XVIII - OFFERS

53 14 0
                                    

🍀

SEBUAH resort elit di daerah Geoul, sekarang ini sedang ramai-ramainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBUAH resort elit di daerah Geoul, sekarang ini sedang ramai-ramainya. Musim semi memang selalu menjadi pilihan banyak orang untuk berlibur, apalagi kalau sedang terik seperti ini. Di salah satu bangku dengan payung besar di bagian atas, terduduk anak dan ayah dengan suasana canggung.

Jungkook yang masih berpakaian serba putih menatap sang ayah yang begitu rapi dengan setelan tuksedo hitam. Chansuk juga memandang anaknya, merasakan hawa yang berbeda seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya.

Hangat, menjadi dingin kembali.

"Ayah senang akhirnya kau bersedia berbicara dengan Ayah. Memang ada hal penting yang harus kita bicarakan dan ini menyangkut dirimu," seloroh Chansuk, setelah memperbaiki posisi duduk.

"Katakan," kata Jungkook.

Chansuk tidak langsung menjawab. "Ayah ingin, kau pindah ke Amerika, kuliah di sana, melanjutkan bisnis yang sudah Ayah bangun di sana."

Jungkook tampak sinis. "Hanya itu?"

"Ya."

"Setelah tujuh tahun, hanya itu yang ingin kaubicarakan?" tegas Jungkook sebelum berdecih.

Tujuh tahun adalah waktu yang lama untuk ukuran keluarga inti yang tidak saling bertemu, bahkan berbicara. Jungkook bukan ingin pertemuan dengan sosok yang dia benci ini dirayakan atau apa. Dia hanya tak menyangka.

"Dan, karena itu juga kau seenaknya mengatakan kalau aku akan pindah kepada kepala kampus? Untuk keperluan bisnismu?" lanjut Jungkook, makin sinis.

"Dulu kau sangat penurut, Jungkook. Ayah pikir kau akan menerima dan bukan menberontak seperti ini."

"Suruh saja anakmu yang lain."

Jungkook tahu tentang Chansuk yang memiliki anak-anak selain dirinya. Hanya saja, dia tidak tahu siapa anak-anak itu.

"Mereka sudah mendapat bagian masing-masing."

"Maka aku juga sudah memiliki bagianku, perusahaan ibuku, JC Company."

"Tapi Kim Seokjin yang memegangnya sekarang ini, bukan?"

"Memang kenapa?" sergah Jungkook. "Bukankah itu adalah hal yang justru harus kaupikirkan? Jika aku sendiri belum mau memegang JC Company, yang mana itu adalah perusahaan ibuku, apa mungkin aku bersedia memegang perusahaanmu?"

Hening.

Chansuk menghela napas. "Baiklah."

"Pergi."

"Jungkook."

"Pergi."

"Dengar dulu."

Jungkook hanya melirik.

ON: Tomorrow of PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang