"Lalu Alleta anak siapa pa? Alleta anak papa dengan siapa? Kenapa dia tidak pernah menemui Alleta?" Tanya Alleta dengan tangisnya yang semakin menjadi.
•••
"Siapa bilang mama kamu tidak pernah msnemui kamu? Tanpa Alleta sadari, mama mengawasi kamu dari kejauhan. Dia tau kamu bagaimana, dia tau kamu di mana, dia tau kamu sekolah di mana Alleta. Bahkan dia tau dan bangga akan prestasi yang selalu kamu dapatkan" Jawab Ferdi.
"Sekarang? Apa mama tau Alleta lagi sedih?" Tanya Alleta sambil menatap Ferdi dan di balas anggukan kecil oleh Ferdi.
"Mama tau Alleta!" Ucap seseorang dari kejauhan sana membuat Alleta diam.
Suara siapa itu, dan dia? Mama? Alleta langsung menoleh mencari sumber suara itu. Pandangan Alleta menangkap sosok wanita paruh baya berdiri di belakangnya.
Wanita itu melangkahkan kakinya mendekati Alleta. Alleta yang sedang dalam keadaan menangis pun tak percaya apa yang ada di hadapanya. Apakah ini mama kandingnya atau kah tidak.
"Apa kamu tidak merindukan mama Alleta?" Tanya wanita itu sambil meneteskan air matanya.
"pa?" ucap Alleta penuh pertanyaan.
"Dia mama kamu Alleta. Wanita yang sudah melahirkan kamu" Ucap Ferdi.
Dengan cepat Alleta berdiri dan memeluk mamanya itu. Tangis Alleta semakin menjadi di dalam dekapan mamanya itu. Dia sangat merindukan hal ini. Selama ini dia tak tau siapa mamanya. Dan sekarang dia sudah mengetahuinya.
Ferdi yang melihat ibu dan anak bertemu kembali pun hanya menangis haru dan tersenyum. Kedua orang yang ia sayang sudah berada di hadapanya.
Lio yang melihat itu pun ikut menangis. Dia menangis bahagia untuk Alleta. Jika saja mamanya belum meninggal pasti dia akan mendapatkan hal yang sama seperti Alleta.
"Mama kenapa gak pernah nemuin Allet? Mama tau Alleta nggak tau kalau Alleta hidup di atas kebohongan. Alleta sama sekali gak tau. Dan kenapa mama gak datang buat meluruskan semuanya. Kenapa mama gak pernah ingin ketemu sama Alleta. Apa mama gak sayang sama Alleta? Atau mama udah gak peduli lagi dengan Alleta?" Tanya Alleta saat dia masih berada di pelukan mamanya itu.
"Nggak sayang. Mama sayang sekali sama kamu. Mama cuma takut jika kamu akan membenci mama jika mama hadir waktu itu. Mama menunggu waktu yang tepat dan berbicara dengan papa kamu. Mama takut kamu tak akan menerima kehadiran mama" Ucap Dewi.
•••
Alleta duduk di sofa sambil di belai oleh mamanya. Dia tak pernah mendapatkan ini. Pikiran Alleta hanya pada hari ini. Dia tidak pernah berfikir jika dia bukan anak dari Intan. Dia hanya menerima semua skenario hidupnya di atas kebohongan ini.
"Jadi mama selama ini ada di samping Alleta tapi Alleta tidak tau?" Tanya Alleta dan di balas anggukan oleh Dewi.
tringg.. tringg..
Hp Alleta berbunyi. Menampilkan nama Novel di layar hpnya. Alleta langsung menggeser tombol hijau itu ke atas dan sambungan telfon pun terhubung. Kali ini Alleta bisa melihat wajah Novel karna Novel menelfon melalui video call.
"Hai sayang" Sapa Novel sambil melambaikan tanganya.
"Haii" balas Alleta.
Novel mengernyitkan dahinya ketika melihat mata Alleta yang sembab seperti setelah menangis.
"Hey lo kenapa? Kenapa mata nya sembam gitu? lo habis nangis ya ta? Katakan ke gue siapa yang sudah buat lo nangis seperti ini?" Tanya Novel dengan penuh rasa cemas
Dewi yang melihat wajah Novel di layar hp Alleta pun tersenyum. Ternyata putrinya ini sudah mempunyai kekasih. Akhir akhir ini Dewi tidak menemui Alleta karna urusan pekerjaan di luar kota jadi dia tidak tau jika Alleta sedang dekat dengan Novel.
"Siapa? pacar kamu?" tanya Dewi lirih supaya Novel tak mendengarnya dan di balas anggukan dan senyuman oleh Alleta.
"Siapa tu ta? lo sama cowok lain? lo selingkuh di belakang gue ta?" Tanya Novel dengan penuh pertanyaan.
"Iya nih aku lagi sama cowok lain. Aku lagi sama Sandi nih" Ucap Alleta bohong untuk membuat Novel cemburu.
"gue kesana sekarang!!" Ucap Novel lalu mematikan sambungan telfonya.
Alleta pun terkejut dengan ucapan Novel. Dia akan kesini? Dewi yang melihatnya pun sedikit terkejut dengan kekasih anaknya ini. Dia begitu cemburu ketika mendengar Alleta mengatakan bahwa dia sedang bersama cowok lain.
"Ya di matiin" Ucap Alleta.
"Dia seperti sayang sekali sama kamu" Ucap Dewi.
"Iya ma. Alleta sama Novel baru jadian dua belas jam yang lalu" Ucap Alleta membuat Dewi menaikan satu alisnya dengan penuh pertanyaan.
Alleta menceritakan semuanya kepada Dewi mulai dari dia bertemu dengan Novel hingga sekarang. Dewi hanya menganggukan kepalanya paham dengan cerita Alleta.
Dia senang jika anaknya juga senang. Dia bahagia melihat Alleta menemukan kebahagiaan lain yang tak kan pernah ia dapatkan dari mamanya. Dewi tak kan ikut campur urusan Alleta karna dia tau bagaimana rasanya saat orang tua terlalu ikut campur ke dalam hubungan asmara kita sendiri.
Setengah jam kemudian Novel datang. Dia beneran datang. Alleta membuka kan pintunya dan dan mengajak Novel masuk ke dalam san bertemu dengan Dewi.
Novel pun banyak menceritakan perasaanya kepada Dewi. Alleta pun hanya tersenyum saja mendengar cerita Novel.
Dia sangat bahagia. Apa lagi setelah Dewi mengatakan jika dia menyetujui apa pun pilihan Alleta karna kebahagiaan Alleta bisa dia dapatkan dari pilihanya sendiri.
•••Novelleta#33•••
Ini lanjutan chapter 32
Voment ya.
Aku ngejar waktu nih, aku buat Novelleta tanggal 21 April dan rencana akan selesai besok tanggal 21 Mei jadi hanya satu bulan Novelleta berkembang di cerita ini.• 20 MEI 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLETA | Novel is my Life [END]
Novela JuvenilNovelleta [COMPLETED] Typo bertebaran [Belum direvisi] start : 21 APRIL 2020 finish : 20 MEI 2020 •Alleta Sastra Maharani •Raka Brama Noveltino Bagaimana jika seseorang di dalam kehidupan skenario hadir di dalam hidup kita. Bagaimana jika sikap bu...