11

201 101 23
                                    

Kring..Kring..Kring..

Jam weker milik Venta berbunyi nyaring. Membuat gadis yang sedang tertidur lelap sekarang bangun dari tidurnya.

Sekarang menunjukan pukul 05.45, Venta meraih jam tersebut lalu mematikannya. Ia duduk diatas kasur sembari menyapu wajahnya dengan tangan kanan.

Kejadian semalam mulai berkelana di pikiran Venta. Jujur, ia sangat malas memikirkan itu. Tak mau terus mengingat kejadian itu, ia beranjak dari tempat tidur.

Berdiri di samping king size nya. Mengikat rambut hitam miliknya yang tidak terlalu panjang. Venta memiliki rambut hitam yang selalu beraroma Strawberry.

Venta memiliki sifat dingin hanya dengan orang yang belum ia kenal lebih jauh. Sifat asli Venta dia murah senyum, tidak terlalu cuek kepada seseorang. Dia berubah karena Bara, dia yang menjadikan Venta memiliki sifat dingin.

Sifat dingin Venta ingin ditujukan hanya kepada Bara, tetapi lambat laun sifat itu menetap sendiri di jiwanya.

Ia memasuki kamar mandi dan memulai ritual paginya.

***

Gadis itu turun dari mobilnya. Tak lupa ia mendapatkan tatapan suka, horor, dan iri ditujukan kepada Venta.

Ia berjalan menyusuri koridor. Dengan langkah santai ia masuk kearah kantin. Ya, dia belum sarapan tadi.

Venta berjalan kearah stand nasi goreng. Ia memesan satu nasi goreng tak lupa dengan satu susu coklat kesukaannya.

Setelah beres memesan, Venta berjalan sambil membawa nampan yang berisi makanan. Ia duduk di pojok kantin yang dimana sering digunakan duduk para Most Wanted.

Saat sedang asyik menyantap makanan, tiga orang berjalan kearahnya. Dengan kedua tangan yang mereka masukkan kedalam saku celana. Tampan, memang. Mereka terlihat sangat tampan.

Venta mengacuhkan mereka bertiga yang datang kearahnya. Jangan salahkan Three Most Wanted yang tiba tiba menghampiri Venta. Karena memang tempat itu sudah menjadi tempat pribadi untuk ketiga pria itu.

"Kayanya mau gabung nih" Ucap Verro saat akan duduk.

Tidak ada sahutan dari Venta, ia terus melanjutkan sarapan paginya. Karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Lantas mengapa mereka bertiga datang saat bel masuk akan berbunyi? Karena mereka sudah terbiasa terlambat saat mengikuti jam pelajaran.

"Venta" Panggil Ervin.

"Hm?" Jawab Venta sambil mengunyah makanan yang berada di mulutnya.

"Udah mau masuk nih, gih masuk ke kelas" Titah Ervin lembut, takut jika Venta marah padanya.

"Ngusir? Oke!" Jawab Venta.

Tidak mau ambil pusing, Venta berdiri dari duduknya. Dan berjalan menjauh dari ketiga pria tersebut.

Ervin tidak bermaksud untuk mengusir Venta. Memang benar apa yang dikatakan oleh Ervin, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Maka dari itu, ia menyuruh Venta untuk kembali ke kelas agar tidak terlambat jam pelajaran pertama.

"Marah?" Tanya Zidan saat Venta sudah tidak ada disitu.

Ervin menggeleng tanda tak mengerti. Ia menjadi merasa bersalah dengan Venta. Apakah perkataan Ervin tadi salah? Toh, tujuan Ervin baik.

Different PropertiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang