Kak Langit

19 6 0
                                    

Tasya berjalan dari arah kerumunan masa. Ia sedang meneliti sedang apakah para siswa bergerombol di area auditorium sekolah Padahalkan ini masih jam pelajaran.

"Permisi, permisi"

"Syaa... "

Teriak Aldi yang melambaikan tangannya ke arah Tasya yang masih menyelinap mencari jalan untuk menuju ke sumber suara.

"Aji dia kenapa? "

"Pingsan ngga tau gua"

"Lo udah panggil anak PMR? "

"Udah Sya, lagi ambil tandu"

"Okee.. "

Tasya melihat teman Aji yang terkapar lemas di auditorium yang di kerumuni banyak siswa siswi yang masih penarasan. Tasya langsung berdiri menghampiri para siswa siswi yang belum membubarkan diri.

"Kalian ngapain disini? Ada urusan apa?"

"Kenapa dia sya? "

"Itu bukan urusan kalian kalau kalian hanya ingin bertanya tanya soal dia! Kalian tahu ini jam berapa? Apakah ini sudah waktunya untuk istirahat? Saya pikir sebelum saya melakukan tindakan yang keras kalian bisa bubar terlebih dahulu dalam hitungan 5 detik! "
"Tapi syaa... "

"Alahhh sok sokan jadi murid teladan padahal lo mah juga mau tau! "

Desakan siswa siswi lain membuat Tasya semakin geram.

"Saya mau tau soal murid yang terkapar lemas di audit ini? Menurut kalian tidak ada pekerjaan yang wajar selain mencari tahu.. Selain kepo urusan orang? Kalau kalian mau ngebantu dia ya silahkan lebih baik saya pergi masuk kelas, kalian pikir meninggalkan kelas itu seenak yang kalian bayangkan? Siapa tadi yang bilang saya hanya cari muka, sok sokan, dan saya juga kepo? Maju kedepan bubarkan siswa siswi ini termasuk saya! "

Teriak Tasya membuat siswa siswi yang lainnya diam seketika.

"Satu.. "

Para siswa dan siswi sudah mulai membubarkan dirinya sendiri. Perasaan kecewa jelas ada pada siswa siswi itu atas perlakuan Tasya kepada mereka.

"Dua.. "

"Tiga.. "

Seluruh isi auditorium hanya tersisa Tasya, Aji, dan juga siswi yang pingsan itu. Tasya melihat keadaan sekitarnya menatap seluruh isi audit tanpa terkecuali.

"Tandu di UKS sedang di bawa untuk latihan anak paskib"

Ujar anak PMR sembari membawa minyak kayu putih. Tasya semakin bingung dengan keadaan ini karena jarak audit dan UKS yang cukup jauh.

"Ada apa ini? "

"Pak Doni"

"Maaf pak, saya juga tidak tahu apa permasalahannya. Saat saya datang semua siswa sudah berkerumun disini, setelah saya lihat ternyata teman sekelas Aji pingsan."

"Tandanya dibawa anak paskib ya? "

"Iya pak"

Pak Doni dengan sigap langsung memboyong siswi tersebut dan Tasya bersama Aji langsung mengikuti dari arah belakang. Tasya selalu respect terhadap keadaan disekitarnya, jiwa kemanusiaan Tasya memang sangat tinggi. Setelah sampai di UKS Tasya melonggarkan ikat pinggang dan dasi yang dikenakan oleh siswi tersebut.

"Sya karena dokter di sini lagi keluar, bapak mau cari anak bapak dulu ya"

"Loh apa hubungannya pak? "

"Anak bapak kuliah di jurusan kedokteran, kebetulan lagi ada disini"

"Iya pak, tapi Tasya tolong diizinkan sama guru yang mengajar di kelas Tasya ya pak, biar Tasya tidak di Alfa"

MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang