Elang mendecak kesal pasalnya ia sudah merubah posisi tidurnya namun matanya masih saja membuka lebar. Elang bangkit dari temat tidur dan membuka jendela kamarnya agar udara malam sedikit masuk untuk menenangkan dirinya. Ia menatap langit gelap tanpa terhiasi oleh bintang - bintang. Elang mengambil hp di sakunya dan benar saja, banyak orang yang bertanya tanya tentang Tasya yang menghilang. Elang langsung menelepon Tasya seketika.
Sudah 10 kali lebih hp Tasya berbunyi namun tidak ada yang mengangkatnya. Sudah 10 kali lebih juga Elang menelepon Tasya tapi tidak ada respon sama sekali. Elang mengacak acak rambutnya sendiri sambil membaca chat wa yang masuk dari teman - temannya Tasya dan juga dari Iqbal.
"Lu kemana sih Syaa.."
Ujar Gathan. Gathan membaca chat wa Winda kalau Winda sudah sampai di rumah Tasya tapi Tasya sedang tidak ada di rumah. Perasaan Elang semakin tak karuan. Elang masih mencoba untuk menghubungi Tasya meskipun tak ada hasil. Eleang merasa apa mungkin Raka dan komplotannya yang menculik Tasya? Tanpa pikir panjang Elang langsung menuju ke basecamp geng Ression untuk menemui Tasya.
"Elang, sudah malam.. Kamu mau kemana sih? "
Ujar Mamah Elang yang sedang menonton televisi.
"Ada urusan mah, Mamah jangan tungguin Elang ya"
Elang menciun tangan sang mamah dan bergegas keluar dari dalam rumah. Dalam perjalanan Elang sembari melihat kanan dan kirinya meskipun tak ada tanda tanda keberadaan Tasya. Perasaan Elang semakin khawatir terhadap Tasya. Elang ngga akan tinggal diam jika Tasya memang benar - benae di culik oleh geng Ression.
"Tungguin gua Sya.."
Decak Elang dalam batinnya. Elang tak memperdulikan berapa kecepatan laju montornya tapi yang paling penting bagi Elang adalah keselamatan Tasya apalagi sejak kejadian pada saat itu Tasya terlihat sangat ketakutan jika harus berhubungan dengan geng Ression.
Sesampainya di Basecamp geng Ression Elang di sambut oleh tatapan sinis dari para anggota Geng Ression.
"Dimana Tasya? "
Teriak Elang. Terlihat semua anggota dari geng ression kebingungan akan kedatangan Elang ke basecampnya.
"Tasya?? Disini ngga ada Tasya! "
Ujar salah satu anggota geng Ression. Beberapa orang langsung masuk ke dalam basecamp untuk memberitahu Raka dan Alvin tentang keberadaan Elang yang datang tiba - tiba.
"Gua masih tanya baik - baik ya, Dimana kalian sembunyikan Tasya? "
Kata Elang dengan nada yang membentak.
"Bro.. Kita udah bilang kalau kita ngga tau dimana keberadaan Tasya! "
"Kalian ngga usah pura - pura bodoh! Dimana Tasya? "
"Kalem bro, disini memang ngga ada Tasya"
Jari jemari Elang telah meremas sejak tadi. Karena keadaan emosional Elang yang sudah tak terkontrol akhirnya Elang memilih menyerang beberapa anggota geng Ression meskipun memang mereka tidak salah.
"Ada apa ini? "
Tanya Raka yang keluar dari salah satu ruangan yang ada di dalam bascamp. Pandangan Elang langsung menuju ke arah Raka.
"Bukankah perjanjiannya bukan sekarang? "
Ujar Raka karena ia fikir Elang datang akan memenuhi perjanjiannya. Namun seketika Raka melihat ke arah anggota gengnya yang sedang tergeletak di hadapan Elang.
"Lu bawa Tasya dimana?! "
Seru Elang membiarkan target yang dia pukuli terjatuh di hadapannya karena tangan Elang yang sedari tadi memegang baju targetnya langsung melepaskannya begitu saja.
"Tasya? Lu cari Tasya disini? "
Jawab Raka dengan nada sinis.
"Lu jangan pura² bego! "
"Gua ngga tau Tasya ada dimana! Justru gua mau tanya lu dimana Tasya?!"
Elang langsung melangkahkan kakinya menyusuri seisi ruangan basecamp geng ression.
"Sya.. Ini gua Elang! "
Raka yang mengetahuk hal ini langsung mengikuti langkah Elang dari arah belakang.
"Gua bilang disini ngga ada Tasya! Lu pikir ngapain gua bawa Tasya kesini?"
Setelah sampai di titik akhir basecamp Elang terdiam. Keringatnya yang sudah mulai bercucuran itu seakan tak berarti bagi dirinya jikalau Tasya masih belum di temukan.
"Jadi Tasya dimana? "
Tanya Elang kembali terhadap Raka. Perasaan Raka semakin menggerutu untuk segera menghabisi Elang pasalnya Raka tak suka di salahkan kalau dia benar - benar tidak melakukannya.
"Justru gua yang harus tanya sama lu dimana Tasya? Grup kelas gua heboh gara² Tasya hilang! "
"Lang.. Gua ngga mungkin culik Tasya! Gua masih punya hati, Bagaimanapun Tasya itu sahabat gua di sekolah..! "
Kata - kata Raka ternyata mampu menyakinkan Elang bahwasannya Tasya memang tidak ada di basecamp ini. Elang hanya bisa terdiam tanpa memberontak.
"Sekarang gua minta lu cari Tasya sampai ketemu! "
Seru Raka sambil mendorong sedikit bahu kanan Elang.
"Tanpa lu suruhpun gua bakal cari Tasya! "
"Bagus kalo gitu!"
Elang pergi meninggalkan basecamp geng ression dengan perasaan yang masih cemas dan khawatir akan keberadaan Tasya.
"Ression! "
Teriak Raka di dalam basecampnya.
"Siap! "
Seru anggota geng ression lainnya.
"Gua minta sekarang kita berpencar buat cari Tasya! "
Teriak Raka memerintahkan kepada seluruh anggota geng Ression termasuk Alvin.
"Loh.. Bukannya malah bagus jika Tasya hilang bos? "
Tanya salah satu anggota geng ression. Spontan Raka langsung memukul anggotanya yang berani bilang seperti itu di hadapannya.
"TASYA SAHABAT GUA!! Kalau kalian mau sakitin dia.. Dia udah cukup nanggung penderitaan! Gua harap mulai detik ini jangan ada yang beranu menyetuh Tasya sedikitpun!
Teriak Raka memperjelas kata - katanya. Raka langaung keluar dari dalam basecamp untuk mencari keberadaan Tasya.
---0---
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi hari. Elang masih menyusuri gelapnya kota untuk mencari keberadaan Tasya.
Drt... Dert....
Getaran suara telepon dari saku celanya Elang. Elang terpaksa harus memberhentikan montornya sejenak.
"Hallo"
"Pulang sekarang! Ini sudah pagi, kamu mau bolos sekolah? "
Ucap mamah Elang dengan nada yang sedikit membentak. Elang langsung melihat jam tangannya yang menunjukman pukul 02.00.
"Iya mah.. Elang pulang sekarang "
Meskipun Elang belum menemukan Tasya tapi Elang juga harus tau kalau ini sudah memasuki hari berikutnya dan ia harus sekolah. Mungkin Elang harus menunggu beberala jam lagi untuj melakukan pencarian terhadap Tasya. Syukur - syukur Tasya sudah kembali di rumah.
Jangan pernah pergi karena aku takut jika kamu tak kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosa
Teen Fiction"Kamu cepat sekali berubah.. Sepertinya kamu sedang bermetamorfosa untuk mencari jati diri kamu" "Jangan terlalu dingin nanti tambah sayang" "Saya tidak takut kamu membenci saya, karena selama ini kamu selalu ada buat saya"