Jumpa lagi di lapak TRK wkwk!
Gimana kabarnya hari ini?
Semoga tetap semangat menjalani hari!Maaf ya semakin
Kesini semakin lama updatenya.Sebelum baca aku cuma ngingetin buat vote, komen dan tandai typo ya!
Siap untuk lanjut??
Next!📌Tigapuluh|TRK
Wellcome makhluk tampan bernama Ardiaz!
Jangan buat rencana gue berantakan!_kayla_
...
Pagi ini Kay kembali sarapan bersama Bundanya. Iya, Nara telah pulang kemarin malam.
"Gimana sekolah kamu sayang?" tanya Nara disela-sela mengoleskan selai kacang pada roti.
"Baik kok bun! Bunda gimana kerjaannya?"
"Baik kok, malahan bunda udah buka cabang satu lagi," jawab Nara lalu memberikan roti pada kay.
"Makasih bun!" Nara tersenyum dan mengangguk.
"Bun, kay boleh nanya gak?"
"Kamu mau nanya apa?"
"Soal Kay...la," jujur saja, kay tidak tau kenapa ia bisa menanyakan hal itu, padahal selama ini ia tidak pernah menyinggung tentang Kayla.
Sendok yang Nara pegang terlepas sehingga menghasilkan suara yang cukup nyaring.
"Saya tidak kenal dengan dia!" gaya bicara Nara langsung berubah drastis dan kay tau, itu tidak baik.
Kayla masih tak habis pikir, kenapa bundanya bisa sebenci itu padanya.
"Kayla itu adik kayra, anak kandung bunda."
"Saya cuma punya satu anak yaitu kamu!"
"Bun, buka mata bunda! Anak bunda itu bukan Kayra aja tapi Kayla juga!"
Nara diam, namun dari tatapannya kay tau bahwa ia tak suka mendengarkan perkataan kay barusan.
"Apa bunda gak kasihan sama Kayla? Dari kecil dia gak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Seharusnya bunda bersikap adil antara kay dan Kayla!" Kay menarik nafas dalam-dalam, dadanya sesak melihat Nara yang tidak merespon ucapannya.
"Kayla terluka bun! Kayla sudah merasakan luka dari ia lahir sampai sekarang! Kenapa bunda gak bisa nerima dia? Kenapa bunda gak bisa perlakukan dia sama dengan kay? Kenapa bunda...."
Praannnggg!!!
Kayla terkejut saat Nara melempar gelas tepat di sampingnya. Bisa dilihat dari matanya, Nara sangat marah dan wajahnya sudah merah padam.
"Kenapa kamu bertingkah seperti dia? Sekarang saya merasa bahwa yang dihadapannya saya ini adalah anak sialan itu!"
Setelah mengucapkan itu Nara pergi ke kamarnya dan mengunci pintu.
Kayla diam, sebenci itukah bundanya? Apa tidak ada sedikit rasa iba dihatinya untuk anak malang ini? Kenapa anak malang ini harus lahir jika tidak diinginkan hidupnya?
"Non... Non gak apa-apakan?" bi Inum datang dengan wajah yang khawatir, sepertinya bi Inum mendengar semuanya.
Kayla menggeleng, "tolong jangan beritahu papa tentang kejadian ini bi! Ini permintaan atas nama Kayla!" setelah mengucapakan itu Kayla beranjak dari kursinya.