"Eh lo!!"
Panggil seseorang dengan nada tinggi dari belakang Alleta ketika gadis itu sedang berjalan di koridor sekolah. Gadis itu menghela nafasnya dan berbalik badan, pandanganya melihat sosok laki laki yang berdiri sambil berkaca pinggang, siapa lagi jika bukan Novel si sombong itu.Alleta mendongakan wajahnya, Novel melangkahkan kakinya mendekati Alleta dan sekarang jarak antara keduanya sangat minim hanya satu langkah saja. Alleta tak kalah dari Novel, dia melipat kedua tanganya di depan dadanya dengan wajah menantang. Tapi Novel dengan raut wajah penuh emosi menatap Alleta dengan sangat tajam dan mata melotot.
Gadis itu membalas dengan kembali menatap Novel dengan tatapan tajam. "Nama lo siapa?" tanya Novel, ternyata laki laki itu belum mengetahui nama Alleta selama ini. Alleta tersenyum sinis dan membuang mukanya dari tatapan Novel yang begitu tajam. "Ngapain nanya nama gue?" tanya Alleta sambil tersenyum tak menyenangkan.
"Cepet jawab, nama lo siapa?" tanya Novel dengan nada tingginya. Alleta menaikan dua alisnya dan wajahnya kembali menatap Novel. "Kalau gue gak mau kasih tau lo mau apa?" tanya Alleta berbisik tapi Novel masih bisa mendengarnya dengan jelas. Keadaan koridor masih sepi hanya ada beberapa siswa di sana. Beberapa pasang mata menatap mereka tidak suka ada pun yang mencibir mereka berdua.
Novel mendekatkan wajahnya ke wajah Alleta, detak jang Alleta berdekup kencang karena wajahnya sangat dekat dengan Novel, wajahny tak pernah sedekat ini dengan cowok, hanya satu kali. "Dasar ya lo emang keras kepala tau gak. Gue cuma nanya nama lo doang sok jual mahal lagi!!!" teriak Novel di depan wajah Alleta langsung, gadis itu menutup kedua telinganya dengan telapak tanganya dan dia mengernyitkan dahinya sebal karena Novel berbuat seenaknya sendiri kepadanya. "bisa gak sih gak usah teriak teriak?" tanya Alleta dengan nada tinggi.
"gak bisa!!!" ucap Novel sambil menoleh ke arah lain dengan sikap juteknya. "sebelum lo kasih tau nama lo" lanjutnya. Alleta yang mendengarnya pun mendengus sebal, mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian seantero sekolah. Alleta menarik nafasnya panjang, "terserah lo!!!" teriak Alleta dan membuat Novel kembali menoleh ke wajahnya.
Ucapan Alleta itu adalah ucapan nya terakhir kepada Novel saat ini, dia memilih untuk meninggalkan cowok gila ini sendiri dari pada harus mengubris omonganya dan tingkahnya, Alleta tidak mendapat keuntungan dan hanya membuang waktu saja.
"eh stubborn !!!" teriak Novel saat melihat langkah Alleta sudah menjauh dari tempatnya. Entah apa keinginan Novel sebenarnya. Kenapa dia selalu teriak teriak di sekolah ini dan membuat sekolah ini semakin riuh karena gosip gosip yang menyebar antara Novel dan Alleta.
Nama Alleta sudah menyebar luas di sekolah dan Alleta juga sudah sangat menjadi gadis terfamous di SMA Garuda. Tapi laki laki itu masih belum mengetahui namanya, jelas jelas Novel sudah di beri tau oleh Regan siapa dia. Tapi dia tidak mau mendengarkanya.
Dengan sebal Alleta memasuki kelasnya, pagi pagi seperti ini dia sudah bertemu dengan cowok paling nyebelin di sekolah ini. Tadi seharusnya Alleta berangkat bareng Lio saja jika tau akan terjadi seperti ini. Memang tadi saat sarapan Lio bilang jika dia akan mampir ke rumahnya untuk mengambil beberapa bukunya yang tertinggal dan Alleta tak ikut dengan Lio dan harus bertemu dengan cowok nyebelin itu lagi.
"Alleta, gue kasih cara dong biar Novel bisa deket sama gue" Ucap salah seorang temanya dan Alleta mengernyitkan dahinya. "kenapa sih pertanyaan kalian tuh selalu Novel terus, cowok nyebelin gitu di kejar. Aneh kalian" ucap Alleta sambil menatap temanya itu.
"lo yang aneh ta, semua siswi di sini tu ngejar Novel tapi lo malah menghindar dari dia" ucap temanya sambil tersenyum ke arah Alleta. "oh ya ta, lo tuh beruntung kok bisa di kejar sama Novel" lanjutnya dan Alleta hanya membisu mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLETA | Novel is my Life [END]
أدب المراهقينNovelleta [COMPLETED] Typo bertebaran [Belum direvisi] start : 21 APRIL 2020 finish : 20 MEI 2020 •Alleta Sastra Maharani •Raka Brama Noveltino Bagaimana jika seseorang di dalam kehidupan skenario hadir di dalam hidup kita. Bagaimana jika sikap bu...