sekolah

5 0 0
                                    

Mata panda Elang benar - benar terlihat jelas sepertinya ini di karenakan kejadian kemarin. Banyak sekali komentar - komentar bersahut sahutan tentang hilangnya Tasya.

"Biarin cewe murahan itu hilang apalagi kalau di culik, biar dia kena karma"

"Azab si cewe murahan.. Hahahaa"

"Itung itung kalau di jual mungkin untungnya cuman gocap doang "

Ucap beberapa siswi yang menggerombol di depan ruang kelas.

"Kalian ngga ada kerjaan lainnya selain gosipin Tasya? Belajar kek, ngerjain tugas kek! "

Ujar Winda yang mendengarkan ucapan itu. Winda benar - benar geram jika harus mendengarkan kabar yang tak baik tentang teman akrabnya.

"Lu ngga malu apa temenan sama cewe yang ngga ada harga dirinya sama sekali? "

"Ngapain gua harus malu? Justru kalian nih tukang gosip yang bikin gua risih bisa satu sekolahan sama kalian"

"Mendingan kita tukang gosip daripada cewe murahan itu.. Mungkin dia lagi kencan sama om - om kali.. Upsss"

Lagi - lagi beberapa siswi itu hanya mebuat tekanan darah Winda semakin meningkat. Winda ingin sekali mengacak - acak rambut mereka tapi winda ingat apa kata Tasya "Mereka boleh melakukan apapun yang mereka mau termasuk melukaimu, tapi satu jangan biarkan egomu membuat kamu nantinya merasa bersalah kepada mereka".

"Sabarr win sabar"

Decak Winda dalam hati. Winda mengelus - elus dadanya untuk menahan dirinya.

"Oiyaa, jangan lupa bilangin sama si cewe ngga tau diri itu buat ngejauhin Elang, Iqbal, sama Raka! "

Ucap siswi siswi itu. Winda sudah tak kuasa mendengarkan ucapan mereka dan akhirnya Winda mengabaikan omongan mereka dan langsung melanjutkan langkahnya menuju ke kelas.

---0---

Seperti biasa Tasya sibuk mempersiapkan upacara hari ini. Membawa berbagai perlengkapan menuju ke lapangan upacara.

"Tasya.. "

Teriak Fina dan Tiara yang masih mengenakan totebag andalan mereka.

"Hai.. "

Jawab Tasya sembari melambaikan tangannya. Dari kejauhan Tasya terlihat sangat cantik karena senyumnya yang manis namun masih banyak yang tidak menyukai Tasya hanya karena perkara cowo yang sedang dekat dengan Tasya.

Tiara dan Fina langsung lari dan memeluk sahabatnya itu. Tasya spontan langsun terkejut dengan hal ini.

"Sya.. Lu tau kit asemua panik cariin lu"

"Iya sya lu kemana aja sih? Ngga kasihan sama Fina yang nangis semalaman cuman gara - gara kamu? "

Ujar kedua sahabatnya itu. Fina tersenyum mengerakan rengekan mereka dalam pelukannya.

"Sory.. Kemarin gua lupa bawa hp gua jadi ngga bisa ngehubungin kalian"

"Lain kali jangan gini lagi dong sya, lu tau kita semua ngga mau kehilangan lu"

Sahut Tiara. Tasya melepaskan pelukan sahabatnya itu dan terdiam sejenak tentang kejadian tadi malam. Rasanya Tasya masih belum bisa bercerita lebih kepada sahabatnya itu.

"Kalo lu ada masalah cerita sama kita, jangan lu hilang tanpa kabar gitu dong"

"Iya - iyaa.. Maaf gua yang salah"

"Cerita dong lu semalam kenapa? "

"Heem.. Cerita yang sejujur - jujurnya sya"

"Nanti gua ceritain ya, tapi engga sekarang.."

MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang