XIV - THE PAST

75 12 4
                                    

note : part ini 1,3-1,4 lebih panjang dari part-part biasanya.

🍀

Gusan, 2005

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gusan, 2005.

GADIS kecil dengan rambut dikepang dua, baru saja turun dari gendongan seorang pria. Gadis manis itu terlihat sangat gembira, membawa sebatang cokelat dan se-cup es krim di kedua tangan. Sedetik setelah turun, dia langsung melangkah dengan cepat.

"Chun-goo, jangan berlari."

"Iya, Ayah!" seru gadis itu sembari tetap berlari, mendahului sang ayah yang masih berdiri di dekat pintu.

Chun-goo kecil terus berlari hingga sampai di sebuah kamar. Dilihatnya, seorang bocah laki-laki yang sedang duduk di kursi belajar sambil serius membaca buku.

"Kak Hoseok!" serunya.

Hoseok kecil menoleh.

"Ada es krim untukmuuu!"

Hoseok langsung melebarkan mata sembari tersenyum senang. Dia pun segera menghampiri Chun-goo yang juga tengah berjalan mendekatinya. Dia sudah akan meraih es krim itu, tetapi Chun-goo menjauhkannya secara tiba-tiba.

"Eits, karena kau tidak ikut membeli es krim ini, kau harus membayar!"

"Apa? Yang benar saja! Sini berikan!"

Chun-goo terkikik geli. "Berjanjilah untuk mengerjakan pekerjaan rumah matematikaku."

Hoseok mendesis. "Aish, bukankah setiap hari memang seperti itu? Sini berikan es krimnya."

Chun-goo tampak berpikir. "Benar juga. Kalau begitu, ajari aku menari dan menyanyi. Saat pentas di sekolah kemarin kau dan teman-temanmu sangat keren!"

"Jaera ...."

Chun-goo berangsur-angsur cemberut ketika Hoseok memanggilnya dengan nama Jaera. Gadis itu nemandang sang kakak dengan sorot sedih sekaligus tak suka. Tak lama kemudian, dia nenyerahkan es krim yang dia bawa dengan cepat, tanpa meminta apa pun lagi.

Hoseok menerima es krim dengan sedikit tak fokus. Bocah berambut hitam itu merasa bersalah seketika. Dia tak sengaja melakukan hal yang tidak disukai adiknya. Dia pun makin panik ketika Chun-goo mulai berjalan keluar dari kamar.

"Chun-goo! Maafkan aku. Chun-goo!"

Hoseok bingung. Dia ingin mengejar Chun-goo, tetapi buku yang harus dia baca masih terbaca sedikit.

🍀

Ruang tengah rumah keluarga Jung sedang ramai seperti biasa. Ada sang orangtua dan tiga anak yang tampak amat bahagia.

Chun-goo tampak duduk di karpet lebar bersama Jiae beserta belasan mainan di sekitar mereka. Di depan keduanya, televisi sedang menyala dan menayangkan iklan susu bayi. Meski demikian, dua gadis kecil tersebut tidak bermain ataupun menonton televisi. Mereka sedang asyik memakan cokelat. Sesekali, Chun-goo tampak menyuapi Jiae dengan perlahan. Lalu, mereka tertawa begitu saja.

ON: Tomorrow of PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang