Alleta selesai mandi dan keluar dari kamarnya. Baru saja di tertidur di sofa karna kelelahan hingga jam tujuh malam. Perutnya pun sudah meronta kelaparan. Dia belum makan malam dan perutnya langsung bereaksi seperti ini.
"Pa!" Panggil Alleta ketika melihat Ferdi duduk di meja makan. Tak hanya Ferdi, dia juga melihat Lio di sana dan membuat keduanya menoleh ke arah Alleta.
"Lio!!" Panggil Alleta sambil tersenyum bahagia.
"Alleta!!" Balas Lio kemudian Alleta menghampiri mereka.
"Kok lo gak bilang kalo mau ke sini?" tanya Alleta.
"Gue udah nelfon lo dari jam setengah enam tadi. Tapi lo gak angkat telfon gue jadi gue minta tolong sama papa untuk nganterin ke rumah lo". Ucap Lio. "Dan saat gue datang betapa terkejutnya gue!! Om Ferdi yang membuka kan pintu. Gue gak nyangka Om Ferdi ada di sini sekarang!!" Lanjutnya dengan tersenyum.
Ferdi yang mendengar ucapan Lio hanya menggelengkan kepalanya saja. Ini bukan kali pertamanya Ferdi bertemu dengan Lio. Dulu sebelum dia pergi dia sudah bertemu dengan Lio beberapa kali saat Lio di ajak Alleta ke rumahnya.
"Hmm.." Gumam Alleta sambil mengangguk anggukan kepalanya. "Udah makan?" tanya Alleta dan Lio menggelengkan kepalanya.
"Yaudah makan bareng yuk. Tapi lauknya apa adanya ya. Nggak ada bahan masakan di rumah." Ucap Alleta
"Iya" Ucap Lio.
"Papa udah makan?" tanya Alleta sambil menoleh ke arah Ferdi.
"Bagaimana papa bisa makan kalau anak papa sendiri belum makan? hah?" Tanya Ferdi.
Alleta tau jawaban itu menandakan jika Ferdi belum makan. Dia bahagia jika papa nya perhatian seperti ini kepadanya. Hari ini dia mendapatkan kebahagiaan berjuta kali lipat.
"Yaudah kita makan malam bersama kali ini". Ucap Alleta dengan senyum yang terukir di wajahnya. "Sebelumnya aku harus memasak terlebih dahulu" Ucap Alleta.
Hanya ada anggukan dari Ferdi dan juga Lio. Alleta meninggalkan mereka menuju kulkas untuk melihat bahan bahan masakan apa saja yang masih ada.
"Ini Layu. Pasti tidak akan enak jika di makan" Ucap Alleta ketika mengambil bayam dari dalam yang sudah layu.
"Ini juga" Ucap Alleta ketika mengambil kangkung.
"Ini busuk ihh" Ucap Alleta ketika mengambil tomat yang sudah busuk.
Tak ada satu pun sayuran yang bisa di olah untuk di makan. Kulkas pun sudah kosong hanya tinggal lima butir telur saja.
"Telur?" Ucap Alleta ketika melihat telur yang tersisa. "Yaudah deh enak juga kok" Lanjut nya.
Alleta pun mengatur api di kompor dan setelah itu ia menuangkan sedikit margaring dan memasukan telurnya sesudah di buka.
Alleta akan membuat telur ceplok saja karna tak ada bahan di rumah. Tak masalah, karna telur juga enak.
Setelah selesai memasak, Alleta membawanya ke meja makan. Lio sedang membuat minuman di dapur sejak beberapa menit yang lalu.
"Adanya cuma telur. Semua bahan masakan udah layu sama membusuk di dalam kulkas karna kelamaan" Ucap Alleta sambil meletakan piring berisikan telur ceplok.
"Alleta sama Lio gak pernah masak. Kita makan roti selai untuk sarapan. Dan gak ada waktu juga paling beli lewat online" Ucap Alleta.
Alleta duduk dan Lio datang membawa minuman- jus jeruk. "gapapa kok ta" Ucap Lio samb memberikan gelas berisikan jus jeruk ke Alleta.
Mereka makan malam dengan tenang tanpa suara sedikit pun yang keluar dari mulut mereka. Hanya ada suara gesekan piring dan sendok saja di antara keheningan mereka.
Tak lama mereka bertiga selesai makan malam dan Ferdi menyuruh Alleta duduk dulu karna ada hal yang ingin ia katakan dan itu sangatlah penting.
"Ada apa sih pa?" tanya Alleta setelah meminum minumanya.
"Papa mau bilang sesuatu yang sangat penting ke kamu. Papa gak bisa nutupin semuanya lagi. Kamu butuh keadilan Alleta dan seseorang itu juga butuh keadilan dari papa" Ucap Ferdi.
"Maksud papa? Alleta gak ngerti sama apa yang papa katakan" Tanya Alleta sambil mendengarkan dengan baik. Lio yang ada di sana pun hanya memilih diam tak bersuara sambil mencerna beberapa kata yang keluar dari mulut Ferdi.
"Kamu anak papa tapi bukan dengan mama intan, tapi dengan wanita lain sebelum papa memiliki mama intan. Dan alasan kenapa mama intan menikah tanpa mengabari kamu itu, karna kamu bukan anaknya. Hanya Alana anak mama Intan dan Alana bukan anak papa ta. Sedangkan kamu bukan. Makanya dari itu juga papa pernah bilang sama kamu, dia gak akan peduli lagi sama kamu Alleta" Ucap Ferdi.
Alleta menggelengkan kepalanya tak percaya. "Tunggu tunggu.. Alleta bukan anak mama dan Kak Alana itu bukan anak papa. Maksudnya gimana sih pa Alleta gak ngerti" Ucap Alleta sambil menahan tangisnya.
"Gini. Sebelum papa menikah dengan mama Intan. Papa terlebih dulu menikahi mama kandung kamu, tapi orang tua papa tidak menyetujui jika papa menikah dengan wanita pilihan papa sendiri yaitu mama kamu. Makanya orang tua papa- kakek kamu, meminta papa mencerikan mama kamu di saat kamu masih berusia enam bulan. Dan kakek kamu meminta mama kamu buat pergi dan meninggalkan kamu dengan papa. Mama kamu pun menurutinya walaupun dengan berat hati. Tiga minggu setelah perceraian itu, kakek mengenalkan papa sama mama intan. Saat itu mama Intan sudah memiliki anak, Alana.
Dan kakek kamu menikahkan kita berdua tanpa rasa cinta sedikit pun. Dan kebahagiaan papa selama ini hanya kurang untuk menutupi semua kebohongan. Dan kenapa saat Alana meninggal, mama intan pergi karna dia tahu Alasan papa bertahan dengan dia adalah Alana. Papa udah pernah janji akan membahagiakan dia seperti kebahagiaan Alana walaupun tanpa setetes rasa.
Dan mama Intan waktu itu tidak terima jika papa membebaskan Sandi karna mama intan ingin menghukum sandi dengan berat karna dia telah menghancurkan hidupnya. Papa bertahan sama mama intan karna Alana. Dan saat itu juga mama intan bertahan dengan papa karna dia sudah janji buat jaga kamu.
Itu semua hancur karna Sandi. Dan mama Intan menceraikan papa karna mama Intan tak mau lagi hidup dengan paksaan tanpa rasa cinta sedikit pun. Jadi dia memilih pergi dan menikah lagi dengan lelaki pilihanya di Australia" Ucap Ferdi panjang lebar menjelaskan.
Selama itu juga Alleta menangis tak percaya dengan cerita pilu kehidupan kecilnya yang tak pernah ia ketahui. Dia bukan anak kandung intan, Alana bukan kakak kandungnya. Dan dimana mama kandungnya sekarang, kenapa tak menemuinya.
"Lalu Alleta anak siapa pa? Alleta anak papa dengan siapa? Kenapa dia tidak pernah menemui Alleta?" Tanya Alleta dengan tangisnya yang semakin menjadi.
•••Novelleta#32•••
Voment
Satu vote saja gapapa kok
• 20 MEI 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/221707920-288-k961695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLETA | Novel is my Life [END]
Teen FictionNovelleta [COMPLETED] Typo bertebaran [Belum direvisi] start : 21 APRIL 2020 finish : 20 MEI 2020 •Alleta Sastra Maharani •Raka Brama Noveltino Bagaimana jika seseorang di dalam kehidupan skenario hadir di dalam hidup kita. Bagaimana jika sikap bu...