"Tuan hasil tes tuan danish sudah keluar"ucap para dokter
"Baiklah kita ke ruangan saya"ucap samuel
"Bagaimana dengan hasilnya baik atau buruk"tanya samuel langsung.
" Sebelumnya maaf tuan kami sudah beberapa kali melihat dan menelaah ini hasil nya,tuan danish mempunyai trauma di kepalanya bila tuan danish terbentur lagi maka akan ada kesimpulan antara nyawa dan hilang ingatan"
Samuel mengambil amplop yang berisikan hasil tes adik nakalnya tak bisa di pungkiri ada rasa takut yang membelenggu batinnya.
Helaan napas terdengar dari bilah bibir samuel sambil memijat pelipisnya merasakan pusing yang tiba tiba menderanya setelah tau hasil tes danish.
Setelah ini samuel semua keluarganya harus menjaga danish lebih ketat lagi sekarang nyawa danish taruhannya,samuel tau danish tak akan bisa diam walaupun hanya sebentar dan itu menjadi poin penting yang harus di pikirkan.
"Baiklah terima kasih atas kerjasamanya"
"Kami permisi tuan"ujar para dokter itu dan meninggalkan samuel yang masih termenung sendiri.
"Kenapa bisa terjadi sama kamu danish kakak harus extra menjaga kamu,kakak sayang sama kamu danish"monolog samuel.
Di tempat lain tepatnya di tempat yang mungkin danish tidak akan tau hanya keluarganya yang tau tempat penyiksaan atau tempat persidangan untuk orang orang yang bersalah kepada keluarga danish.
"Ampun tuan maafkan kami tuan"
"Apa kalian minta maaf setelah kalian mencelakai danish hah,tak ada kata ampun untuk kalian! mau meregang nyawa dengan cara apa"tanya bara.
"Maaf tuan kami masih ingin hidup tuan,maafkan kami" mohon para pemuda yang sudah mencelakai danish.
"Tak ada ampun untuk kalian!"
"Dor!"
"Dor!"
"Dor!" bara menembaki kaki para pemuda itu sengaja bara melakuakan itu supaya merek merasakan mati perlahan dengan sakit yang luar biasa dan membusuk.
"Akhhh!" jeritan para pemuda itu.
"Bereskan semua! biarkan mereka mati perlahan" titah bara dan meninggalkan mereka dengan berlumuran darah dan merintih kesakitan.
Para bodyguard pun mengangkat mereka dan memasukannya kembali ke penjara besi yang sempit dan pengap.
Membiarkan mereka kesakitan dan membusuk di dalam tahanan dengan luka luka yang di berikan oleh bara sendiri.
Sedangkan di rumah sakit danish sudah rusuh karna minta pulang sudah dengan berbagai cara tapi semua sama hanya nihil tak ada kata mengiyakan sama sekali.
"Pulang mom...ayo pulang!"rengek danish.
"Sutttt diem kamu engga mau kan daddy tau kalau kamu rusuh di sini karena pengen pulang! nanti daddy nambahin hukumannya mau di iket lagi tangan sama kakinya!"tegur alisya.
"Tapi mom aku pengen pulang pengen sekolah pengen balapan pengen semuanya pokonya"
"TADI ADA YANG BILANG PENGEN PULANG KARENA INGIN BALAPAN!"suara samuel menggelegar bagai petir di siang bolong.
"Mampus lo danish lo keceplosan tuh depan singa ketiga"batin danish.
"Jawab danish"sentak samuel.
"Maaf kak danish cuma asal bicara aja" dasar mulut danish yang tak tau tempat dan waktu.
Samuel tidak mengindahkan omongan danish dia langsung menempelkan stetoskop ke dada danish dan memeriksa suhu tubuh danish,danish masih diam karena takut.
Tak lama Abraham dan bara datang ke kamar rawat danish melihat itu samuel bersorak gembira karena dia bisa menghukum danish dan mengadu soal danish pada Abraham.
"Bagus kalian datang dad kak bara,aku mau ngehukum anak bandel ini dan sekalian karena bulan sekarang belum cek up dan belum vaksin jadi sekarang aja aku mau vaksin danish dad"ujar samuel panjang lebar.
"Emang kenapa dengan danish el? dia nakal?" tanya Abraham.
"Tanyain aja sama mommy gimana dia ngerengek minta pulang dan kalau sudah pulang apa yang akan dia lakukan!"adu samuel.
Danish yang mendengar aduan samuel langsung membela diri dengan tuduhan yang di berikan samuel.
"Engga dad danish engga nakal ish, ka el aja yang ngomong kayak gitu"ucap danish membela diri.
"Bener mom" tanya Abraham memastikan.
"Emm... gimana ya?"Alisya jadi bingung sendiri di satu sisi kasian dengan danish tapi di sisi lain pasti suami dan anaknya tidak akan tinggal diam.
"Sudahlah dad jangan tanya mommy,mommy pasti mendukung anak nakal ini!" kesal samuel.
"Toh aku tadi mendengarnya sendiri dad,Danish merengek minta pulang dan yang lebih parahnya setelah pulang dia bakal merencanakan untuk balapan kembali!" adu samuel panjang lebar membuat Danish melotot mendengarnya.
"Apa!" sentak Abraham kaget mendengar penuturan dari samuel.
"Bohong,kak el bohong dad aku cuma bilang mau pulang aja engga bilang mau balapan lagi kok itu kak El,aja yang nambah nambahin dad"bela danish dengan takut takut.
"Tapi maaf danish motor kamu udah kakak bakar dan kakak buang abu nya,suapaya kamu tidak kenal yang namanya balapan"ucap bara dingin.
Mendengar itu rasanya Danish ingin sekali marah dan mencaci maki kakak sulungnya tapi apa boleh buat danish tak bisa melakukan itu hanya bisa menangis.
"Kakak jahat,kenapa kakak bakar si black sih hiks hiks!"
"Mulai sekarang hal yang paling di larang buat kamu adalah BALAPAN Danish,daddy engga mau kejadian kamu celaka terulang kembali daddy dan semua nya sayang kamu danish"tegas Abraham.
"Tapi dad engga usah bakar dan buang motor aku dad,aku bakal simpen motor aku dan aku bakal jaga dia dad hiks hiks... kalian jahat"ucap danish.
"Kami melakukan yang terbaik buat kamu!"ucap bara.
Danish lalu menyembunyikan seluruh tubuhnya di dalam selimut karena marah dan tidak ingin melihat wajah mereka.
Sayang seperti ini,ini bukan sayang tapi menyiksa lahir dan batin Danish sangat sangat kecewa tapi inilah hidup Danish.
"Ok kakak akan tunggu kamu,kalau kamu sudah siap jangan harap kamu bisa lepas dari hukuman kakak danish" ucap samuel.
"Baiklah dad baby bunny nya lagi merajuk jadi aku mau periksa dulu yang lain dan klo baby bunny nya udah engga merajuk kasih tau ya dad,kita serang sama sama Danish biar engga nakal" sindir samuel.
aq up,,,maaf lama jangan minta double up yahb😥please engg sanggup ayo vote sama comen

KAMU SEDANG MEMBACA
DANISH
Teen FictionApa jadinya klo danish adalah anak yang cukup di kenal nakal di sekolah dia suka bolos dan suka balapan liar,sementara kedua orang tua dan ke dua kakak nya sangat2 overprotective mereka tidak mau terjadi sesuatu terhadap danish kalau mau tau seterus...