[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka.
Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis.
Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di area sirkuit, Jaehyun langsung merangkul pundak Clara dengan erat. Gadis itu menerima rangkulannya dan ikut mengaitkan sebelah tangan pada pinggang Jaehyun.
Clara tidak menolak perlakuan lelaki jangkung disebelahnya itu, ini di lakukan demi kebaikannya sendiri.
Area sirkuit di penuh orang-orang yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol, dia merasa takut apabila ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
Entah ditarik dan di bawa pergi ketempat lain, atau di goda dengan kata-kata menjijikan. Clara benci semua itu.
"Hai Jae! Udah lama ih ga ketemu." Sapa gadis berambut pendek dengan pakaian minimnya. Menyapa Jaehyun penuh dengan kepalsuan, terlihat dari cara bicara dan gerakan tubuhnya.
"Hallo, siapa yah?" Tanya Jaehyun pada perempuan di depan.
Lawan bicaranya itu tertawa sok imut, memukul bahu Jaehyun pelan. "Ih masa ga inget? Gue Rora."
"Ouh iya, Rora."
"Apa kabar, Jae?"
"Baik, seperti yang bisa lo liat."
Mereka saling berbincang, tanpa mengubris keberadaan Clara yang masih setia berada dirangkul Jaehyun.
"Ayo jalan bareng, kapan-kapan."
Lelaki itu tersenyum, "Izin dulu nih sama cewek gue." Suruh Jaehyun memindahkan telapak tangannya pada kepala Clara, mengelusnya pelan lalu kembali lagi pada posisi merangkul.
"Cewek lo?"
"Iya cewek gue."
"Boleh ga gue pinjem Jaehyun-nya?" tanya Rora dengan nada bercanda.
Clara hanya tersenyum kaku menanggapi pertanyaan itu, "boleh. Tapi senin yah? Soalnya kita baru putus dua hari lagi."
Jaehyun tertawa kecil mendengarkan jawaban itu, lalu ia mendekatkan bibirnya pada telinga Clara. "Izin pamit, buru." Suruhnya dengan suara sangat kecil menyerupai bisikan.
"Rora, gue duluan yah. Temen-temen udah pada nungguin soalnya, nanti kalau mau jalan sama Jaehyun hari senin aja, yuk Jae." Ajak Clara langsung menarik pinggang Jaehyun agar berjalan duluan.
"Siapa?" tanya Clara setelah menjauh dari perempuan kenalan Jaehyun itu.
"Gatau."
"Hah?"
"Gatau siapa, gue pura-pura kenal aja lah. Biar ga lama intro-nya."
"Bener-bener!" geram Clara meninju pelan perut Jaehyun.
Sudah bukan hal aneh kalau banyak cewek yang menyapa Jaehyun saat bertemu, entah memang benar kenal atau hanya sekedar mengaku-ngaku.
Wanita yang dekat dengan Jaehyun itu tidak hanya satu atau dua orang, melainkan lebih dari puluhan. Atau mungkin sampai ratusan, bahkan kali ini Jaehyun sendiri tidak tahu siapa cewek yang baru saja di ajak mengobrol.
