"Bos saya sudah menemukan yang mencelakai adik anda semua teman temannya dan seluruh anggota balapan liar yang merencanakan semuanya sudah saya amankan"
"Bagus! baiklah kurung mereka di ruang bawah tanah jangan sampai ada yang tau"
"Baik bos!"
"Tunggulah pembalasanku" monolognya dengan menyeringainya.
Di rumah sakit danish sangat sangat ketakutan dia terus menangis karena takut di ikat kembali tangan dan kakinya.
"Kakak sana pergi aku engga mau ketemu kakak lagi,kakak jahat hiks hiks hiks..."danish mengusir samuel.
"Hey kamu engga boleh ngomong seperti itu danish"tegur Abraham menatap tajam danish.
"Kakak sedih loh dek kamu kayak gitu maafin kakak ya?"mohon samuel.
"Ok aku maafin tapi ada syaratnya"
"Apa syaratnya? kakak engga mau yang aneh aneh ya! awas aja yang aneh aneh"ancam samuel mungkin sudah tau otak danish bakal meminta apa.
"Lepasin infusannya"ucap danish memelas "tangan aku kebas neh sakit banget" tambahnya.
"Kan kakak bilang kakak engga bakal ngelakuinn hal yang merugikan kamu danish!"tegas samuel tau akan permintaan danish yang akan merugikan dirinya sendiri.
"Ya udah aku akan marah sama kakak,terserah kakak aku engga bakal ngomong lagi sama kakak!"ucap danish merajuk.
"Dad tolongi el dad"rengek samuel memelas.
"Ok² daddy kasih kamu satu hal kamu boleh ke taman sebagai gantinya infusan di lepas,mau apa engga tapi dengan satu syarat harus pake kursi roda tidak boleh berjalan kaki dan waktu nya cuma 30menit engga lebih kurang gimana mau diambil atau engga sama sekali?"ucap Abraham memberikan keputusan yang mutlak.
"Ok aku setuju"ucap danish senang akhirnya dia bisa keluar kamar tahanan walaupun sejenak menghilangkan penat yang membuat nya gila.
Samuel membawa kursi roda dan memangku danish duduk di kursi roda,Alisya mendorong kursi rodanya dan samuel serta Abraham mendampingi anak nakal itu takut² dia punya pikiran akan kabur lagi bisa gawat dan malah memperparah keadaan danish.
Hasil dari CT SCAN dan MRI SCAN saja belum keluar,Danish harus di jaga ketat takut kembali berulah dan kabur.
Sesampainya di taman rumah sakit danish lupa ada singa² di belakangnya tanpa sadar danish menginjakan kakinya turun dari kursi roda tapi belum sempat berdiri bahu danish sudah di pegang oleh ke dua singa di belakangnya.
"Mau kemana?tanya Abraham dingin.
"Eeh,aku lupa dad kirain boleh berdiri he he.."ucap danish pura² lupa.
"Duduk kembali danish diam dan nikmati kebebasan kamu walaupun cuma sebentar"Sarkas samuel kesal dengan kelakuan adik nakalnya ini.
Alisya hanya terkekeh melihat suami dan anaknya yang begitu dingin dan menakutkan di hadapan danish.
"Emmm mom..aku mau bisikin sesuatu boleh?"tanya danish takut takut.
"Apa hem"ucap Alisya sambil mendekatkan telinganya ke dekat danish.
"Mom please suruh daddy sama kak el pergi sebentar aja aku pengen jalan² sebentar aja mom please"mohon danish dengan berbisik.
"Maaf mommy engga bisa kamu engga liat wajah daddy dan kakak kamu garang kayak gitu udah kayak macan mau nyengkram mangsanya"ucap Alisya sambil terkekeh melihat raut wajah danish.
Danish langsung memberenggut kesal dia cuma bisa liat anak² bermain main dan ada juga yang duduk² di taman menikmati angin.
Ingin rasanya berlari dan bermain di atas rumput hijau tanpa alas kaki mungkin rasanya akan menyenangkan dari pada hanya duduk di kursi roda sepeti kakek kakek jompo yang sudah tak bisa berbuat apa apa.
Kesal marah jadi satu tapi apa boleh buat semua menghawatirkan danish sangat khwatir jadi jatuhnya lebay menurut danish tapi berbeda dengan keluarganya ini membuktikan rasa sayang dan cinta mereka pada danish
neh aq up,,,mksh comen dan vote nya sayang kalian😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DANISH
Teen FictionApa jadinya klo danish adalah anak yang cukup di kenal nakal di sekolah dia suka bolos dan suka balapan liar,sementara kedua orang tua dan ke dua kakak nya sangat2 overprotective mereka tidak mau terjadi sesuatu terhadap danish kalau mau tau seterus...