Silau matahari membuat Tasya menutup kaca jendela kamarnya. Pertanda hari sudah mulai gelap. Tasya masih senantiasa menunggu sang ayah untuk cepat pulang karena Tasya begitu rindu dengan keberadaan sang ayah. Ada banyak pertanyaan yang telah Tasya siapkan untuk sang ayah termasuk kejadian yang sedang hangat dibicarakan oleh ibu ibu di tukang sayur tadi pagi.
"Assalamualaikum.."
Suara ayah Tasya yang sudah terdengar membuat Tasya beranjak keluar dari kamar dan menemuinya. Tasya menyambut kepulangan sang ayah dengan rasa bahagia.
"Ayahh"Tasya langsung memeluk hangat tubuh sang ayah meskipun ayah Tasya belum mandi. Tasya mencium baju sang Sayah seperti parfum seorang perempuan. Yaa.. Tasya kenal jelas wangi parfum ayahnya berbeda dengan wangi parfum sekarang ini.
"Yah.. "
"Kenapa Sya? "
"Parfum ayah ganti lagi yaa? "
"Enggak, Parfum ayah masih sama kok"
Tasya berfikir kembali ucapan sang ayah. Apa mungkin ini wangi parfum pacar baru ayah. Atau ayah sudah berbohong kepada Tasya kalau ayah diam diam membeli parfum baru.
"Yah, makanannya udah Tasya siapkan di meja. Tasya udah makannya tadi soalnya Tasya lapar bangett.. Ayah makan sendiri ngga papa ya"
"Iyaa.. Tapi kamu kok tumben sih makan dulu, biasanya juga nungguin ayah meskipun kamu lagi lapar"
"Soalnya... Tasya harus ngerjain tugas rumah di kamar yah"
"Ohh gitu, ya udah lanjutin aja tugasnya"
"Yah.. Tasya ingin tanya sama ayah"
Ayah Tasya mengubah posisinya. Ayah Tasya berjalan masuk ke dalam kamarnya sembari langkahnya di ikuti oleh Tasya yang berjalan di belakang sang ayah
.
"Tanya aja, ada apa? ""Ada sesuatu yang ayah sembunyikan dari Tasya? "
"Tidak"
"Ayah ngga sedang berbohongkan? "
"Tidak"
Raut wajah Ayah Tasya tampak terlihat kaku. Tasya semakin curiga kalau ayah memang benar benar berbohong padanya.
"Ayah.. Tasya ngga mau kalau ayah mulai sembunyi sembunyi dari Tasya"
"Sya, ayah capek tolong kamu keluar kamar ya"
"Tap..i yah"
"Keluar dulu ya Sya"
Tasya semakin bingung dengan sang ayah. Baru kali ini Ayah ngusir Tasya dari kamarnya, padahal sejak dulu Tasya dapat keluar masuk sesukanya di kamar ayahnya. Tasya memutar bola matanya ia harus punya bukti bukti kalau ayahnya benar tidak sedang berbohong.
---0---
Hari ini adalah hari dimana Tasya harus melakukan suatu kegiatannya yang sudah di rancang jauh - jauh hari. Kegiatan Bakti Sosial yang rutin di adakan oleh sekolah Tasya setiap satu bulan sekali. Karena bakti sosial kali ini berbeda dengan bakti sosial sebelumnya Tasya meminta bantuan kepada anak organisasi lain untuk ikut andil dalam kegiatan bakti sosial ini.
"Sya semua barang barangnya udah disiapkan, terus titik penyebarannya dimana? " Tanya Sunda yang masih mengemasi beberapa barang yang sudah di siapkannya.
"Entar gua breifing, lo lihat Pak Do? "
"Kayaknya tadi Pak Do di luar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosa
Teen Fiction"Kamu cepat sekali berubah.. Sepertinya kamu sedang bermetamorfosa untuk mencari jati diri kamu" "Jangan terlalu dingin nanti tambah sayang" "Saya tidak takut kamu membenci saya, karena selama ini kamu selalu ada buat saya"