support me juseyo ^^
🍀
KAMAR hotel itu terang, dan hening. Jungkook yang duduk bersandar di ranjang, menatap sendu Chun-goo yang terlelap di sampingnya.
Jungkook turun dari ranjang, lalu berjalan memutar untuk mencapai pintu. Namun, langkahnya terhenti. Dia menoleh ke belakang, kemudian memejamkan mata, merasakan dan mengingat lagi apa yang baru saja terjadi.
Di pantai tadi, Chun-goo begitu takut. Dia tak berhenti berlari meski orang misterius itu sudah tak terlihat. Dia bahkan bisa mencapai hotel tanpa istirahat.
Jungkook membuka kedua mata, lalu kembali menuju pintu dan keluar dari kamar itu. Di depan sana, dia melihat Eunha dan Eunji.
"Dia sudah tidur?" tanya Eunha.
Jungkook mengangguk. "Tolong jaga dia. Jangan izinkan dia keluar sampai besok lusa."
"Baiklah."
"Sekretaris Han, aku ingin agenda kita di sini dipercepat. Jadi tolong, komunikasikan ini dengan semua klien."
"Baik, Presdir."
Eunha dan Eunji pun segera masuk, sedangkan si Jeon melangkah menuju kamarnya yang berjarak dua ruangan dari sana.
Jungkook menyalakan lampu, lantas berjalan menuju meja di mana ponsel yang tidak dia bawa berada. Dia agak terkejut ketika melihat ada banyak panggilan tak terjawab dari Jimin, Taehyung, dan Yerin.
Jimin
calling ...."Halo?"
"Jungkook! Astaga, kau ini dari mana saja?! Aku hampir gila menunggumu mengangkat telepon!"
"Maaf. Ada apa?"
"Aku ingin kau berhati-hati. Siang tadi Yerin menemukan fakta bahwa kedua orangtua Onda sangat berbahaya. Dan kau dalam bahaya, karena tak pernah memperlakukan Onda dengan baik."
"Maksudmu?"
Dari ujung sana, Jimin menceritakan apa yang Yerin ceritakan sebelumnya. Dan, hal itu membuat Jungkook amat terkejut.
"Baiklah, aku akan waspada."
"Ya sudah."
Tut!
Jungkook meletakkan ponsel, lantas pikirannya berjalan ke mana-mana. Tak pernah terpikir olehnya, kalau pihak yang selama ini memberinya beasiswa adalah kriminal.
Ding dong!
Mendengar bel berbunyi, Jungkook merasa cemas. Namun, dia berusaha bersikap berani dan segera berjalan menuju pintu. Dia melihat layar di samping pintu untuk mengetahui siapa yang datang.
"Nona Jung?" desisnya.
Jungkook pun membuka pintu, lalu melihat kalau yang datang memang Jung Chun-goo. Gadis yang setengah tidur itu benar-benar Jung Chun-goo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON: Tomorrow of Past
FanfictionJungkook pikir, gadis yang tidur di trotoar ketika hujan turun itu hanya gadis acak yang dikirim Tuhan untuk membuat hidupnya makin kacau. Ternyata, gadis itu bukan orang lain. Gadis belia yang baru saja kabur dari rumah sakit jiwa itu, sama sekali...