Novelleta #30

130 28 0
                                    

Alleta tertidur dengan nyenyak tanpa selimut  setelah pergi dengan Novel, gadis itu sangat lelah hari ini. Sekejap dia melupakan kesedihanya dan larut dalam kebahagiaan asmaranya.

Perasaanya mulai berbeda dengan Novel. Novel semakin perhatian dengan Alleta akhir akhir ini dan Alleta merasakan hal aneh pada dirinya sendiri ketika bersama Novel.

Ceklek...

Pintu kamar Alleta terbuka. Ferdi masuk ke dalam dan melihat putri nya sedang tidur. Ferdi pun menghampiri Alleta dan duduk di sebelahnya.

"Maafin papa al. Papa gak tau kehidupan kamu selama papa pergi. Papa gak pernah pastiin kamu bahagia, bisa saja kamu sedih tanpa papa ketahui. Yang ada di pikiran papa hanya kamu bisa bertahan dengan uang yang selalu papa berikan setiap bulanya. Maafin papa al" Ucap Ferdi dengan menatap wajah manis Alleta yang sedang tidur.

Ferdi menoleh  ke arah kaki Alleta dan mendapatkan kakinya yang tidak terbalut selimut. Pasti dingin jika tidur tanpa selimut seperti ini, apa lagi Ac kamar Alleta menyala walaupun suhunya telah di atur tak terlalu dingin.

"Apa kamu selalu seperti ini?" Tanya Ferdi walaupun tak ada jawaban dari Alleta.

Ferdi menanyakan itu dengan maksud apakah Alleta selalu seperti ini, tidur tanpa selimut seperti ini.
Ferdi menarik selimut hingga perut menutupi tubuh Alleta.

Setelah selesai, Ferdi keluar dan kembali menutup pintu kamar Alleta. Alleta tak terganggu sama sekali dengan kehadiran Ferdi.

•••

Pagi hari setelahnya, Alleta terbangun karna panas sinar matahari yang masuk dari celah celah kaca jendela kamar Alleta.

Mata Alleta terbuka dan melihat jam di sebelahnya- pukul delapan pagi. Alleta tak terkejut dan tak takut terlambat ke sekolah karna sekolah libur di hari sabtu.

Alleta duduk dan melihat kakinya masih terbalut selimut. Alleta ingat jika malam tadi dia tidur tanpa selimut. Kenapa pagi harinya selimut menutupi kakinya.

Apa papa ya?. Tanya Alleta kepada dirinya sendiri di dalam batinanya.

Tak peduli lagi dengan hal itu, Alleta turun dari ranjangnya dan menuju kamar mandi untuk mandi. Alleta keluar sekitar lima menit dengan wajah yang sudah fresh. Rambutnya di balut oleh handuk karna basah.

Alleta berjalan ke arah cermin  dan melepas handuk di kepalanya dan menyisir rambut nya. Alleta tersenyum melihat dirinya sendiri di pantulan cermin.

tok.. tok.. tok..

"Alleta!!" Panggil Ferdi di balik pintu kamar Alleta.

"Iya pa!" Sahut Alleta dan membuka pintu kamar Alleta.

"Udah mandi?" tanya Ferdi ketika melihat rambut Alleta yang masih basah dan di balas anggukan oleh Alleta.

"Kamu bersiaplah, kita sarapan di luar ya" Ucap Ferdi.

"oke" Ucap Alleta dan Ferdi pergi dari hadapan Alleta.

Alleta kembali menutup pintu kamarnya dan menuju cermin lagi. Alleta mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya.

Setelah selesai Alleta mengganti bajunya dengan celana jeans hitam, kaos merah pendek di balut dengan jaket army levis membuatnya terlihat sangat cantik dan memakai sepatu berwarna putih menambah penampilanya.

Setelah selesai, Alleta mengambil tas ransel kecil favoritnya dan keluar dari kamarnya untuk turun ke bawah.

Di bawah sudah ada Ferdi yang menunggunya sambil mengamati layar hpnya itu di ruang tengah atau ruang depan tv yang sering Alleta duduki.

NOVELLETA | Novel is my Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang