Danish yang sudah kalang kabut sejak pagi sudah memikirkan cara apa dan bagaimana untuk dia menghindari amukan dari daddynya atas siasatnya kemarin.
Yang naasnya gagal total! yang hanya membuat daddy dan kakaknya geram akan kelakuan danish.
Detik demi detik waktu terus berlalu,sebentar lagi keluarganya datang seperti biasa dengan kakaknya samuel yang akan memeriksanya rutinitas pagi yang mengjengkelkan menurut danish.
Danish sudah putus asa tanpa pikir panjang dia mencabut infusannya,lagi pula tangannya sudah kebas dan bengakak mau sampai kapan dia di infus.
"Akhh...!anjir sakit banget,gw harus kuat dan cepet cepet pergi darisini tapi gw harus sembunyi dimana?"monolog Danish.
"oh shit,itu mereka udah dateng!"danish bermonolog sendiri dan berlari ke kamar mandi dan menguncinya rapat rapat berharap semuanya akan baik baik saja.
"Hey danish dimana?"teriak Abraham yang kaget karena tidak melihat danish di blankarnya dan selang infusan pun sudah menggantung.
Samuel dan Bara langsung mencari di sekitaran membongkar lemari pakaian dan menggedor kamar mandi.
"Danish kamu di dalam? ini kakak Danish!"
"Buka danish pintunya atau kak bara akan mendobraknya!" peringat bara karana hanya pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam.
"Mommy darah akh...!"
"Mommy tolong tangan aku berdarah!" teriakan danish membuat Abraham,Bara dan Samuel panik mendengar teriakan Danish.
"Kenapa,ada apa Danish buka pintunya kakak dobrak pintunya,cepat buka danish!"
Sungguh Abraham,Bara dan Samuel di buat kesal dengan kelakuan Danish yang hanya berteriak dan menangis tanpa membuka pintu kamar mandinya.
"Engga mau aku mau mommy hiks,mommy tolong Danish!"
"Tes"
"Tes"
"Tes"
Darah terus mengalir dari tangan danish karna bekas infusan yang di tarik paksa oleh Danish mengakibatkan tangannya terluka dan banyak mengeluarkan darah.
Danish tuh sebenarnya fhobia dengan darah cuma Danish itu orangnya tak mau terlihat lemah di mata siapapun.
"brak...."
Pintu di dobrak oleh Abraham yang sudah tidak sabar ingin melihat anaknya yang entah kenapa terus merintih kesakitan.
Pintu pun terbuka memperlihatkan danish yang sedang memegang tangannya dan duduk lemas di bawah karana Danish paling tidak bisa melihat darah.
Tak pikir panjang Abraham langsung menggendong Danish ke blankarnya lagi Danish hanya bisa diam dia sudah pucat dan menangis.
Samuel langsung mengambil tangan danish yang terluka dan mengobatinya lagi.
Danish hanya diam tak bisa berkata apa apa melihat tangannya berdarah dan sedang di obati oleh Samuel.
Bara tak tinggal diam dia memberikan Danish minum supaya Danish lebih tenang,dan tak terus menangis ketakuatan.
samuel tak tinggal diam setelah membersihkan darah dan mengobati tangan danish dia langsung mengambil infusan yang baru dan memberikan kode kepada daddy dan bara untuk memegang tangan danish takutnya dia sadar dan berontak.
"Akhhhh sakit....udah kak udah sakit hiks hiks"
"Diam baby salah kamu kenapa infusannya di lepas hah!"
"Udah sa...kit kak please udah"
"Sebentar lagi diam no craying baby!"
"Hiks hiks hiks...sakit kak"
"Siapa suruh nakal daddy engga ngajarin kamu nakal baby!"
"Sudah selesai,mana jiwa bad kamu hm? gini aja nangis"ejek Bara.
Memang dia belum ngerasain gimana nikmatnya jarum salalu menusuk kulit danish yang putih ini mungkin suatu hari Danish sendiri yang akan menusukan jarumnya ke semua titan di depanny ini.
"Jahat,semua jahat Danish engga mau liat daddy,kak El sama ka Bara kalian jahat...hiks hiks hiks"kesal Danish.
Tak butuh waktu lama Abraham langsung memeluk Danish,Abraham merasa sesak ketika anak kesayangannya berbicara seperti itu.
Bukannya Abraham tidak tega,Abraham paham apa yang di rasakan Danish tapi apa boleh buat lagi lagi ini untuk kebaikan Danish.
"Maafin daddy ini buat kebaikan kamu baby,sekarang kamu sarapan ya? daddy suapin mau?"
Danish hanya menggeleng karna kesal melihat kelakuan tiga singa di depannya yang hanya melihat sebagai kebaikan untuk Danish saja tak taukah mereka Danish sudah capek ingin menganghiri semuanya.
"Aku mau mommy hiks hiks..."
"Mommy lagi istirahat baby"
"Ya udah aku engga mau makan!"
"Dad el mau ngambil alat alat dulu danishnya nantangin terus!" kesal Samuel yang akan beranjak pergi melihat si bungsu yang terus merengek minta Alisya.
Padahal Alisya sengaja tak di ajak karena mereka ingin Alisya bisa istirahat untuk sebentar saja sebelum menjaga Danish si manja.
"Aish siapa juga yang nantangin kakak iih,sok tau"kesal Danish yang tau kakak keduanya akan pergi kemana dan membawa apa.
" Iya aku makan,pemaksa"
Serempak semua tertawa melihat danish yang ketakutan padahal cuma gertakan saja sudah kalang kabut apalagi kalau memang benar dan harus mungkin Danish sudah di buat pingsan.
Abraham dengan telaten menyuapi Danish walupun Danish sudah tak bisa memakan bubur benyek itu tapi lagi dan lagi ancaman datang bukan dari kakak keduanya saja bahkan kakak pertamanya ikut ikutan mengancam.
Ancaman Bara tak main main akan merantai Danish sampai membuat Danish tak bisa lagi kemana mana karena akan di ikat di blankar.
Sungguh manusia manusia tak berperasaan memangnya Danish binatang di perlakukan seperti itu walaupun intinya dengan alasan untuk kebaikan Danish.
aq up maaf lama dan maaf makin gaje maafken diriku yang tukang gabut ini,,,comen sama vote yah mkasih
KAMU SEDANG MEMBACA
DANISH
Teen FictionApa jadinya klo danish adalah anak yang cukup di kenal nakal di sekolah dia suka bolos dan suka balapan liar,sementara kedua orang tua dan ke dua kakak nya sangat2 overprotective mereka tidak mau terjadi sesuatu terhadap danish kalau mau tau seterus...