27

79 26 7
                                    

Vote Komen dulu sayang-sayangkuu:*

//

Pagi hari sebelum jarum pendek menunjukkan pukul 6, Ervin sudah siap mengenakan seragam sekolahnya.

Ia berencana untuk menjenguk Verro terlebih dahulu. Tidak sendiri, tetapi bersama dengan Venta.

Mereka akan menjenguk Verro dan juga Tasya pagi ini.

Ervin bercermin di dalam kamar sembari memberikan minyak rambut. Tak lupa ia juga menyemprotkan minyak wangi di tubuh kekarnya.

Tampan. Satu kata untuk Ervin. Berhari-hari ia terlihat sangat tampan memang.

Tadi malam ia pulang pukul 10. Ia juga menyempatkan diri untuk main ke basecamp walau hanya sebentar.

Setelah selesai berkaca, ia keluar dengan membawa tas dan jaket yang akan ia kenakan nanti. Tas yang diletakkan di tangan kiri sedangkan jaket yang ia sampirkan di pundak.

"Selamat Pagii semuaa!!" teriak Ervin heboh saat kakinya sudah menginjak tangga paling bawah.

"Hemm, pagi juga Ervin" jawab Bundanya.

"Tumben kelihatan rapi banget" timpal Papahnya.

"Nggak cuman hari ini Pah, hari-hari sebelumnya juga Ervin rapi kok" sombongnya.

"Beda aja gitu, ya nggak Bun?" tanya Pak Dillon meminta persetujuan dari sang istri.

Findi pun mengangguk menyetujui "Iya nih," katanya "Tumben juga jam segini udah rapi? Ade kamu aja belum selesai siap-siap" titah Bunda.

Ervin menopang dagunya "Mau ke rumah sakit dulu jengukin Verro Bun" jawabnya.

"Owalah, yaudah Bunda ambilin sarapan dulu ya" tawar Bunda pada Ervin.

"Bekal aja Bun, nanti aku makan di sekolah"

Bunda manggut-manggut mengerti "Yaudah"

Bunda pun mulai sibuk menyiapkan bekal untuk putra sulungnya. Sedangkan Pak Dillon dan Ervin sibuk dengan keheningan.

Pak Dillon mengangkat kepalanya menatap Ervin "Verro sakit apa Vin?" tanya papahnya.

"Kemarin dia kecelakaan Pah" jawab Ervin.

Pak Dillon sedikit kaget "Loh, dimana? Kok papah nggak tahu?" tanyanya bingung sendiri.

"Emang Bunda nggak bilangin papah?" tanya Ervin balik.

Pak Dillon menggeleng "Enggak"

"Bunda aja nungguin papah kamu pulang ngantuk bang, jadi nggak sempet buat bilang," kata Bundanya "Nih udah jadi" lanjutnya sambil memberikan kotak nasi kepada anaknya.

Ervin menerima kotak bekal tersebut, ia lantas memasukkan kedalam tas. Tak butuh waktu lama, ia berdiri dari tempat duduk dan berpamitan untuk berangkat.

"Salam buat Verro, cepet sembuh ya" ujar Pak Dillon.

Ervin mengacungkan jempolnya "Siap Bos!"

***

Mobil Ervin berhenti di halaman rumah Venta. Ternyata Venta belum juga keluar dari dalam rumah. Sementara Ervin akan menunggu Venta di dalam mobil saja dulu.

Ervin
Gue udah di depan rumah lo.

Venta
Hm

Ervin hanya membaca balasan dari Venta. Ia tinggal menunggu Venta di dalam mobilnya.

Dilain sisi, Venta lantas berjalan cepet menuju lantai bawah. Ia tidak akan sarapan pagi ini, karena Ervin yang sudah menunggunya di depan.

Different PropertiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang