X - SATNIGHT

83 22 2
                                    

🍀

EMPAT tahun sudah, Yoongi bekerja di Bulletproof Psyciatric Hospital

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EMPAT tahun sudah, Yoongi bekerja di Bulletproof Psyciatric Hospital. Dia tidak pernah merasa bosan berada di sana, apalagi setelah ada Jimin. Entah kenapa, Yoongi merasa bertanggung jawab atas kesembuhan Jimin. Meski demikian, dia menolak bayaran dari Hoseok dan memilih menerima gaji dari rumah sakit seperti biasa.

Saat ini, Min Yoongi tengah menuju kamar Jimin. Tadi, dia meninggalkan pria itu untuk menerima panggilan dari Jungkook.

"Jimin?"

Untuk kali kedua, Yoongi mendapati kamar Jimin kosong. Dia memandang ke semua sudut. Tak lama kemudian, terdengar suara gaduh dari ruangan lain.

"AAAAAAA!"

"TIDAK ADA!"

"HENTIKAN!"

Dak!

Duk!

Prang!

Tung!

Brak!

Yoongi menghela napas. Dia berdoa Jimin bukan salah satu dari biang keributan itu. Lalu, setelah dilihat, memang tidak ada Jimin di sana.

"Syukurlah."

Yoongi kembali berjalan. Dia asal melangkah saja, sampai tak sengaja dia melihat Eunha dengan gelagat yang aneh. Perempuan itu berada di ambang pintu, tetapi tak kunjung masuk atau keluar.

"Eunha?"

Yoongi menyipitkan pandangan. Dia memperhatikan. Sepertinya, Eunha sedang kesulitan menarik sesuatu. Namun, pertanyaannya, kenapa Eunha seperti itu? Yoongi pun merasa penasaran. Akhirnya, dia melangkah mendekat. Lantas, pria itu terkejut karena Jimin juga berada di sana, menahan lengan Eunha dengan seluruh tenaganya.

"Astaga!" pekik Yoongi.

Sementara itu, Eunha masih berusaha melepaskan diri dan Jimin masih saja berusaha menahan. Awalnya, Eunha masih mengoceh dengan bahasa yang sopan. Namhn, lama-lama, dia sebal juga.

"Astaga, lepaskan! Pesawat gratisku akan take off sebentar lagiii!"

"Tidak mau! Kau tidak boleh pergi!"

"Ya Tuhan!"

Sebenarnya, Jimin hanya memegang lengan Eunha dengan satu tangan, karena tangan lainnya berpegangan pada lemari kokoh di sana. Pria itu benar-benar mengerahkan seluruh tenaga.

"Kak Yoongi!" seru Eunha saat melihat Yoongi tak jauh dari sana.

Tak lama kemudian, Yoongi sampai di dekat mereka. Pria itu pun berusaha melepaskan cekalan Jimin di lengan Eunha. Begitu terlepas, Eunha tampak amat lega, tetapi tidak kunjung pergi dari sana. Sementara itu, Jimin tampak kesal karena Yoongi seolah tidak berada di pihaknya.

ON: Tomorrow of PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang