Bu Rumi guru mata pelajaran Akuntansi Keuangan memasuki kelas. Sedangkan Tasya dan teman - temannya masih berada di kantin. Teman - temanya yang sudah didalam kelaspun segera memberitahukan ke mereka bahwa Bu Rumi sudah datang.
"Gais, Bu Rumi udah datang ayo ke kelas"
Ucap Fina, merekapun segera meninggalkan kantin dan menuju ke dalam kelas. Dalam langkah kaki yang terburu - buru Tasya memasang raut wajah yang pucat karena ia tahu pasti nantinya Tasya akan dihukum oleh Bu Rumi.
"Gua takut nih sama Bu Rumi"
"Sya udahlah, kan ada kita"
Mereka terus memantapkan langkah hingga sampai di depan ruang kelas.
Tok tok tok…
Suara ketukan pintu membuat satu kelas hening seketika. Tasya bersama teman - temannya itupun datang dan disambut oleh Bu Rumi dengan wajah yang sinis dan judes.
"Dari mana aja kalian? "
Belum sempat bersalaman ucapan Bu Rumi membuat langkah kaki mereka berhenti karna terkejut.
"Maaf bu kami dari kantin"
Ucap Fina membuat Bu Rumi murka, pasalnya diantara teman teman Tasya tidak ada satupun yang dianggap baik oleh Bu Rumi sebab mereka bernotaben murid yang sedang dan tidak terlalu pintar.
"Sudah jam berapa ini? "
"Jam 10.30 bu"
"Kalian tahu jam masuk pelajaran itu jam berapa? "
"Tahu bu"
Ucap serentak
"Lantas kenapa kalian bisa datang jam segini? Kalian itu udah tidak menghargai saya sebagai guru kalian! Kalian semena mena masuk di jam pelajaran saya"
"Maaf bu"
Ujar Tasya membuat Bu Rumi semakin murka.
"Alah bu mereka itu sebenernya udah selesia kok makannya. Tadi aja mereka di kantin ngobrol gibahin orang bu"
Teriak Ara membuat mereka terkejut sebab ternyata Ara seberani itu menjatuhkan harga diri mereka.
"Apakah yang diucapkan Ara itu benar? "
"Maaf bu, tapi tadi saya lihat sendiri Fina, Tasya, Tiara dan Saras masih makan di kantin bu. Soalnya tadi pesanannya mereka diantar lama"
Sahut Raka seakan membela keberadaan Tasya dan teman - temannya.
"Tasya.. Kamu itu seorang OSIS kamu harus bisa jadi teladan buat teman - teman kamu. Kalau sikap kamu kayak gini terus kamu saya laporkan ke waka kesiswaan sekarang juga"
"Maaf bu saya mengakui kesalahan saya. Tapi saya mohon tolong jangan laporkan kepada Pak Doni bu"
"Kamu itu sukanya bantah terus sama guru"
Hati Tasya terasa tersakiti tapi Tasya harus tetep kuat dan tidak boleh menangis dihadapan teman - temannya meskipun kata - kata pahit itu sering muncul di bibir Bu Rumi.
"Maaf bu bukan saya bermaksud membantah, tapi saya hanya mengakui kesalahan saya dan saya berminta maaf kepada ibu"
"Nggak sudi! Kamu itu salah! Sekali salah akan tetap salah dimata saya! Sekarang serahkan tugas saya sekarang! "
"Baik bu"
Tasya terus menguatkan hatinya. Teman - temannya pun merasa iba terhadapnya tapi apalah daya guru selalu benar, jika guru salah maka kembali ke pasal pertama.
![](https://img.wattpad.com/cover/221103157-288-k573840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosa
Teen Fiction"Kamu cepat sekali berubah.. Sepertinya kamu sedang bermetamorfosa untuk mencari jati diri kamu" "Jangan terlalu dingin nanti tambah sayang" "Saya tidak takut kamu membenci saya, karena selama ini kamu selalu ada buat saya"