Seperti hari - hari biasanya Tasya berangkat ke sekolah menaiki bus. Cukup lama menunggu bagi Tasya apalagi di jam pagi dimana orang butuh transportasi untuk bekerja dan sekolah. Sudah menjadi kebiasaan Tasya naik bus berdiri, pasalnya tidak ada bangku yang tersisa untuknya. Sesampainya di sekolah senyum lebar tampak dipancarkan wajah Tasya, meskipun bekas luka belum sepenuhnya pulih.
"Pagi Gaiss.. "
Teriak Tasya menyapa teman temannya yang sudah asik menggerombol.
"Tasya.. Akhirnya lo berangkat juga"
Seru Fina dan satu gengnya. Mereka sudah membentuk lingkaran seperti biasa pasti mereka sedang menggibahkan seseorang. Tasya duduk dan meletakkan tasnya di atas meja. Kemudia mengeluarkan hpnya dari dalam tas. Fina dan satu gengnya itupun langsung menghampiri Tasya.
"Syaa itu muka kenapa? "
Tanya Winda tangannya meraba luka yang ada di wajah Tasya.
"Ihh.. Tasya wajah lo kenapa? "
"Kemarin habis jatuh"
"Udah - udah pada balik ke bangkunya masing - masing gih sana"
Seru Fina membubarkan mereka.
"Sya.. "
"Hm.. "
"Poteqq gua lihat khalifah sama pacarnya"
Ujar Fina menyodorkan sebuah foto selebaram dan selebtiktok bersama dengan pacarnya.
"Ngga usah dilihatin!"
"Sya.. Lo pasti udah pindah haluan kan? "
"Iyalah, gua juga ngga mau kagum sama punya orang"
"Eitss.. Sebelum ada janur melengkung ngga papa dong"
"Fin, jangan berharap dengan keadaan yang tidak pasti"
Kata Tasya memasang headshet di telinga sebelah kanannya.
"bilang aja kalau lo juga poteqkan karena kita kalah glowing sama cowo cowo tarnus"
"Lo mau tau kemana haluan gua sekarang"
"Kemana? "
"Ke Io fin"
"What Io? "
Ujar Fina menatap serius wajah Tasya.
"Io belum punya pacar, setidaknya kita masih bisa ngehalu"
"Sya, Io gebetannya banyak banget"
"Emang gua pikirin"
"Lo sukanya gitu, main start duluan"
"Gua capek ngehalu khalifah, banyak banget saingan yang lebih glowing"
Fina memalingkan badan dan berdecak kesal kepada Tasya. Namun Tasya tidak terlalu memperdulikannya, toh nanti juga bakal baikan lagi.
---0---
Tasya menuju ke kantin bersama teman - temannya. Seperti biasanya Tasya langsung masuk ke warung bu dhe meskipun warungnya sedang ramai sekali. Tasya memilih untuk membantu bu dhe sebentar sebelum ia makan.
"Bu dhe, Tasya bantu ya"
"Iya sya, kamu bikinin es aja ya sama bagian bayar membayar"
"Siap bu dhe"
"Sya.. Gua es milo tiga"
"Kak, es jus alpukat satu"
"Kak Tasya.. Pop ice coklat dua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosa
Teen Fiction"Kamu cepat sekali berubah.. Sepertinya kamu sedang bermetamorfosa untuk mencari jati diri kamu" "Jangan terlalu dingin nanti tambah sayang" "Saya tidak takut kamu membenci saya, karena selama ini kamu selalu ada buat saya"