Malam hari ini, Lio meninggalkan Alleta sendiri di kamar. Dia pergi ke restauran untuk menemui Novel dan Regan. Tadi saat perjalanan pulang, Novel mengajak Lio untuk bertemu di restauran saat malam hari.
"Lo bisa kan bantu gue?". Tanya Novel
Lio hanya mengaduk aduk jus jeruk nya saja tanpa meminumnya, sekali kali dia melirik ke Novel dan Regan. "Kalo soal bantu sih gue bisa bisa aja. Tapi masalahnya itu di Alleta. Kalau dia udah nolak gue gak bisa bantu lo lagi. Lo tau kan Alleta itu gimana" Ucap Lio.
Novel meminta bantuan Lio agar dia bicara dengan Alleta. Novel ingin meminta maaf lewat bantuan Lio. Tapi Lio hanya bisa membantu menyalurkan saja, karena semua keputusan ada di tangan Alleta. "Yaudah gue ke kamar ya. Alleta sendiri, kasian nanti kalau dia bangun" ucap Lio kemudian beranjak dari kursinya.
Novel menatap kepergian Lio yang begitu cepat. Bahkan dia tak punya jaminan Alleta akan memaafkanya atau kah tidak. Regan yang terlihat tersenyum menahan tawanya. Novel yang menyadari keadaan Regan langsung meliriknya tajam. "apa lo?!" pekik Novel pada Regan dan dia langsung menepuk pundak Novel.
"Lo yakin bisa dapetin Alleta dalam satu bulan? ini udah enam belas hari sejak perjanjian kita lho dan gak ada perubahan dari Alleta" Ucap Regan membuat Novel terdiam berfikir. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan meringis tak bisa menjawab apa apa. "pasrah lah kalau emang gue gagal" Ucap Novel sambil menegakan minumanya.
Regan tertawa kecil sembari menatap Novel. "Mobil bro" Ucap Regan. Novel hanya melirik pelan Regan yang tersenyum.
Lio membuka kamarnya dan melihat Alleta masih tertidur di atas kasur. Gadis itu terlihat sangat damai, terlihat Alleta yang baru. "Lo harus kuat ta" ucap Lio saat mendekati kasur Alleta.
•••
06. 35
Pagi ini Alleta dan Lio pergi ke restauran untuk sarapan. Alleta dengan wajah yang tampak berbeda dari kemarin membuat Lio senang. "gitu dong senyum" ucap Lio sambil tersenyum melihat Alleta tersenyum akan ucapanya. "iya" ucap singkat Alleta.
Mereka berjalan di koridor beriringan. Hingga akhirnya langkah mereka sampai di depan restauran hotel. "duduk sana yuk!. pemandanganya bagus". Ajak Alleta dan Lio mengangguk sembari melemparkan pandanganya ke tempat yang di tunjukan oleh Alleta.
Mereka duduk dan langsung memanggil pelayan. Hanya makanan sederhana khas sumbawa yang mereka pesan, ayam bakar taliwang dan sup daun kelor.
Alleta membaca novelnya sembari menunggu pesanan nya datang. Sedangkan Lio lebih memilih memainkan hpnya dan selfie selfie karena pemandanganya yang indah. Di Jakarta, Lio tak kan menemukan pemandangan surga sumbawa ini.
Dari meja lain, seorang laki kaki tengah memotret Alleta dari kejauhan. Dia mendapatkan beberapa foto cantik Alleta tanpa dia sadari. "mau ngapain sih lo? pake foto foto Alleta diem diem gitu" tanya Regan dan Novel hanya mengabaikanya saja. Dia anggap pertanyaan Regan adalah angin yang berhembus saja.
"Ternyata dia cantik juga ya" ucap Novel
Laki laki itu melihat foto Alleta di kameranya. Dan Regan hanya tersenyum menghela nafasnya. "dari dulu kali vel" ucap Regan singkat dan Novel masih tersenyum dengan foto Alleta.
"Alleta tu sebenernya hatinya lembut banget" ucap Regan sambil menatap Alleta di kejauhan, Novel mengalihkan pandanganya ke Regan yang menatap Alleta. "maksudnya?" tanya Novel dan Regan mengaduk aduk minumanya.
"Sebelum lo sekolah di Garuda. Alleta tu baik banget, dia gak pernah marah marah sama siapa pun. Bahkan dia punya julukan kutu buku karena dia itu juara umum kelas sepuluh dan setiap harinya pasti dia bawa buku novel kemana mana. Dia tu suka baca Novel. Dan selama gue tau tentang Alleta, hanya lo doang yang di caci maki sama Alleta. Cowok cowok brengsek di sekolah aja gak pernah di gituin sama Alleta, palingan dia cuma gak suka sama sifatnya aja. Wajar lah, dia kan ketos" ucap Regan sambil tersenyum dan Novel mencerna baik baik ucapan yang keluar dari mulut sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLETA | Novel is my Life [END]
Ficção AdolescenteNovelleta [COMPLETED] Typo bertebaran [Belum direvisi] start : 21 APRIL 2020 finish : 20 MEI 2020 •Alleta Sastra Maharani •Raka Brama Noveltino Bagaimana jika seseorang di dalam kehidupan skenario hadir di dalam hidup kita. Bagaimana jika sikap bu...