Infusan sudah bertengger cantik di tangan kiri Danish,Danish tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima nasib.
Entah sampai kapan hukuman ini berakhir dirinya pun tidak bisa memprediksinya keluarganya kembali ke keluarga yang luar biasa overprotective.
"Mom udah ya,makannya engga enak?"
"Emang mommy nyuruh kamu buat udah makannya mommy nyuruh kamu buat abisin makanannya ingat ini salah satu hukuman buat kamu!"
"Tapi mom..!" baru saja ingin mengelak Danish sudah di suapi lagi bubur benyek yang membuat mual perut.
"Gimana makannya mom? susah engga kalau susah aku kasih vitamin biar banyak makannya" ucap Samuel yang baru masuk kamar Danish.
"Ish kakak apa-apa minum obat apa-apa di kasih vitamin apa-apa di suntik kalau engga di infus!" cibir Danish sambil memamyunkan bibirnya membuat gemas semua orang.
"Ya,emang itu kerjaan kakak terus harus gimana kakak tuh dari dulu bermimpi jadi dokter supaya bisa ngejagain adik kakak yang nakal ini!"
"Terserah kakak lah toh aku udah besar aku bisa jaga diri aku sendiri kok!"
"Emm gitu yah! sini coba kakak periksa dulu kakak mau tau seberapa besar kamu bisa jaga diri kamu hm?"
"Ish engga mau bukan maksudnya gitu kak"
Samuel menempelkan stetoskop ke tubuh Danish dengan teliti Samuel memeriksa Danish.
"Masih sakit hm?" Samuel menekan nekan perut Danish.
Danish hanya menggelengkan kepalanya.
"Jujur atau mau di suntik aja?"
"Ish kakak udah ah sana aku mau tidur aja!" Danish lalu menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya.
Tapi samuel tetap dengan peralatannya dan mengambil sebuah suntikan yang sudah di isi dengan cairan obat untuk Danish.
"Tangannya mana Danish!"
"GA MAU KAK EL!"
"Danish ayo cepat tangan kamu mana tangan yang di infus mana kakak mau memasukan obat ayo cepat!"
Danish semakin mengeratkan selimutnya tapi sial tangannya malah menarik kuat infusannya hingga terlepas.
"Uhaaaaaa kakak darah!"
Samuel langsung menarik selimut Danish dengan satu tarikan.
"Kenapa Danish"
Danish memperlihatkan tangannya yang berdarah karena infusan nya terlepas.
Samuel langsung memegang tangan Danish dan membersihkan luka akibat infusan tadi.
"Awsss sakit kakak udah sakiiiit!!"
"Diam Danish nanti malah darahnya banyak keluar!"
Kebisingn di dalam kamar Danish terdengar sampai ke bawah segera Abraham dan Alisya berlari ke kamar Danish dan melihat anaknya sedang menagis dengan Samuel yang memegang tangan Danish.
"Ada apa ini!"
"Dad tolong pegang Danish tangannya berdarah akibat infusannya terlepas!"
Tanpa banyak bicara Abraham langsung memeluk Danish dan memberikan tangan Danish yang berdarah ke Samuel supaya Samuel lebih leluasa memeriksa tangan Danish.
"Udah dad udah lepas!"
Setelah Samuel membersihkan darah di lengan kiri Danish kembali samuel memasangkan infusan di lengan kanan Danish,Danish yang tau tangannya akan di infus lagi menjerit dan mengigit bahu daddynya.
"Awss Danish kamu ngegigit daddy?"
"Lepasin dad aku engga mau di infus lagi lepas dad!"
"Diam Danish ini hukuman sekaligus emang kamu masih harus di infus Danish!"
Danish terus meronta ronta tapi nihil tenaganya tidak sebanding dengan daddynya walaupun daddynya sudah berumur tapi tetap soal tenaga jangan salah.
"Sudah dad, boleh di lepasin adek nakalnya neh!"
Danish langsung menangis melihat tangannya yang di infus kembali belum lagi tangan kirinya bengkak dan sakit akibat ulahnya sekarang tangan kanannya yang di infus.
"Kalian jahat aku engga mau ketemu kalian hiks hiks hiks!"
"Bener neh daddy sama kak el jahat?"
"Mau mommy hiks hiks hiks"
"Ok El panggilkan mommy gih kasian neh anak bayi nangis"
"Mommy"
Tak lama Alisya pun datang dan mengahampiri Danish,Danish langsung memeluk mommynya.
"Mommy lepas" danish memperlihatkan ke dua tangannya.
"Ututu sabar yah sayang ini kenapa bisa lepas?"
"Kak El mom nakal" adu Danish.
"Eit enak aja kok kakak yang nakal sih kamu nya aja yang nakal mau kakak tambahin?"
"Mommy kak El nakal"
El..kamu suka banget gangguin Danish"mommy menatap tajam Samuel.
"Siapa suruh nakal" seru Abraham
"Sudah-sudah sekarang Danish tidur ya, biar cepet sembuh dan biar ga kerasa sakit infusannya ya sayang"
"Ga mau mom aku mau keluar kamar boleh bosen mom!"
"ENGGA BOLEH" ucap Daddy tegas.
"Tuh kan engga boleh sama daddy sekarang tidur ya istirahat ok"
"Tidur Danish mau kakak suntik lagi biar kamu istirahat hm?"
Mendapat anacaman seperti itu Danish langsung menarik selimutnya sampai menutupi mukanya.
"Eh mau lepas lagi infusannya!"Abraham langsung menarik selimut Danish.
"Sekarang tidur engga ada keluar kamar engga ada turun-turun dari tempat tidur harus istirahat total"
Danish hanya bisa memberenggut kesal sambil memejamkan matanya,hanya bisa mendumel dalam hati tak mampu berbicara apapun sampai rasa kantuk menyerang dan membawanya ke alam mimpi.
aq up ayo comen dan vote biar rame jangan jadi pembaca gelap yah karna gelap itu tak terlihat 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
DANISH
Teen FictionApa jadinya klo danish adalah anak yang cukup di kenal nakal di sekolah dia suka bolos dan suka balapan liar,sementara kedua orang tua dan ke dua kakak nya sangat2 overprotective mereka tidak mau terjadi sesuatu terhadap danish kalau mau tau seterus...