Novelleta #11

199 36 0
                                    

Malam ini, Novel dan Regan telah sampai di Sumbawa. Bisa di lihat jika dari tadi Regan menguap menandakan kalau dia sudah sangat mengantuk. Mobil yang akan menjemput mereka belum juga datang. "lo udah pesen belum sih?" tanya Regan karena sudah dari tadi mereka menunggu, mobil dari hotel yang akan menjemput mereka belum juga datang.

"udah lah" jawab Novel sambil mengecek kembali aplikasi dimana dia memesan hotel yang ia pesan.

Novel juga sudah mengomel sendiri dari tadi karena mobil yang akan menjemput mereka tidak datang datang, Regan yang sudah menutup matanya tak mendengarkan omelan Novel dan Novel sendiri tak menyadari jika Regan telah tertidur. Laki laki itu mungkin sangat lelah, dari tadi pagi hingga tengah malam seperti ini dia harus mengikuti kemanapun Novel pergi melangkahkan kakinya.

Novel yang merasa Regan tak menyahut ucapannya, dia melirik pelan ke arah Regan dan matanya mendelik sebal. "Gan! bangun. Dari tadi gue ngomong tapi lo malah enak enakan tidur!" bentak Novel sebal dengan Regan. "gue ngantuk vel, mana dari tadi mobil nya belum sampe juga?" tanya Regan dan Novel menggelengkan kepalanya cepat. Sebenarnya Novel ingin sekali emosi, tapi kepada siapa. Tak mungkin kepada Regan, laki laki itu telah melakukan semuanya yang dia suruh dan sekarang dia sangat lelah, melihat kondisi Regan sekarang Novel menundukan wajahnya karena merasa iba, bagaimana pun Regan seperti ini karena menuruti keinginanya.

•••
pyarrrr

Alleta menjatuhkan gelas yang ia bawa, entah kenapa perasaanya tidak enak sekarang. "ta!!" panggil Lio sambil keluar dari kamar mandi  ketika mendengar suara pecahan dari luar. Alleta menatap gelas yang sudah menjadi berkeping keping di atas lantai marmer.

"Li!!" ucap Alleta dengan tatapan kosongnya, Lio langsung menghampiri Alleta dengan rasa cemas.

Tiba tiba air mata Alleta kelaur dan membasahi pipinya. "ada apa ta? lo punya perasaan nggak enak?" tanya Lio sambil memandang Alleta dan pecahan gelas secara bergantian. "Li, gue boleh nyalain hp gue ya. Perasaan gue gak tenang, gue takut papa atau mama kenapa napa" ucap Alleta sambil meneteskan air matanya dan Lio dengan cepat menganggukan kepalanya.

Alleta mengambil hp nya dari dalam ranselnya menelfon orang tuanya secara bergantian. Alleta lega mereka tidak kenapa napa, tapi kenapa perasaanya masih cemas. "gimana?" tanya Lio cemas dan Alleta menggelengkan kepalanya.

"papa sama mama nggak kenapa napa. Tapi perasaanku masih tidak karuan li" ucap Alleta, sipa yang Alleta cemaskan saat ini. Apa yang akan terjadi sebenarnya. Alleta sering menjatuhkan benda benda tanpa sebab hingga pecah, dan perasaan itu selalu muncul dan menjadi kenyataan.

Lio mengambil air minum lagi untuk menenangkan Alleta. Hati Alleta masih tidak tenang, dia masih gelisah bahkan pikirannya sudah menjalar kemana mana. Alleta sendiri tidak tau kenapa, apa masalah yang akan terjadi nanti.

"tenang dulu ta, lo pasti bisa lebih tenang dan jangan beralih ke mana mana dulu" ucap Lio, Alleta mengerti maksud sahabatnya itu untuk dia tidak berfikir macam macam dulu. "tapi apa yang akan terjadi?" tanya Alleta dan Lio menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia tidak tau.

•••

Pagi ini Novel dan Regan masih terlelap di atas kasur, mereka sudah berada di hotel sejak dua jam yang lalu. Pasti mereka akan bangun kesiangan hari ini, Regan yang sangat lelah itu pun tidur dengan nyaman dan nyenyak. Novel yang merasa badanya sakit semua karena selama perjalanan dia tidak bisa tidur pun terus saja mengganti posisi tidurnya, sepertinya laki laki itu tak nyaman dengan tidurnya.

tingtung...

Bel kamar Novel berbunyi, tapi tak ada yang menghiraukanya. Mereka masih tertidur tanpa peduli siapa yang datang. Hanya rasa mengantuk dan pegal pegal yang mereka rasakan saat ini, mereka tak peduli sampai kapan akan tertidur seperti ini, yang penting tubuhnya bisa kembali seperti semula.

NOVELLETA | Novel is my Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang