Novelleta #29

134 29 0
                                    

tok... tok... tok...

Novel mengetuk pintu rumah beberapa kali hingga terbuka. Bukan Alleta yang membuka pintunya melainkan laki laki parubaya yang usianya sepantaran dengan papanya.

"Maaf om Alleta ada?" tanya Novel dengan sedikit tersenyum.

Ferdi menatap Novel dan melihat secara rinci dari ujung rambut hingga ujung kaki Novel. "Siapa kamu? Ada perlu apa dengan anak saya?" tanya Ferdi.

Novel terkejut, laki laki di depanya ternyata adalah papanya Alleta. Tapi wajahnya sedikit berbeda seperti yang di foto figura besar di ruang tamu.

"Saya Novel om. Saya ada janji sama Alleta om. Tadi Alleta nelfon katanya ada yang mau di bicarakan." Ucap Novel.

"Mari masuk" Ajak Ferdi dan Novel mengikutinya dari belakang.

Ferdi dan Novel duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu Alleta turun ke bawah. Tak ada ekspresi lain di wajah Novel.

"Maaf kalo saya bertanya lebih jauh, tapi kamu ada hubungan apa dengan Alleta?" tanya Ferdi.

"Saya pacarnya Alleta, anak om" Ucap Novel dengan tersenyum dan Ferdi mengernyitkan dahinya.

Seolah tak percaya dengan apa kata Novel. Ferdi menatap seluruh gerak gerik Novel, laki laki itu hanya tersenyum saja di lihat oleh Ferdi, tak ada rasa gugup yang menyelimuti diri Novel. Laki laki itu malah sangat percaya diri dengan semua jawaban yang di tanyakan oleh Ferdi.

"Novel!" Ucap Alleta ketika melihat Novel tengah duduk bersama papanya di ruang tamu.

Alleta menatap mereka bergantian dengan senyuman. Alleta sudah rapi dengan pakaian yang ia kenakan. Hanya celana jeans dan sweater hoodie saja. "Papa kok nggak panggil Alleta kalo Novel udah dateng?" Tanya Alleta. "Udah lama nunggu nya?" Lanjut Alleta.

"Tanya itu satu satu al" ucap Ferdi.

"Maaf pa" Ucap Alleta dengan cengiranya. "Emmm vel ini papa aku" lanjut Alleta dengan senyum.

"Pa ini Novel. Dia te-"

"Pacarnya Alleta" Sahut Novel memotong pembicaraan Alleta.

Ferdi hanya mengernyitkan dahinya, ada apa dengan mereka berdua. "te-? atau pacar?" tanya Ferdi. Ferdi tau maksud Alleta te- itu adalah teman walaupun terputus karna Novel langsung memotong ucapan Alleta.

"Pacar pa. Alleta kadang lupa kalo Alleta udah punya pacar" Ucap Alleta dengan gugup kebingungan harus bilang apa lagi untuk menjelaskan.

"Sudah berapa lama kalian pacaran?" Tanya Ferdi sambil menatap Novel dan Alleta secara bergantian.

"Dua Minggu!!"

"Satu minggu!!"

Ucap mereka secara bersamaan. Ferdi semakin tidak mengerti dengan jawaban mereka, yang satu dua minggu dan yang satunya satu minggu. Sebenarnya mana yang benar.

"Satu atau dua minggu?" tanya Ferdi.

"Dua minggu om yang bener. Alleta suka lupa sama hubungan kita. Dia terlalu sibuk dengan kegiatan sekolahnya makanya kadang Alleta gak ada wsktu buat saya. Mungkin Alleta menghitung harinya saat sama saya doang om" Ucap Novel mengarang.

Ni cowok ngapain jawab dua minggu. Kan baru tiga hari dan yang paling deket itu satu minggu bukan dua minggu. Ucap Alleta di dalam hati karena geram dengan ucapan Novel yang selalu berbeda denganya.

"baiklah. Katanya kalian mau pergi? Pergilah sekarang supaya pulangnya nggak kemaleman" Ucap Ferdi.

"iya pa" Ucap Alleta.

"Baik om" Ucap Novel dengan tersenyum.

"Jaga Alleta dengan baik jangan sampai ada yang hilang satu pun dari Alleta. Awas kalo kamu macem macem sama anak saya. Kamu akan merasakan akibatnya nanti" Ucap Ferdi. "om tenang aja. Saya nggak bakal ngapa ngapain anak om kok sebelum saya  sah dengan anak om" Ucap Novel.

Alleta langsung membulatkan matanya dan melototi Novel. Gadis itu semakin geram dengan ucapan Novel, apa artinya sah coba. Ferdi hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah mereka berdua.

Mereka pamit dan keluar dari rumah Alleta menuju mobil Novel. Alleta meminta Novel untuk ke cafe tarian yang tak jauh dari rumahnya supaya nggak menghabiskan waktu untuk perjalanan saja.

•••

"Makasih" Ucap Alleta saat pesanan nya datang, ia hanya memesan jus strawberry saja dan Novel memesan jus jeruk.

Alleta mengaduknya dengan sedotan dan meminumnya. Hal yang sama juga di lakukan oleh Novel.

"Jadi apa yang mau lo ceritain?" Tanya Novel sambil memajukan gelasnya dan tanganya di lipat di atas meja.

"Gini kan lo udah tau bokap gue udah pulang. Dan gue gak tau kalo misalnya dia akan pulang hari ini, itu semua kejutan besar bagi gue.  Tapi di sisi lain gue sedih karna nyokap gak ikut pulang" Ucap Alleta.

"Iya terus?" tanya Novel.

"Gue tanya ke bokap kabar nya dan keberadaanya sekarang. Tapi bokap bilang kalo nyokap udah nikah lagi. Dia nikah tanpa sepengetahuan gue, dan dia nikah tanpa persetujuan gue vel. Padahal gue masih anaknya dan gue berhak tau"  Ucap Alleta dengan air matanya yang mulai turun membasahi pipinya.

"Sebenernya dia anggap gue apa sih. Kenapa sejak Kak Alana pergi nyokap nggak peduli lagi sama gue. Dia gak pernah nanya kabar gue dan gue yang harus tanya ke dia. Waktu di Sumbawa, beberapa jam sebelum gue ketemu sama lo gue jatuhin gelas sampe gelas itu pecah. Dan gue takut ada apa apa sama orang tua gue vel, gue telfon dia  tapi dia nggak cerita kalo dia udah nikah.

Dan itu semua buat gue kecewa. Gue kecewa karna nggak dianggap anak sama dia padahal gue lahir di rahimnya. Gue pernah nempatin tempat itu dulu" Lanjutnya, air mata Alleta pun sudah menurun dengan sangat deras, tangisnya sudah menjadi sekarang.

Novel melihat Alleta menangis pun hatinya sama teririsnya seperti Alleta. Dia tak sanggup melihat gadis yang ia sayang tersakiti seperti ini walaupun karna mamanya sendiri.

"Heh ta, jangan nangis dong. Gue tau lo kecewa tapi jangan siksa diri lo dengan kaya gini. Hati gue juga ngerasa perih kalo lihat lo nangis gini ta" Ucap Novel sambil menenangkan Alleta.

Novel mengambil tisu dan menghapus air mata di pipi Alleta. Gadis itu tak berontak sedikit pun. Alleta pun  menatap Novel yang sangat serius menghapus air matanya.

Novel menangkap pandangan Alleta yang sedang menatapnya. Detak jantung Alleta semakin memburu di dalam sana. Hal aneh telah terjadi padanya. Ini pertama kalinya dia merasakan ini.

Novel ganteng juga baik lagi gak kayak yang gue kira dulu. Ucap Alleta dalam batinanya ketika masih menatap Novel.

Gue gak bakal biarin lo tersakiti ta. Gue cinta sama lo gue juga sayang sama lo. Gue janji bakal buat lo bahagia sampe kapan pun dan melupakan arti kesedihan. Batin Novel dengan menatap Alleta.

Alleta menundukan kepalanya ketika menyadari apa yang ia lakukan. Dan Novel tersenyum senang melihat Alleta yang tersenyum tipis walaupun menunduk.

•••Novelleta#29•••

Voment
Apresiasikan lah cerita ini.
Satu vote saja dari kalian sangat berharga bagiku.

Maaf kalo banyak typo nya
• 19MEI 2020

NOVELLETA | Novel is my Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang