17

135 65 25
                                    

"Iya, ada apa Bu?" Tanya Ervin sopan.

"Ada yang Ibu pengen ceritain ke kamu. Tapi Ibu menunggu waktu yang tepat" Kata Bu Tari. Ervin mendengarkan dengan wajah yang cengo. Dia tidak tahu apa yang dibicakan oleh Bu Tari. Apa yang akan Bu Tari katakan padanya? Waktu yang tepat? Kapan? Ervin mengangguk mengiyakan.

"Ervin pamit" Kata Ervin sambil menoleh ke arah Bu Tari.

"Iya"

***

Tidak membutuhkan waktu yang lama, sekarang Ervin sudah sampai di kediamannya. Lebih tepatnya, di kediaman Pak Dillon.

Ia memarkirkan motor sport nya kedalam bagasi, lalu memasuki rumah. Sepertinya dirumah sudah ada Findi.

"Assalamualaikum" Ucap Ervin sambil membuka ganggang pintu.

"Waalaikumsallam, dari mana bang?" Tanya Findi kepada anak pertamanya.

"Dari tempat Verro Bun"

"Udah makan?" Tanya Findi lembut. Sepertinya Bu Tari dengan Findi sama-sama memiliki sifat lembut.

"Cuman ngemil sih. Bunda darimana?" Tanya Ervin.

"Dari rumah temen Bunda. Daripada dirumah nggak ada kerjaan" Kata Findi sambil tersenyum tipis.

"Pasti gibah ya Bun?" Tanya Ervin memastikan.

"Sok tau kamu, udah sana ganti baju dulu!" Titah Findi kepada Ervin. Ervin hanya menurut saja. Ia melangkahkan kakinya ke anak tangga menuju kamarnya.

***

Seorang gadis sedang tertidur pulas didalam kamar mewahnya. Ia tadi lupa untuk membersihkan diri setelah pulang sekolah. Alhasil, ia ketiduran sampai sekarang.

Tok Tok Tok!

Suara ketukan pintu terdengar didepan kamar gadis tersebut. Tetapi tidak ada yang menggubrisnya.

Tok Tok!

Suara tersebut kembali terdengar. Venta yang sedang tertidur sekarang sudah sedikit bangun. Ia mengembalikan nyawanya yang hilang terlebih dahulu.

Tok Tok Tok!

Belum berhenti rupanya. Dengan langkah gontai, Venta membuka pintu kamarnya. Dilihatnya seorang pria paruh baya dengan kemeja berwarna hitam sedang berdiri di hadapannya.

"Hallo anak Ayah!" Sapa orang itu. Dia Pak Bramanto, Ayah Venta.

"Hallo Yah!" Sapa Venta sesekali mengucek matanya.

"Bangun tidur ya?" Tanya-nya.

"Iya, hehe"

"Ihh, kok bau gini?" Goda Pak Bramanto kepada anak tunggalnya tersebut.

"Venta belum mandi"

"Pantesan. Yaudah kamu mandi dulu ya, ayah tungguin kamu di ruang bawah" Ucap Pak Bramanto.

"Ada apa Yah?" Tanya Venta penasaran.

"Udah, kamu mandi dulu aja" Titah Pak Bram.

"Iya Yah" Pasrah Venta. Ia lalu berjalan kearah kamar mandi untuk membasuh badan.

***

Different PropertiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang