🍀
Bandara Internasional Gongkong
Semua orang tampak sibuk, berjalan ke sana dan ke sini, menggeret koper, memanggul ransel, juga menggandeng anak-anak kecil. Mereka mengobrol dengan orang-orang yang mereka kenal, membuat suasana bandara makin riuh dan ramai.
Jauh dari gate, tepatnya di area luas dekat tempat imigrasi, Jung Chun-goo tampak sangat antusias. Dia berteriak beberapa kali sambil mengangkat kedua tangan.
"WUHUUUUU!"
Eunha yang berjalan di belakangnya, sampai lelah dan terengah-engah. Tentu saja lelah, karena dia juga harus membawakan koper milik si Jung yang paling muda itu.
"Astaga, pelan-pelan jalannya!"
"Ayo, Kak! Kita harus sampai di hotel lebih cepat agar bisa jalan-jalan lebih awal!"
Sementara itu, Jungkook yang memilih berjalan santai jauh di belakang sana, hanya tersenyum dengan tangan kanan menggeret koper.
"Sekretaris Han," panggil Jungkook kepada Eunji yang juga membawa koper di sampingnya.
"Ya, Presdir?"
"Apa sore ini ada pertemuan?"
"Tidak ada. Pertemuan pertama Anda akan dilakukan besok siang," jawab Eunji dengan tenang.
"Baiklah. Lalu bagaimana dengan reservasinya? Apa panitia acara itu mengizinkan?"
Eunji mengangguk. "Sudah aku urus. Mereka bilang tidak apa-apa jika ingin menginap di hotel lain."
"Ya sudah. Terima kasih."
Mereka pun terus berjalan. Sedikit demi sedikit menyusul Chun-goo dan Eunha yang sudah hampir keluar dari area bandara. Keempatnya tidak tahu, kalau ada orang lain yang sedang melihati mereka dari jauh.
Onda tidak berjalan. Dia memandang lurus ke arah Jungkook yang saat ini sudah bergabung dengan Chun-goo. Onda juga tersenyum dengan sangat tulus. Terlihat jelas pula tatapannya yang sendu dan tidak dibuat-buat.
"Dari sisi mana pun aku melihatmu, aku selalu menyukaimu dan selalu mengagumimu, Jeon Jungkook," gumamnya.
🍀
Di salah satu kamar di sebuah hotel megah, tampak Sehun sedang sibuk di depan laptop. Sesekali dia meminum kopi hangat di dekatnya, sebelum kembali mengetik.
"Ah, ini dia," kata seseorang di kanan Sehun sambil mengambil ponsel. "Sudah ketemu. Aku pergi."
Sehun pun menoleh. "Ayah, kau mau pergi ke mana? Kau tidak harus tidur di hotel lain," katanya, menghentikan langkah orang itu, Park Chansuk.
Chansuk yang sudah di dekat pintu juga menoleh. "Tidak, Sehun. Aku ke sini hanya untuk mengambil ponsel. Lagi pula aku ke Gongkong bukan untuk menemanimu di acara itu. Ada yang harus aku lakukan. Sudah, aku pergi. Jangan lupa hubungi ibumu," jelas Chansuk, sebelum keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON: Tomorrow of Past
FanfictionJungkook pikir, gadis yang tidur di trotoar ketika hujan turun itu hanya gadis acak yang dikirim Tuhan untuk membuat hidupnya makin kacau. Ternyata, gadis itu bukan orang lain. Gadis belia yang baru saja kabur dari rumah sakit jiwa itu, sama sekali...