📌DUAPULUHSEMBILAN

338 34 28
                                    

Jumpa lagi di lapak TRK wkwk!
Gimana kabarnya hari ini?
Semoga tetap semangat menjalani hari!

Maaf ya semakin
Kesini semakin lama updatenya.

Dua pertanyaan sebelum kita mulai.

Kapan kamu mulai sekolah?

Kangen gak pakai seragam sekolah?

Sebelum baca aku cuma ngingetin buat vote, komen dan tandai typo ya!

Siap untuk lanjut??
Next!

📌Duapuluhsembilan|TRK

Rahasia akan terungkap! Apakah itu dengan cara biasa, terpaksa, atau luar biasa.
Yang jelas, Rahasia pasti akan terungkap.

...

Kay tetap bersikekeuh untuk pulang sendiri, padahal Egi jarang-jarang mau menawarkan diri untuk mengantarnya. Eh, malah ditolak, gak bersyukur amat nih orang.

"Udah ah, aku mau pulang, Egi gak usah anterin aku, sembuh dulu baru narik lagi!"

Egi memutar bola matanya, dikira Egi yang ganteng membahana ini tukang ojek apa.

Kay melambaikan tangan lalu keluar dari rumah Egi. Hedeuh, emang susah ya ngelawan cewek.
Baiklah, mungkin lain kali Egi bisa mengantarnya pulang.

Sekarang tinggal lah Egi sendiri di rumah dengan kebosanannya. Ngapain ya? Ah, mending acak-acak isi kulkas, kebetulan Egi merasa haus sekali.

Tok..tok...tok...

Langkah Egi terhenti saat pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang, "siapa ya? Mama? Gak mungkin, dia bilang pulang ntar malam. Kayra? Ah bisa jadi, mungkin tuh cewek berubah pikiran," Egi bermonolog.

Tok...tok...tok...

"Bentar!" Egi pergi untuk membukakan pintu, gak sabaran amat nih orang.

Pintu terbuka, memang bukan mama yang pulang dan juga bukan Karya yang kembali, ternyata orang lain yang kehadirannya tidak pernah Egi harapkan.

"Ngapain lo kesini?" tanya Egi dengan ketus.

Tanpa menjawab pertanyaan pemilik rumah, orang itu langsung menyelonong masuk ke dalam rumah. Gak tau sopan santun nih orang!

"Keluar!" usir Egi. Bukannya keluar, orang itu malah duduk di sofa.

"Tuan rumah macam apa lo? Gak ada sopannya sama tamu!"

"Ngaca anjing!"

"Slow bro! Gue kesini karena ada yang mau gue omongin sama lo! Kalau gak juga males gue kesini!"

"Gue rasa gak ada yang harus diomongin."

Dafa tersenyum kecil, "banyak yang harus kita omongin."

Egi berdecak, dia paling tidak suka mengungkit sesuatu yang seharusnya sudah dilupakan.

"Lo mau ngomong apa? Cepat gue males liat muka lo lama-lama."

"Gue juga males liat tampang lo," balas Dafa.

"Kalau gitu keluar lo dari rumah gue!"

"Gue akan keluar tapi, nanti setelah gue dapatin box dikamar lo," Dafa bangkit dari duduknya lalu pergi menuju ke kamar Egi.

The Reason Kay [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang