Gue gak tau! Kenapa gue sakit melihat lo sakit?
-Egi-
"Pagi semua!" Sapa buk Neneng."Pagi bukkkkk."
"Baiklah, langsung saja kita membentuk kelompok. Nama yang saya panggil harap ke depan!"
"Baik bukkkkkk."
"Reno, Marsel, Dafa, Tio, Egi, dan Malvin. Silahkan kalian semua!" maju!"
Mereka berlima keluar dari barisan dan berdiri di samping buk Neneng.
"Jadi, Teman-teman di depan kalian akan menjadi ketua regu untuk acara menjelajah hutan nanti. Untuk anggotanya, saya sudah menyiapkan gulungan kertas yang berisi list nama anggota. Silahkan ketua regu memilih gulungan kertas masing-masing!"
Sesuai komando mereka mengambil satu gulungan kertas yang berisi anggota regunya.
"Sudah?" Kelimanya mengangguk.
"Silahkan cari anggota kalian masing-masing! Waktu yang saya berikan lima belas menit dari sekarang!"
Kelimanya segera berlari untuk berpencar agar mudah mengumpulkan anggotanya.
Egi membaca list anggotanya tapi tidak menemukan nama yang ia cari, ia berulangkali membacanya tapi tetap tidak ada didalam list nya, "Shit! Gue salah ngambil list!"
Sedangkan ditempat lain, Dafa tersenyum penuh kemenangan saat nama yang ia incar berada didalam list nya, "kali ini gue yang menang!"
Semua regu telah lengkap dan telah berada digaris start. Sebelum mulai mereka berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Pistol yang di tembakkan ke arah langit menandakan semua regu boleh memulai perjalanannya sesuai peta yang mereka punya.
Peta masing-masing regu memiliki jalur yang berbeda tetapi akan berakhir di titik yang sama. Yang buat saja pak Selamet pasti ahay deh.
Airin dan Neo sama-sama di regu Egi.
Lantas Kay dan Rangga dimana?
Mereka berada di regu Dafa. Mayang dan Celsi juga di sana, dan Yana di regu Tio."Gak asik gak ada Kay! Apalagi gue satu regu sama kutu kumpret satu ini, asik gak muak iya!"
"Lo kira gue juga mau satu regu dengan lo hah? Gak ya! Lo kan titisan nenek lampir."
"Bodo penting gue cantik. Lah elo? Tampang pas-pasan, mulut kayak emak-emak komplek, bau pulak tu! Gak ada bagus-bagusnya lo," Hati- hati ai, ntar mak jodohin kalian baru tau rasa! Siapa yang setuju kalau mereka kita jodohkan????
"Bisa gak diam!" Ujar Egi yang sedari tadi mukanya kusut kayak baju belum disetrika.
Neo berdecak pelan,"Dia yang mulai! Bukan gue gi," tunjuk Neo dan yang ditunjuk cuma memasang muka lempem doang.