01

1.3K 310 137
                                    

"Berhenti woy! Berhenti!"

"Jangan terlalu kebawa emosi lo pada!!"

Ervin berseru kepada teman temannya. Ya, mereka sedang tawuran. Kebiasaan buruk dari Sebastian Ervin Ramdhan, ketua geng dari Victory. Yang mempunyai sifat Humoris, murah senyum, jail. Namun disisi lain, dia bisa menjadi singa yang akan menerkam musuhnya jika orang yang ia cintai disakiti oleh orang lain.

Baru saja Geng Victory melakukan penyerangan di SMA Bintang Nusa. Karena salah satu musuh terbesar Geng Victory berada di sana, Gero namanya. Setelah situasi cukup aman, mereka kembali ke basecamp untuk mengobati luka mereka.

"Cepat obati luka kalian, gue pulang dulu." Ucap Ervin saat berada di luar basecamp.

"Luka bos nggak diobatin sekalian?" Tanya Verro, salah satu inti dari anggota Geng Vicroty.

Verro Adrian Hinanta, sahabat kecil Ervin sampai ia tumbuh dewasa seperti saat ini. Rumah Verro juga tidak terlalu jauh dari rumah Ervin.

Di Rumah

"Assalamualaikum, Ervin pulang!!" Ucap Ervin seraya membuka pintu.

"Waalaikum- Astaga Abang!!! Tawuran lagi kamu?!" Ucap Findi, Ibunda dari Ervin.

Yaa, Bunda selalu sabar dan sangat sayang kenapa anak anaknya. Ramah dan paling tidak suka jika melihat anak Sulungnya seperti itu.

"Seperti biasa Bun" Ujar Ervin sambil meraih tangan Bundanya.

"Tunggu sini dulu, Bunda ambilin kotak P3K"

"Iya Bun."

Ervin duduk sambil menopang dagunya. Kadang ia berfikir, mengapa Bunda begitu cemas melihat dia luka seperti ini. Padahal, boleh dibilang Ervin sudah besar, dan dia tau mana yang benar dan mana yang salah.

Tak lama, Findi keluar dengan membawa kotak P3K lalu duduk disamping Ervin. Findi mulai membersihkan luka dan mulai mongeceh layaknya bayi yang sedang kegirangan.

"Bunda itu khawatir sama kamu Vin. Kamu bisa nggak sih, gausah ikutan Geng apalah itu?! Toh juga nggak baik buat kamu." Ujar Bunda sambil mengobati luka Ervin.

"Nggak bisa Bun, berantem, tawuran itu udah jadi hobi Ervin. Bunda taulah itu."

"Hobi kok tawuran, hobi itu buat orangtua bahagia, itu contohnya!"

Suatu saat, Ervin bakalan buat Bunda sama Papah Bahagia- Ujar Ervin dalam hati.

"Iya Bun, maafin Ervin." Kata dia sungguh sungguh.

Bunda mengangguk, dan saat itu juga ia selesai mengobati luka putra sulungnya. Bunda beranjak dari sofa lalu pergi mengembalikan kotak P3K tersebut.

Lain dengan Ervin, dia berjalan menaiki anak tangga satu demi satu. Lalu pergi menuju kamarnya. Dia merebahkan badannya di king size nya. Menatap langit langit kamar bernuansa Putih, lalu tertidur memasuki alam mimpinya.

Jangan lupa di Vote yaa gaes!!
Tunggu cerita selanjutnya:)

Different PropertiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang