkan begini danish bisa terluka dad"
"Baiklah hati-hatu El daddy mengandalkanmu"
Samuel di bantu para bodyguard menaiki balkon kamar danish,sesampainya di balkon samuel mencari-cari celah untuk bisa masuk tapi nihil tak ada celah sedikitpun.
"Huuh daddy memang the best,pantas saja danish tidak bisa kemana-mana balkon saja sampai rapat begini"ucap samuel berbicara sendiri.
Samuel mengetuk ngetuk pintu kaca balkon,supaya danish menyapanya dan mau membuka pintu kamarnya
"Danish ini kakak baby,danish"
Danish yang melihat kakaknya ada di balkon hanya diam tak menghiraukannya malah menjadi jadi semua baju baju sepatu dan semua barang dia keluarkan.
Setelah tenaga danish terkuras dia hanya diam di pojokan kamar sambil mencengkram kepalanya yang berdenyut nyeri lagi.
"Akhhh sakit mommy"
Samuel yang melihat itu panik dan menggedor gedor pintu kaca balkon.
Samuel merogoh saku celananya dan menghubungi Abraham"dad kepala danish sakit lagi aku engga bisa masuk engga ada celah sedikitpun!"
"Apaaa,baiklah dad akan berusaha membuka pintu atau daddy akan medobrak temboknya,kamu turunlah dari balkon siap di sini!"
"Baiklah dad!!"
"Bodyguard cepat bawa alat-alat yang bisa menghancurkan tembok atau pintu ini cepat!"
"Hiks hiks Danish dad"
"Danish akan baik-baik saya mom! berdoalah semoga pintunya cepat terbuka!"
Di dalam danish sudah tak sadarkan diri saking sakit kepalanya,Danish sudah lelah danish ingin menganghiri semua ini,lelah dia lelah.
"Tuhan ambil aku tuhan aku sudah lelah dengan semua ini aku sudah pasrah"
Dan kesadaran danish pun menghilang di luar kamar danish semua anggota keluarga dan para bodyguard sedang berusaha mendobrak tembok kamar danish,,
Setelah sekian lama akhirnya tembok kamar danish bisa runtuh semua anggota keluarga langsung berlarian masuk menemui danish.
Danish pun di bawa ke kamar lain untuk mendapatkan pertolongan.
aq up maaf makin gaje😅 maaf banget lama udah males ngapa ngapain maunya rebahan udah serba males 😁 tapi aq inget kalian maaf lama,,vote sama comen yah,,
KAMU SEDANG MEMBACA
DANISH
Teen FictionApa jadinya klo danish adalah anak yang cukup di kenal nakal di sekolah dia suka bolos dan suka balapan liar,sementara kedua orang tua dan ke dua kakak nya sangat2 overprotective mereka tidak mau terjadi sesuatu terhadap danish kalau mau tau seterus...