Novelleta #9

245 39 2
                                    

06. 05

Pagi ini Alleta dan Lio akan berangkat ke bandara. Mereka jadi berangkal liburan pagi ini juga, Alleta memasukan tiga buku novel ke dalam tas ranselnya, sedangkan Lio sudah siap dengan barang barangnya.

Alleta melihat barang barangnya sudah siap di dalam koper dan tas nya dia pun berganti melihat Lio yang sedang memasukan beberapa barangnya. "udah semua li?" tanya Alleta kepada Lio yang sudah selesai dengan packing  nya. "udah kok" jawab Lio. Senyum mereka terlihat begitu indah, mereka sangat gembira kali ini. "taksinya udah sampe tu, yuk!" ajak Alleta ketika melihat ada mobil yang berhenti di depan rumahnya, sekitar lima menit yang lalu Alleta memesan taksi online untuk mengantarnya ke bandara.

Semalam mereka mencari tempat yang tenang dan juga menyenangkan. Pilihan mereka jatuh pada Sumbawa. Mereka akan pergi ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Mereka ingin sekali ke pantai sekaligus ke tempat yang sepi dan pilihanya sangat tepat sekali. Mereka sudah memesan tiket pesawat untuk nya dan untuk Lio tadi malam.  Alleta juga menyewa kamar  hotel di sana untuk menginap selama satu minggu.

•••

Novel melihat ke arah jam tangan nya, dia sudah menunggu Alleta sejak dua puluh menit yang lalu, tapi dia belum juga sampai di kelasnya. Lama lama Novel emosi sendiri karena Alleta tak kunjung datang.

"Alleta kemana sih?" pekik Novel karena sebal. Dia pun tak mengurungkan niatnya untuk meminta maaf kepada Alleta, dia akan menunggu sampai Alleta datang.

Regan yang baru saja datang ke sekolah melihat sahabatnya sedang berdiri di depan kelas orang. Regan pun melangkahkan kakinya untuk menghampiri Novel. Dia tersenyum melihat wajah Novel yang penuh dengan emosi itu, "Vel ngapain di sini?" tanya Regan dan Novel memandang Regan dengan sengit.

"Ngapain lo kesini?" tanya Novel balik sebelum dia menjawab pertanyaan dari Regan. "Alleta gak bakal dateng vel, dia lagi liburan sama Lio!" pekik Regan langsung di depan telinga Novel. Laki Laki itu sedikit marah dengan Regan, tapi mau gimana lagi dia sama Regan, laki laki itu sahabatnya dari kecil.

"Apa lo bilang, gue gak salah denger kan?" tanya Novel dengan nada tinggi membuat siswa siswi yang berlalu lalang di koridor menatap mereka berdua. "gak usah teriak teriak bro" ucap Regan dan Novel tersenyum dengan sombongnya sambil berkaca pinggang. "Lo bohong kan? Alleta belum pergi kan?" tanya Novel.

Regan memutar bola matanya "terserah lo!!" ucap Regan kemudian melangkahkan kakinya pergi dari koridor depan kelas Alleta. Novel yang melihat Regan pergi melepaskan tanganya dari pinggang, dan raut wajahnya berubah. "eh gan, mau kemana lo?" tanya Novel berteriak supaya Regan mendengarnya. Tak ada jawaban dari Regan, Novel langsung berlari menyusul sahabatnya itu.

Langkah Novel mengejar Regan akhirnya sampai. Regan pun hanya diam saja tak bersuara, dari tadi Novel terus saja berbicara dan tak membiarkan nya mengeluarkan  kata kata hingga sampai di kelasnya.

Novel membuang tasnya tepat mendarat di mejanya, suasana kelasnya masih sangat sepi, hanya ada beberapa murid saja. Novel memang banyak gaya dan sombong, wajar saja dari dia kecil selalu hidup serba mewah dan dimanja oleh orang tuanya.

"eh kurus!!" panggil Novel dan dia pun menoleh, kurus yang dia maksud adalah temanya yang duduk di depan nya. "i-iya?" ucap dia ingin bertanya. Novel menatap dia seperti ingin memakannya membuat dia ketakutan setengah mati. "Vel, lo tu panggil namanya, dia punya nama kali" ucap Regan tak terima tapi Novel tak mengubris perkataan Regan, dia masih menatap temanya yang sedang ketakutan di depanya. "Lo tau Alleta?" tanya Novel. "iya tau" jawabnya dnegan cepat. "Bagus, lo tau dia dimana?" tanya Novel.

"katanya, dia sama Lio lagi liburan" ucap temanya tadi dan emosi Novel semakin memuncak, entah apa yang terjadi dengan Novel. Di mata Novel, semua yang dia ajak bicara selalu salah dan dia merasa dia lah yang selalu benar.  "arghhh!!" teriak Novel membuat seisi kelas menatapnya. "Apa kalian?" tanya Novel dengan nada tinggi ketika teman temannya menatap dia. Heran sekali dengan gadis gadis di sekolah ini, kenapa mereka bisa suka dengan Novel yang sikapnya  temprament seperti ini, tidak ada yang salah pun pasti dia akan menatapnya seperti ingin menguliti nya, jika di banyangkan pasti sangat geli.

NOVELLETA | Novel is my Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang