Kacau

3.3K 293 45
                                    

"Akhhh....lo" Danish kaget pertama kali yang dia liat adalah Alexsa.

"Lo kenapa di sini hah!"

"Lo yang kenapa ada disini!"

"Entah lah gw pingsan tadi dan berujung di kamar penjara ini dengan benda sialan ini"

"Heh gw juga sama benda sialan ini malah bertengger manis di tangan mulus gw!"

"Ekhem..kalian sudah bangun ternyata?"

"Kak Samuel!" kompak mereka berdua.

"Tumben kompak hm?"

"Kak aku engga sakit kak kenapa harus di bawa ke sini sih sama kenapa benda sialan ini ada di tangan aku"

"Iya bener kak!"timpal Alexsa menyauti.

"Ini hukuman buat kalian berdua semalam kalian berdua demam tinggi dan secara kebetulan papihnya Alexsa menghubungi kakak ya sudah kami bawa kalian ke sini dan sekalian kalian juga belum chek up bulanan"

"APAA!"

"Papih mana kak aku mau biacara seenaknya aja bawa-bawa aku ke sini sama ini lepasin kak infusannya aku engga suka ada benda ini di tangan aku!"

Samuel hanya menggedikan bahunya "Kakak engga tau"

"Ih,mana ponsel aku kak? aku mau!hubungi papih,aku mau pulang!"

"Kamu hanya boleh pulang setelah ada izin dari kakak sebagai dokter kamu"

"Aih apaan sih kak norak tau kak!"

"Suka engga suka terserah kamu"

Danish sedari tadi hanya menyimak percakapan mereka berdua ingin rasanya dia bisa seperti Alexsa tapi apa daya nyalinya di hadapan tiga singa ini langsung menciut.

"Kak aku juga mau pulang boleh" dengan takut-takut Danish berbicara

"Siapa yang ngizinin kamu pulang? kamu turun dari ranjang juga kakak enggak izinin sebagai hukuman kamu"

"Tapi kak aku hanya demam aja ko tapi sekarang aku udah sehat kak mommy mana kak?"

"Kakak yang nentuin kamu sehat atau engganya! bukan kamu"

"Tapi kak-"

"Sudah kalian diam sekarang kakak mau periksa kalian dan sebentar lagi kalian akan mulai chek upnya"

"Engga mau kak aku mau pulang aja kak"

"Siapa yang mau duluan danish atau Lexsa?"

Alexsa langsung turun dari ranjang namun belum kakinya menginjak lantai tangannya sudah di cegal oleh Samuel "berani turun dari ranjang kakak hukum kamu,kakak udah dapat persetujuan dari papih kamu!"

"Aih apaan sih kak aku mau pulang!"

"Diam Lexsa kakak engga main-main sama ancaman kakak"

Alexsa hanya bisa diam melihat wajah Samuel yang menunjukan bahwa dia tidak main-main dengan ancamannya.

Samuel yang melihat Alexsa diam melanjutkan aksinya memeriksa Alexsa dengan teliti.

"Sekarang giliran kamu danish!"

Danish hanya diam tak berkutik bisa mati gaya kalau sampai menangis depan alexsa.

"Baik sudah mulai membaik keadaan kalian berdua tapi tetap hari ini jadwal chek up kalian berdua jadi tunggu ok"

"Kakak akan menyiapkan alat-alatnya dan kalian tunggu di sini di luar bodyguard sudah stand by,jika kalian kabur jadi jangan coba-coba berpikir untuk kabur!"

DANISH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang