Di sebuah toko buku, Alleta sedang memilih beberapa buku sastra dan novel. dia sudah mendapatkan dua buku sastra dan sekarang dia sedang memilih novel yang bagus. Alleta tak datang kesini sendiri, dia bersama Lio tetapi gadis itu menunggu di luar toko karena tak mau kakinya pegal pegal karena yang pasti Alleta akan mengajaknya berkeliling seisi toko buku.
Pilihan Alleta jatuh pada novel bersampul warna hijau, dengan gambar laki laki memakai baju putih di tengahnya, dignitate. Itu adalah pilihan Alleta, Alleta melihat tebal halamanya dan sungguh sangat tebal, mungkin ada tiga ratus halaman lebih di dalam, tapi tak apa untuk gadis itu.
Alleta merasa sudah cukup, gadis itu lalu membawa ketiga bukunya ke kasir untuk membaya. setelah Alleta memberikan uangnya, gadis itu mengambil kembalianya dan juga mengambil barangnya. Alleta membuka kenop pintu dan melangkahkan kaki keluar untuk menemui Lio yang duduk di depan sebuah Alfamart. Memang letak toko buku ini bersebelahan dengan Alfamart jadi mungkin dia tadi haus dan membeli minum. Lio menyadari kedatangan Alleta, ia melihat apa yang di bawa Alleta, tas cokelat yang terbuat dari kertas. "beli berapa?" tanya Lio saat Alleta memasukan uang kembalian tadi ke dalam tasnya.
"tiga, sastra dua sama novel satu" jawab Alleta sambil tersenyum melihat Lio sedang makan es krim. "Lo beri es krim kok gak ngajak ngajak sih?" Geram Alleta karena biasanya saat Lio membeli es krim pasti akan menunggu dirinya dulu. Lio menyengir dan melihatkan sederet giginya, tapi Alleta sebal sepertinya. "yaudah tinggal masuk ke dalam terus ambil eskrim lalu bayar" ucap Lio dengan mudah memberi arahan ke Alleta.
Alleta tak masuk ke dalam. Dia masih duduk di kursinya dengan wajah cemberut, Lio yang melihatnya pun tersenyum. Pagi ini, Lio tak semurung tadi malam. Dia memang sangat pandai menyembunyikan masalahnya jika ada di luar, dia tahu jika dia akan merepotkan siapapun kalau di luar, padahal tidak sama sekali.
"ke cafe yuk" ajak Alleta saat Lio sedang nikmat memakan ice cream nya. "yaudah yuk" ucap Lio dan mereka berdiri dari kursi temat mereka duduk, Lio membuang cup ice creamnya ke tempat sampah karena sudah habis, Alleta menghentikan taksi yang lewat dan menyuruh supir taksi itu mengantarkan mereka ke cafe cirstop yang letaknya ada di depan gang komplek rumah Alleta.
•••
"Cappuccino satu, kamu mau apa Li?" tanya Alleta ketika sedang menyebutkan pesanannya. Lio terlihat berfikir ingin memesan apa, akhirnya Lio mengatakannya "samain aja" ucap Lio. Dan Alleta memesan dua cappuccino. Sambil menunggu pesanan mereka, Alleta membaca novel dignitate yang tadi ia beli, sedangkan Lio dia sedang pergi ke kamar mandi.
Di pintu utama cafe, ada seorang laki laki yang baru saja masuk, dia sedang berdiri di ambang pintu untuk mencari tempat duduk yang cocok dan pas. Dia mengedarkan pandangannya ke keseluruh cafe, tiba tiba pandanganya berhenti di salah satu pengunjung cafe yang sedang duduk tenang sembari membaca novel.
Laki laki itu menaikan satu alisnya dan melangkahkan kakinya masuk dan menghampiri gadis itu, dia terlihat sangat cantik dan tenang. Laki laki itu tersenyum sinis melihat gadis itu, Alleta tak menyadari kehadiran laki laki itu karena dia sangat fokus membaca novelnya.
"ehemmm" desis laki laki itu sambil melirik ke arah Alleta. Alleta yang mendengar itu menyadari jika itu bukan suara Lio, Alleta mendongakkan wajahnya dan melihat dia duduk di depanya, Novel. Novel lah yang duduk di kursi Lio. "Lo?" Geram Alleta ketika melihat wajah laki laki itu.
"iya gue" ucap Novel dengan sombongnya.
Alleta membuang tatapanya tadi dan melihat Novel nya di meja lalu memasukanya ke dalam tasnya, Alleta melirik ke arah menuju kamar mandi. Tapi Lio belum juga kembali lagi. "Mau kemana Cantik?" tanya Novel tapi Alleta tak mengubris ucapannya.
Alleta mendorong kursinya ke belakang dan berdiri untuk melangkahkan kakinya tapi pergelangan tanganya dicekal oleh tangan Novel hingga pergelangan Alleta terasa sakit. "Lepasih!!" ucap Alleta sambil meronta kesakitan dan meminta Novel melepaskan tanganya. "Lepasih, gue teriak nih?" ancam Alleta sambil meronta ronta supaya Novek melepaskanya.
"Apa? apa?" tanya Novel dengan menggampangkan ancaman Alleta. Novel melihat wajah Alleta yang kesakitan, mungkin karena cengkraman tangan Novel sangat keras kepadanya. Novel melepaskan cengkraman tanganya dan Alleta memegangi pergelangan tanganya yang sudah memerah, "awww sakit" desah Alleta kesakitan, air matanya hampir saja menetes tapi ia tahan hingga terbendung di matanya.
plakkk
Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Novel, dengan penuh emosi Alleta menampar laki laki itu karena Alleta sudah muak dengan kelakuanya kepadanya. Novel memegang pipi kirinya kerena terasa sangat panas, Alleta tak pernah melakukan ini sebelumnya kepada siapapun yang membuatnya marah tapi kali ini, Alleta mendaratkan tamparan kali pertamanya di pipi Novel.
"sakit?" tanya Alleta geram karena kelakuan Novel yang sudah keterlaluan.
Semua pasang mata terfokus pada mereka berdua, tapi Alleta tak malu sekalipun, dia merasa benar karena laki laki tak bisa memperlakukan perempuan seenaknya sendiri. Alleta sangat benci dengan sifat seseorang yang seenak nya sendiri dan menggampangkan segala cara untuk mendapatkan kemauanya.
Novel membisu, dia tak menjawab pertanyaan Alleta. Laki laki itu menatap wajah Alleta dengan penuh emosi, dan Alleta juga melakukan hal yang sama ke pada Novel. Dia sangat membenci Novel demi apa pun itu. "Minta maaf gak? atau-" ucap Novel dengan nada tinggi membentak Alleta. "Atau apa? hah?" tanya balik Alleta.
"Jangan pernah berani mengancam cewek kalo lo cowok" ucap Alleta sambil menunjuk wajah Novel dengan jari telunjuknya dengan penuh emosi. Langkah Alleta sangat cepat meninggalkan Novel yang masih berdiri mematung di tempatnya.
Alleta berjalan ke pinggir jalan dan menghentikan taksi yang lewat di depan cafe dan Alleta segera masuk ke dalam. Air mata Alleta berhasil lolos di dalam taksi, pikirannya hanya tertuju pada laki laki itu, kenapa dia selalu saja mencari masalah dengan Alleta. Siapa dia, sebenarnya. Alleta memang belum mengetahui nama Novel dan Novel juga belum mengetahui nama Alleta. Alleta hanya pernah melihatnya waktu dia pertama kali di sekolah dan sedang mengobrol bersama Pak Agus, dan Alleta hanya tau jika dia adalah keponakan Pak Agus saja.
Alleta baru sadar jika dia meninggalkan Lio di cafe itu. Jika Alleta kembali ke cafe itu maka dia akan bertemu dia lagi, Alleta akan menelfonya nanti ketika sampai di rumah, tinggal beberapa rumah lagi taksi akan berhenti di depan rumahnya.
Ketika telah sampai Alleta turun dan segera masuk ke dalam. Gadis itu duduk di sofa ruang tamu dan menutup wajahnya dengan telapak tanganya sambil menunduk, apa yang telah dia lakukan tadi. Alleta telah mendaratkan tanganya di pipi laki laki itu, dulu Alleta pernah berjanji tak kan pernah main tangan apapun yang terjadi dan semarah apapun dia.
"Asstagfirullahaladzim" ucap Alleta karena tadi dia tak ada niat untuk menampar laki laki itu.
Alleta mengambil hpnya dari dalam tasnya dan mencari kontak Lio setelah mendapatkannya Alleta menekan tombol Voice Call yang tertera di layar hpnya. Gadis itu menunggu Lio mengangkat telfonya.
"Li, maaf gue pulang dulu. badan gue tiba tiba gak enak" ucap Alleta bohong ke Lio setelah sambungan telfonya tersambung dengan Lio.
"..." ucap Lio di sebrang telfon sana.
"makasih Li" ucap alleta sambil menahan air matanya supaya Lio tidak khawatir denganya.
"..." Ucap Lio di saja
Setelah Lio menyelesaikan ucapannya, Alleta memutuskan sambungan telfonya. Alleta menutup wajahnya dengan telapak tanganya lagi. Alleta memutuskan pergi ke kamarnya yang ada di lantai atas. Rumah Alleta tak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Hanya ada tiga kamar tidur dan lima kamar mandi serta satu dapur, dua ruang keluarga dan satu ruang tamu. Di depan rumah Alleta ada taman kecil yang membuat rumah Alleta terlihat sangat indah, sejuk serta asri walaupun letaknya di tengah perumahan Ibu Kota.
•••Novelleta#4•••
Jangan Lupa VOTE ya teman teman Novelleta
follow ig @dilanrhikmah._
dila :) 22 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLETA | Novel is my Life [END]
Teen FictionNovelleta [COMPLETED] Typo bertebaran [Belum direvisi] start : 21 APRIL 2020 finish : 20 MEI 2020 •Alleta Sastra Maharani •Raka Brama Noveltino Bagaimana jika seseorang di dalam kehidupan skenario hadir di dalam hidup kita. Bagaimana jika sikap bu...