XXI - BRIDGE

57 12 0
                                    

support me juseyo ^^

🍀

JUNGKOOK melangkah sedikit tergesa di sebuah lorong serba putih yang tak terlalu ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JUNGKOOK melangkah sedikit tergesa di sebuah lorong serba putih yang tak terlalu ramai. Pria itu menoleh kanan dan kiri, mencari ruangan ICU yang dikatakan resepsionis rumah sakit beberapa saat lalu. Namun, pelan tetapi pasti, langkah itu melambat. Suasana seketika sepi; orang-orang tidak menjamah area ini.

Kak Hoseok?

Dari kejauhan, Jungkook bisa melihat sosok Hoseok baru keluar dari sebuah ruangan. Hal itu mampu membuat si Jeon bergeming, hanya berdiri sambil memikirkan sesuatu yang tidak jelas dalam otaknya.

Dia di sini?

Ketika Hoseok tak sengaja menengok, barulah Jungkook tersadar. Dia segera mendekat meski masih tak tahu harus bersikap bagaimana.

"Jungkook? Kau di sini?"

Jungkook kesulitan menjawab, lalu tidak sengaja menoleh ke samping, melihat Chun-goo yang belum juga tersadar. Ada sebuah rongga sesak dalam dada yang melebar, meluas. Bukan merasa lega karena berhasil melihat Chun-goo, dia justru makin takut.

Melihat itu, Hoseok ikut melihat sang adik. "Aku sudah mendengarnya dari Kak Yoongi, kalau kau sudah menjaga Jaera selama dua pekan. Terima kasih, Jung," kata Hoseok tanpa memandang Jungkook.

Jungkook melirik, seketika mengingat nama Jaera yang pernah dia cari tahu. Dia pun tersenyum kikuk, kemudian mengangguk pelan.

"Aku ke sini juga karena mendengar dia terkena musibah," kata si Jeon. "Aku tidak menyangka kalau dia adikmu, Kak. Kau tidak pernah ber-bercerita," imbuhnya.

Hoseok mendekatkan kedua alis. "Ck! Kau juga tak pernah bilang kalau ada seorang gadis bersamamu!" balasnya dengan ceria sembari menepuk satu bahu si Jeon dan tertawa, berusaha mencairkan suasana.

Gigi kelinci Jungkook seketika terlihat bersama senyum lebar yang tak bisa ditahan lagi. Rasa sesak dalam dada pun perlahan terlupa. Raut berubah tenang.

"Aku hanya belum menemukan waktu yang pas untuk bercerita. Lagi pula, itu semua karena ... Kak Taehyung. Tapi lupakan saja itu. Bagaimana keadaan Nona Jung sekarang?"

"Stabil, tapi belum siuman. Kau boleh masuk dan melihatnya," jawab si Jung dengan pembawaan santai. Pria yang sedang sangat sedih itu benar-benar berhasil menutupi suasana hatimya yang kacau.

"Ah, ti-tidak. Aku di sini saja."

"Hm? Kenapa?"

"Tidak apa."

"Mm, baiklah."

"Ah, di mana Kak Yoongi? Kudengar dia di sini?"

"Kak Yoongi, pasiennya, dan Eunha sudah kembali. Oh, ya. Apa kau masih suka kopi manis? Mau ke kantin?"

ON: Tomorrow of PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang