13

166 82 46
                                    

Kalo emang lo laki, satu lawan satu.

-Ervin

Setelah sang ketua mengatakan kalimat kasar tersebut. Ia berlari mendekati Ervin dan mendaratkan satu bogeman tepat di wajah mulus Ervin.

Bugh

Ervin terhuyung ke belakang karena mendapat bogeman tersebut. Ia membalas dengan senyum sinis kearah orang tersebut.

Ervin sama sekali tidak takut dengan dia. Berulang kali mereka tawuran, dan itu diawali dengan geng Gero yang mengusik Victory.

"Kalo lo emang laki, satu lawan satu" Titah Ervin.

"Oke!" Kata orang itu dengan senyum devil nya "Kalian semua mundur, biar gue yang hadapi bajingan satu ini!" Kata orang itu.

Seketika anggota Geng Gero melaksanakan perintah dari seorang ketua. Mereka memundurkan langkah, memberikan cukup ruang untuk Ervin dan orang tersebut berkelahi.

Tanpa aba aba, orang itu maju dihadapan Ervin. Ia kembali memberikan bogeman kearah Ervin, tapi sekarang nihil. Ervin dengan sigap menangkap tangannya, melintir tangan tersebut dan membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Cuma kaya gini udah buat lo meringis?" Tanya Ervin dengan nada remeh.

Tidak cukup sampai disitu, Ervin menendang perut orang itu sampai orang itu tersungkar diatas tanah yang diselimuti banyak dedaunan.

Ervin berjalan santai kearah orang yang sedang mencoba berdiri. Ia menunggangi orang tersebut. Memberikan pukulan sangat keras diarah hidung orang itu.

Bugh

Bugh

Tidak ada yang menghentikan aksi Ervin. Geng Gero sudah di titah oleh sang ketua untuk tidak ikut berkelahi.

Ervin terus memberi bogeman di wajah orang tersebut. Ia berdiri dan menginjak perut pria tersebut.

"Sekali lagi gue peringatin ke lo, kalo emang lo punya masalah sama gue. Hajar gue! maki gue! habisin gue! Gausah pake ngerusak basecamp gue! Paham lo Bara?!" Bentak Ervin tepat di wajah Bara. Ya, pria itu adalah Bara.

Bara tersenyum sinis kearah Ervin. Padahal wajahnya sudah dipenuhi luka lebam akibat pukulan dari musuhnya.

Ervin meninggalkan rumah tua itu diikuti oleh kedua temannya. Ervin benar, jika seseorang mempunyai masalah dengan kita lebih baik diselesaikan dengan baik bukan dengan cara aksi melempar batu kearah musuh.

***

Bel istirahat berbunyi diseluruh penjuru SMA Galaksi Buana. Ketiga gadis itu sekarang sedang berbincang di dalam kelasnya.

"Ke kantin yuk, laper nih" Ajak Tasya.

"Duluan aja" Jawab Venta.

"Emang lo mau kemana?" Tanya Tasya lagi.

"Palingan juga ketemu ayang beb" Timpal Nadia yang sedari tadi hanya menyimak.

Venta yang mendengar perkataan Nadia mengernyitkan kening tanda tak mengerti. Ayang beb? Venta? Siapa?

"Ervin" Jawab Nadia. Venta melotot kearah Nadia. Bisa-bisanya Nadia mengatai Venta.

"Yaudah ayok!" Ajak Venta tiba-tiba.

"Nggak jadi nemuin ayang beb?" Goda Tasya.

Different PropertiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang