04

512 236 69
                                    

HAPPY READING❤️

"Siapa yang belum mengerjakan tugas?" Tanya Pak Handoko. Dari 31 siswa IPS 3 hanya ada satu anak yang mengangkat tangan, Ervin. Semua mata mengikuti arah pandang Pak Han.

"Ervin, maju kesini kamu!" Bentak Pak Han. Ervin langsung berdiri dari tempat duduk dan melangkahkan kakinya menuju Pak Han. Dengan gaya berjalan sok cool nya seraya cengar cengir menatap teman teman nya.

Tapi kenapa teman satu kelas Ervin menatap sinis? Toh juga kalau dihukum, hanya Ervin yang melakukan.

Bukan, bukan itu maksudnya. Jadi dari kelas IPS 1-4 kelas yang rata rata mempunyai tingkat kekonyolan tinggi yaitu kelas IPS 3. Kelas yang selalu dipandang jelek dari sekian banyak guru yang mengajar.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Ervin dengan tampang tak berdosa.

"Ada! Sekarang kamu keluar dari kelas saya dan bantu Pak Yoko membersihkan toilet lantai satu sampai lantai 3!, beruntung beliau tidak bisa hadir hari ini." Suruh Pak Handoko dengan emosi yang mulai memuncak.

Pak Yoko adalah salah satu tukang kebun di SMA Galaksi Buana. Dia sudah menginjak usia yang dibilang sudah tua.

Seharusnya Pak Yoko sudah pensiun. Pihak sekolah ingin menghentikan Pak Yoko, tetapi beliau kukuh dengan kemauannya. Karena ekonomi keluarga yang tidak mewadahi. Beliau mengurus istinya yang mempunyai penyakit stroke. Dan setiap Minggu harus melakukan terapi.

Hasil kerja bulanan Pak Yoko lah yang digunakan untuk membiayai terapi tersebut. Pak Yoko memang tidak dikaruniai anak. Jika bukan beliau yang mencari nafkah, lantas siapa lagi?

back to topic

Semua yang berada di kelas menganga mendengar penuturan dari Pak Han. Bayangkan saja, toilet yang berisi delapan bilik dibersihkan oleh satu orang.

"Apa?!" Kaget Ervin spontan.

"Oh, jadi kamu berani bentak Bapak? Hukuman saya tambah!"

"Tidak pak, tidakk!!!" Tutur Ervin sambil memohon. "Yasudah, saya keluar dulu Pak. Untuk temen temen gue semua, jangan rindu gue ya karena seharian ini kalian nggak bakal ketemu sama gue!" Kata Ervin dengan PD nya.

Ia lalu melangkahkan kaki keluar kelas dan menyusuri koridor yang sepi. Ya, karena jam pelajaran masih berlangsung.

Ia sedikit senang bisa keluar kelas seperti ini. Pikiran yang muncul dari otak Ervin yaitu membolos menuju warung Mbok Sri.

Tetapi, dipikiran lain ia juga berfikir hukuman yang diberikan Pak Han belum ia laksanakan. Alhasil setelah selesai membersihkan toilet ia berniat untuk membolos.

Ia berjalan menuju gudang belakang untuk mengambil pel dan juga ember. Di SMA Galaksi Buana terdapat 3 gudang. 1 gudang untuk menyimpan barang barang sekolah yang sudah terlihat rusak. Gudang kedua untuk menaruh alat alat kebersihan, dan gudang ketiga untuk menaruh berkas berkas lama. Gudang ketiga ini terletak di lantai tiga paling ujung. Jarang ada orang  menginjakkan kaki disana.

Di depan pintu ber cat hitam dan suasana yang sepi, disinilah Ervin berada. Di depan pintu gudang kedua. Ia mulai memegang knop pintu lalu mendorong masuk pintu tersebut.

Different PropertiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang