"Sekarang kamu ganti baju pakai,pakaian pasien saya mau liat apa ada luka baru lagi atau engga tadi saya liat jaket kamu ko agak basah pas di lengan nya!" titah samuel.
"ENGGA MAU DOK"
Samuel menatap tajam alexsa,
karena alexsa orangnya agak pemberani dia cuma menganggap biasa saja tatapan samuel itu,beda dengan danish di tatap tajam oleh samuel seperti itu langsung nyiut nyali nya."Ok saya akan memberitahu kakak dan papih kamu!"
"Jangan dok aku engga punya luka baru dok,aku engga jatoh ko dokter aja yang kepo kebangetan pengen liat² tangan sama kaki aku"ucap lexsa terlalu santai menghadapi samuel yang sudah menggeram kesal.
Namun samuel tidak mendengarkan kata² alexsa,dia menghampiri papih dan kakak alexsa untuk membantunya supaya alexsa mau berganti baju.
"Pak dirga dan pak marcel maaf saya mau meminta tolong kepada anda berdua agar alexsa mau berganti pakaian menjadi pakaian pasien,karena saya curiga lengan alexsa luka di jaket yang ia kenakan ada bercak darah"adu samuel.
"Baik dok kita bantu dokter,dasar anak nakal" geram dirga.
"Lexsa kamu harus berganti pakaian dulu"titah marcel.
"Engga mau kak aku kan cuma cek up aja engga bakal di tidur di rumah sakit kan?"
"Ok,kalau itu mau kamu kakak engga bakal tinggal diam! dokter samuel apa anda punya gunting? saya akan menggunting baju alexsa biar kita tau apa lengannya luka atau tidak!"
"Kak jangan aku engga mau kak"
"ALEXSA!"ucap papih alexsa geram.
"Tapi pih,aku engga mau hiks hiks"
"MAU DI GUNTING ATAU BERGANTI BAJU SENDIRI ALEXSA!"
Alexsa langsung tersentak kaget dengan kata² papih nya"iya² pih aku ganti baju biar kalian PUAS!"
Mereka hanya menggeleng²kan kepala dengan kelakuan alexsa yang seperti itu sungguh menguras tenaga dan emosi.
"Baringan lexsa"suara rendah tapi bisa membuat lexsa menurut.
"Ya ampun lexsa! ini kenapa tangan kamu hm? saya akan buka perban nya,kamu sudah kasih obat atau belum?" ucap samuel kaget.
"Udahlah dok pake betadin aja!engga usah di buka dok engga apa² ko luka lecet sedikit"
Samuel tetap membuka perban di tangan alexsa,samuel benar² terkejut melihat luka di tangan alexsa yang lumayan parah.
"Lexsa kata kamu cuma lecet ini tuh harus di jahit lexsa,luka kamu cukup dalam makannya terus² mengeluarkan darah untung engga infeksi"
"Engga usah pake di jahit² segala ya dok,kayak baju aja di jahit"alexsa sudah jengah berada di rumah sakit ini.
"Saya di sini dokter kamu lexsa! saya tau apa yang harus saya lakukan,sekarang kamu nurut sama saya!"
Samuel membawa alat² kedokterannya untuk menjahit luka alexsa tapi belum sempat samuel ke menemui alexsa lagi alexsa sudah di depan pintu berniat kabur.
"ALEXSA! berhenti saya bilang"
"Engga mau dok aku engga mau di suntik dan aku engga mau di obatin"
Karena terdengar ribut² di dalam dirga dan marcel masuk ke ruangan samuel "ada apa ini?"tanya papih alexsa.
"Oh sukur bapak datang tolong pegang lexsa pak,soal nya luka di lengan lexsa harus di jahit lumayan cukup dalam"
"Apa luka? kenapa bisa luka lexsa?" marah papih lexsa.
"Maaf pih,semalem lexsa jatuh"
"TERUS KAMU ENGGA BILANG SAMA PAPIH ATAU MAMIH KAMU MAU LUKA KAMU INFEKSI ALEXSA!"dirga alexsa benar² murka.
"Grep" tanpa aba² marcel memeluk lexsa dan menyodorkan tangan lexsa yang terluka ke samuel.
"Silahkan dok di suntik bius dulu atau mau di apain dulu boleh"ucap marcel tenang.
Tanpa banyak bicara samuel langsung mengambil suntikan dan menyuntikannya di tangan alexsa.
"Akhh...sakit kak udah lepas kak hiks hiks hiks.."tak lama alexsa lemas dan tak sadarkan diri.
"Bawa dia ke tempat tidur lagi"titah samuel.
Marcel membawa alexsa ke tempat tidur kembali,samuel menjahit luka alexsa dan mengobati luka² yang lain nya setelah itu dia memeriksa alexsa dengan teliti.
"Pak sepertinya alexsa terkena maag karena tadi saya periksa perut alexsa ada gangguan sebaik nya alexsa saya infus dan harus di rawat dulu di sini untuk tangan dan luka² yang lain saya sudah mengobati nya"ucap samuel panjang lebar.
"Terserah dokter bagaimana bagus nya,saya ingin yang terbaik buat dia"
"Baiklah saya akan memasangkan infus,sebelum dia sadar kita sudah bisa membawa dia ke kamar rawat"
Untunglah setelah selesai memasang infus dan membalut luka² lexsa,alexsa tersadar dari biusan nya "eunghh.."lenguhan alexsa.
"Kamu sudah bangun sayang?"tanya papih lexsa.
"Pih pulang yuk lexsa engga suka di sini"
"Engga bisa sayang sekarang kamu harus di rawat di sini karena maag kamu kambuh sama tangan kamu baru aja di jahit sayang"
"Tapi pih" belum juga selesai alexsa bicara sudah di potong terlebih dahulu oleh marcel.
"ENGGA ADA TAPI²AN LEXSA!" ucap marcel yang baru datang dari luar
Alexsa hanya bisa pasrah sambil memberenggutkan bibir nya apa²an kakaknya ini datang² malah marah² engga jelas dasar kakak laknat.
"Sekarang bapak bisa bawa lexsa ke kamar rawat silahkan pak di bantu sama perawat aja"ucap samuel
Lexsa pun di dudukan di kursi roda,dia tidak bertingkah dia masih sadar kalau bertingkah tamat lah riwayat nya.
Tiba² pas lexsa di depan pintu ruangan samuel terlihat danish sedang terbahak bahak menertawakan alexsa "HA HA HA HA..lo jadi kayak mumi gini hah"ejek danish sambil tertawa terbahak².
"Diem lo gw sumpel mulut lo mau hah"marah alexsa
"ALEXSA JAGA MULUT KAMU ENGGA SOPAN KAMU!"
Auara menggelegar itu terdengar di telinga alexsa siapa lagi kalau bukan kakaknya marcel.
aq up maaf ya lama padahal ini revisi maafken emak² ini riweh nugas.
![](https://img.wattpad.com/cover/217395844-288-k552428.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANISH
Teen FictionApa jadinya klo danish adalah anak yang cukup di kenal nakal di sekolah dia suka bolos dan suka balapan liar,sementara kedua orang tua dan ke dua kakak nya sangat2 overprotective mereka tidak mau terjadi sesuatu terhadap danish kalau mau tau seterus...