Alleta masih duduk sendiri di kelas. Lio belum berangkat sekolah, dia masih butuh waktu merelakan semuanya yang telah dimilikinya pergi.
Alleta duduk fokus membaca buku Novelnya di temani dengan thai tea yang tadi ia beli di kantin setelah bel istirahat berbunyi.
Dia malas untuk duduk di kantin jika tak ada temanya. Walaupun Alleta bisa mengajak teman temanya yang lain, serasa tak lengkap jika tak ada Lio. Mereka berdua kan sudah seberti saudara kembar yang kemana mana harus bareng.
•••
"Alleta mana sih gan?" tanya Novel sambil mengedarkan pandanganya ke seluruh isi kantin.
Sudah lima menit mereka di kantin tapi tak kunjung melihat Alleta datang. "lo tu yang dipikirin Alleta mulu. Mending cari tau kenapa si Lio gak berangkat dua hari coba" Ucap Regan, hanya Lio yang ada di fikiran Regan. Mungkin dia mulai menyukai Lio tak ada Alleta Lio pun jadi.
"Nggak ada urusanya. Lagian Lio tu di rumah bokapnya, Orang tuanya habis cerai makanya dia belum berangkat karna masih syok." Ucap Novel dan Regan membulatkan matanya.
"Kok lo tau vel?" tanya Regan sambil menaikan sebelah alisnya.
"Iyalah Novel gitu. Kemaren itu gue anter Alleta ke rumah Lio. Dan saat kita sampe tu semua isi rumah Lio tu hancur berantakan. Semuanya pecah tak bersisa. Alleta masuk ke kamar Lio dan Lio sedang nangis.
Dia sangat syok karena orang tuanya hancurin semua barang yang di rumah dan saat itu Lio cerita ke Alleta bahwa bokapnya ke pengadilan buat gugat cerai nyokapnya. Tapi kata Alleta itu ibu tirinya, ibu kandungnya Lio tu pergi dari Lio kecil dan sampe sakarang Lio gak tau dia masih ada apa udah gak ada" Ucap Novel menjelaskan dan Regan hanya menganggukan kepalanya pelan menandai bahwa dia paham akan cerita Novel.
"Lo tau alamat rumah Lio kan, dimana?" tanya Regan dengan serius.
"Satu komplek setelah komplek perumahan rumah gue yang lama. Yang depanya minimarket itu loh" Ucap Novel.
"Oo jadi di sana deket dong sama rumah gue" Ucap Regan. "Ya emang rumah lo kan lurus lagi kalo dari sini. Lagian lo juga masih tinggal di daerah sana tapi gak tau rumah Lio. Cinta apa an model lo? cinta. tu kaya gue, tau segalanya" Ucap Novel menyombongkan dirinya.
"Heleh cinta tau segalanya. Namanya aja lo gak tau bilang cinta tau segalanya!!" Ucap Regan meledek Novel.
Laki laki yang tadinya tersenyum itu langsung memudarkan senyumanya mendengar perkataan Regan. Jika dia bukan sahabatnya pasti Novel langsung menghantam dia.
Novel beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi Regan yang masih duduk di tempatnya. "Eh vel kemana?!!" Tanya Regan dengan nada berteriak supaya Novel mendengarnya.
"Kelas Alleta!!" Jawab Novel dengan nada yang sama supaya Regan mendengarnya.
Novel berjalan di koridor dengan langkah santai. Kedua tanganya ia masukan di dalam saku celananya menambah gayanya yang sangat cool itu.
Semua siswi menatap Novel dan ada juga yang mencibirnya karena kabar akan ia pacaran dengan Alleta. Novel tak mempedulikanya karena menurutnya buat apa lagi, hanya Alleta yang terpenting sekarang.
Langkah Novel terhenti ketika telah samai di depan kelas Alleta. Koridor ramai tapi di dalam kelas terlihat sangat sepi hanya satu gadis yang duduk sembari membaca novel di dalam.
Novelpun berjalan masuk tanpa permisi atau apa pun itu. Dia melihat Alleta sangat serius membacanya. Novel pun berdiri dengan tumpuan meja Alleta di belakangnya sambil menatap Alleta.
"Ta ikut gue keluar yuk keluar bentar" Ajak Novel dan Alleta menoleh.
Dia tak tau kehadiran Novel saat ini. Ia kira adalah teman laki laki sekelas Alleta yang berdiri di depanya itu, ternyata Novel.
"kemana?" tanya Alleta sambil membalik halaman buku di novelnya.
"Udah ikut aja." Ucap Novel dan menarik lengan Alleta supaya dia mengikutinya.
Alleta tak memberontak sedikit pun. Ia hanya menuruti kemauan Novel supaya mengikutinya kemana ia akan membawa Alleta.
Novel hanya mengajak Alleta berjalan keliling gedung di sekolah dan taman sekolah. Hanya itu hingga kaki Alleta terasa sangat pegal karena Novel.
Mereka pun bercerita sedikit sedikit setelah lama berdiam saja. Itupun karna Alleta mengeluh kakinya sudah pegal pegal sedari tadi berjalan terus. Hingga akhirnya mereka berjalan di pinggir lapangan basket yang sedikit teduh.
"Ya intinya gitu" Ucap Alleta setelah menceritakan semua alasan kenapa dirinya meminta agar Novel menjadi pacarnya.
"Jadi namanya Sandi?" tanya Novel dan di balas anggukan oleh Alleta.
"Iya. Manusiawi kan kalo gue kecewa bahkan benci sama dia? Dia udah kecewain gue bahkan kemana dia setelah keluar dari penjara? Dia sama sekali gak berusaha nyari gue dan mencoba minta maaf. Igu semua gak di lakuin sama Sandi di saat diri gue menunggu dia. Bahkan sampe dia muncul lagi gue masih berharap sama dia" Ucap Alleta.
"Gue setuju kok kalo lo kecewa dan benci sama dia. Dia juga udah keterlaluan buat lo kaya gini dan dia nggak ada rasa bersalahnya sedikitpun sama lo" Ucap Novel dan menganggukan kepalanya, ia merasa ucapanya telah benar menyetujui ucapan Alleta.
Jika Novel di dalam posisi Alleta maka dia juga akan merasakan hal yang sama. Kakak nya kehilangan nyawanya di tangan orang yang ia sukai dan orang tuanya meninggalkan dirinya karena ayahnya membebaskan pelaku itu.
"Yaudah vel gue mau ke kelas dulu" Ucap Alleta.
"Iya hati hati" Ucap Novel dengan senyum simpulnya.
Baru saja Novel bilang hati hati, Alleta terpeleset. Untung saja Novel langsung sigap menangkapnya dan mata Alleta menangkap mata Novel yang juga menatapnya. Hal itu tak berlangsung lama hingga Alleta tersadar.
"Makasih vel" Ucap Alleta dan di balas anggukan oleh Novel.
Alleta pun meninggalkan Novel dan Novel pun berjalan lagi untuk kembali ke kelasnya. Dia sudah tau mengapa alasan semuanya, mengapa nama Alle berubah menjadi Alleta dan sikap Alleta berubah ketika Novel datang ke hidupnya.
Tak mudah hidup di dalam posisi Alleta yang sekarang ini. Dia harus hidup sendirian di tanah kelahiranya tanpa satu pun keluarga yang mendampinginya, ya memang setiap bulan papanya mentransfer uang untuknya tapi dia nuga butuh kasih sayang bukan hanya uang.
Alleta pun tak ingat hari apa dan tanggal berapa orang tuanya bercerai dan meninggalkanya karna itu masa masa yang buruk untuk di ingat. Ia hanya ingat jika waktu itu adalah saat dirinya ada di akhir semester jelas sembilan dan setelah itu ia di rumah karena liburan semesteran.
•••Novelleta#27•••
Voment
Jangan Lupa Vote, satu vote dari kalian sangat berharga buat aku.•18 MEI 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLETA | Novel is my Life [END]
TeenfikceNovelleta [COMPLETED] Typo bertebaran [Belum direvisi] start : 21 APRIL 2020 finish : 20 MEI 2020 •Alleta Sastra Maharani •Raka Brama Noveltino Bagaimana jika seseorang di dalam kehidupan skenario hadir di dalam hidup kita. Bagaimana jika sikap bu...