Kembali ke Sekolah

23 6 0
                                    

Tasya bercerita banyak hal kepada Raka yang selalu berada disisinya. Meskipun disisi lain Tasya sangat rindu kepada sang ayah karena sampai kini masih belum ada kabarnya. 

Cringg.. 

Pesan wa masuk dari Bu Endang wali kelas Tasya dan juga Raka. 

Bu Endang : Assalamualaikum Tasya

Tasya : Waalaikumsalam, ada apa bu? 

Bu Endang : Ada kabar baik untuk kamu dan juga Raka

Tasya : Ada apa bu? 

Berselang beberapa menit Bu Endang masih belum menjawab pesan wa dari Tasya yang sudah mulai penasaran. 

"Kenapa sya? "

Tanya Raka melihat wajah Tasya yang terlihat kebingungan. 

"Ngga tau nih Bu Endang ngirim pesan ke gua katanya ada kabar baik buat kita berdua"

"Halahh.. Palingan suruh bakti sosial lagi Sya biar sekolah kita pansos"

"Husss Raka ngga boleh kayak gitu. Gua aja seneng banget kalau semisal disuruh bakti sosial lagi"

"Lo kalau disuruh yang berhubungan dengan masyarakat dan alam lo selalu nomor satu"

Cringg.. 

Bu Endang :  Kami pihak sekolah sudah mempertimbangkan kalau kamu dan Raka boleh masuk sekolah kembali dan keputusan untuk di skors pihak kepsek sudah mencabutnya

Tasya memelototkan matanya karena kemungkinan dia salah lihat. Dia mulai meneliti kembali kata demi kata yang dikirimkan oleh Bu Endang barusan. Tasya menampakkan wajah gembira sampai ia kehabisan kata - kata. 

"Aaaa" 

Ucap Tasya refleks sangking senangnya membuat Raka terheran heran dengan tingkah temannya. 

"Kenapa Sya? "

"Skors kita udah di cabut ka"

Ujar Tasya langsung memeluk tubuh Raka. 

"Gua seneng banget"

"Udah sepantasnya kayak gitu"

"Sorry, maaf ka"

Tasya melepaskan pelukannya dan wajahnya masih tampak sumringah mendengarkan kabar itu. 

 
                             \-\-\-0\-\-\-
 

Tasya keluar dari kamar tamu rumah Raka sembari membawa tasnya. Berpamitan kepada mamah dan papahnya Raka yang sedang duduk di ruang keluarga. 

"Mah, Pah Tasya pamit pulang ya"

"Ayah kamu udah ngabarin? "

Sahut papah Raka sembari meneguk kopi di cangkirnya. 

"Belum pah, tapi Tasya punya kunci rumah kok"

"Tapikan kalau kamu kenapa napa dirumah sama saja sya"

Sahut kembali ayah Raka membuat Tasya melamun seketika. 

"Sya.. Kalau kamu mau pulang biar dianter sama Raka ya"

Ujar mamah Raka membuatku tersadar dari lamunan. 

"Maafin Tasya ya mah pah, soalnya besok Tasya sama Raka sudah di perbolehlan untuk sekolah kembali"

"Syukurlah, mamah seneng dengernya"

"Ya udah Sya kalau nanti kamu ada apa - apa jangan sungkan sungkan ya minta bantuan sama kami"

"Iya mah pah"

MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang