📌EMPATBELAS

610 81 38
                                    

Yang beku bisa menjadi cair!
Yang cair juga bisa beku!
Ini hukum timbal balik!

_kay_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini kay siap dengan setelan santainya, dia memakai hoodie warna pink dengan logo love di lengan sebelah kiri.

Hoodie ini adalah pemberian Egi, dan couple dong dengan Egi tapi, kay belum tau warna hoodie Egi. Apa jangan-jangan pink juga ya?

Ngomong-ngomong soal Pangerannya ini, kay sedikit bingung dengan sikapnya. Kadang-kadang baik, kadang-kadang kayak singa, kayak setan pun pernah, apalagi kayak jelangkung behh itu paling parah datang tak diundang pergi tak dianter.

"Kay cepat turun! Nanti telat loh."

"Iya bun, ini udah siap kok," kay turun dengan tas ransel yang lumayan besar, maklum kan kau camping bukan shopping.

"Sarapan dulu baru kita berangkat ya!" Kay hanya mengangguk setuju dan mulai melahap makanannya.

"Bunda udah selesai?"

"Udah, yuk berangkat!"

“okehhhh!”

Diperjalanan mereka mengobrol ringan, seperti Nara yang bertanya mengenai sekolah kay, bagaimana nilai kay, siapa teman kay, dan tak lupa menanyai cowok yang menjabat sebagai pacarnya. Ini sih bukan ngobrol tapi introgasi.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah.

“Kay, ingat kan pesan bunda tadi?”

“kay harus jaga diri, gak boleh pergi sendiri, kalau ngerasa sakit langsung minum obat, jaketnya di pake, dan makan gak boleh telat. Kay ingat bun.”

“Kamu lupa bagian terpentingnya sayang,” kening Kay mengerut karena ia rasa semua sudah ia ingat.

“Kamu harus selalu bawa ponsel dan jangan lupa hubungi bunda!”

“Hehehe, siap komandan! Kay gabung sama yang lain ya bun, bunda hati-hati nyetirnya,” lalu mencium punggung tangan nara dan pergi menuju teman-temannya.

“Kayraaa siniii!” itu suara Airin yang sedang melambaikan tangan kearah kay, dan kay melangkah untuk menghampirinya.

“Lo kemana aja sih? Sebel gue gak ada temen.”

“Tiga manusia di samping kamu gak dianggap?”tunjuk Kay dengan dagunya.

“Apaan, gue aja dianggap kambing congek sama mereka, dari tadi gue ngajakin ngomong cuma dianggap nyamuk. Sebel gue.”

“Nyamuk terlalu indah buat lalat kayak lo ai,”ejek Neo.

“Mulut lo mau gue tampol hah?”

“Kalian itu cocok deh, kenapa gak pacaran aja sih?”

The Reason Kay [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang