CEO geng Ression

11 0 0
                                    

Elang mempercepat laju montornya untuk segera sampai di basecamp. Dari arah jauh Elang melihat beberapa montor dari anak ression telah terpakir mengelilingi basecampnya. Elang menciutkan matanya sesekali memperhatikan keadaan jika ada anak ression yang tiba - tiba menyerangnya. Tepat di depan pintu masuk basecamp Elang memarkirkan montornya suara montornya yang terdengar telah diam membuat suasana gaduh di dalam basecamp menjadi hening seketika.

Elang mencopot helmnya dan tak merapikan rambutnya yang acak - acakan. Elang berjalan lantang masuk ke dalam basecamp.

"Apa - apaan ini? "

Tanya Elang lantang kepada semua orang yang ada di dalam basecampnya. Elang menatap keadaan sekitarnya yang sudah diobrak abrik oleh geng ression.

Plak.. Plak.. Plak.. (suara tepuk tangan)
Suara itu muncul seketika dari arah belakang kerumunan geng ression. Elang semakin dibuat kikuk dengan keadaan ini. Sorot mata Tasya semakin tajam setelah melihat Raka yang tiba - tiba muncul di balik kerumunan geng ression.

"Raka?? Lo.. "

Tanya Raka semakin heran apa hubungan Raka dengan semua ini. Raka tersenyum picik setelah melihat Elang yang kebingungan.

"Dasar geng tolol..! (buih) "

Ucap Raka membuang ludahnya sembarangan.

"Apa maksud lo hem? "

Seru Odit mencoba menantang geng Ression itu namun dihalangi oleh Elang.

"Wuishh santai broo.. Kenalin nih CEO of Ression..! "

Sahut Alvin secara lantang dan keras. Elang dan teman - temannya masih berdiri diam mendengarkan apa kata dari anak - anak geng Ression.

"Elang - Elang.. Gua kira lo itu anak yang cerdas, pinter, hebat.. Tapi ternyata perkiraan gua itu salah"

Ketus Raka berjalan mendekati Elang dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Maksud lo apaan hah? "

Tanya Raka menatap tajam wajah Raka.

"Dasar tolol, bodoh, goblok..! Lo tau siapa orang yang selama ini memakai topeng pada saat kita duel? Apakah lo tau juga siapa orang yang selama ini ada dibalik layar menyaksikan kebodohan lo lo lo semua yang ada di geng norak ini? "

Seru Raka menunjuk satu persatu teman - teman Elang dan juga Elang. Elang terdiam mendengarkan segala kata yang dilontarkan oleh Raka.

"Lo tuh yang goblok..! "

Ketus Odit menatap sinis Raka.

"Lo mau nantangin kita? "

Sahut Alvin dengan gaya ingin maju untuk duel.

"Ayo siapa takut..! "

Jawab Odit melangkahkan kakinya namun tubuhnya dihadang oleh Elang.

"Gua minta kalian semua pergi dari sini..! "

Bentak Elang membuat Raka dan Alvin tersenyum miring. Sebenarnya Elang masih tidak menyangka kalau Raka adalah dalang dibalik geng ression.

"Siapa lo suruh suruh kita pergi?"

Tanya Alvin dengan nada juga membentak.

"Minggu depan gua tunggu lo di cafe pratama..! Selesaikan urusan kita masing - masing..! "

Seru Raka sembari membuang puntung rokok yang ada di jaketnya.

"Okey.. Siapa takut "

Sahut Elang dengan lantang.

"Lang.. "

Seru Odit mencoba melerai Elang. Setelah mendengarkan jawaban Elang akhirnya Raka dan geng ression pergi dari basecamp Elang dan teman - temannya. Elang duduk di sofa dengan pandangan kosong.

"Lo mau nyari mati? "

Bentak Gathan membuat Odit dan yang lainnya terkejut termasuk dengan Elang.

"Gua ngga nyari mati..! Kalian itu lebih penting daripada gua..! "

Jawab Elang menegaskan.

"Lo ngga nyari mati tapi lo bisa mati..!"

"Lo pikir gua selemah itu? Tanpa kalian semua gua bisa ngelawan mereka"

"Okee gua tau lo lebih hebat dari gua.. Tapi lo juga harus tau keselematan lo"

"Gua ngga peduli toh nantinya gua bakal baik baik aja.. Kalo kalian ngga setuju dengan keputusan gua kalian angkat tangan"

Elang membuka vote. Sudah menjadi prinsip Elang kalau ia tidak ingin membuat orang orang di sekelilingnya terluka karenanya.

"Maaf Lang, tapi gua lebih setuju apa kata gathan"

Kata Odit membela Gathan karena menurut Odit apa kata Gathan itu benar dan Elang ngga perlu menemui Raka. Setelah di vote ternyata banyak dari teman - teman Elang yang setuju dengan kata Gathan.

"Okee.. Gua bakal rehat dari kalian"

Ketus Elang berdiri merapikan jaketnya.

"Jangan bercanda lo"

Ujar Gathan menatap Elang serius.

"Mungkin lebih baik gua rehat sebentar, semisal kalian ada acara muncak gua tetep bakal ikut"

Kata Elang menghela nafas. Elang pergi dari basecamp dengan raut wajah sedikit kecewa namun Elang anti menyimpan dendam dengan teman - temannya, toh Elang juga harus bersikap lapang dada.

Jangan lupa setiap manusia juga memiliki kaki untuk pergi.

MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang