Clara mengurungkan niatnya untuk beristirahat setelah mendapat pesan dari Jaehyun yang mengajaknya menikmati malam bersama bulan dan deburan ombak dipinggir pantai.
"Ayok Jae," ajak Clara setelah pintu lift terbuka.
Jaehyun sudah menunggunya di lobby hotel dengan pakaian putih dan celana selutut berwarna abu-abu. Sedangkan Clara turun dengan dress pantai berwarna putih dan sendal santai yang sama dengan Jaehyun.
Tangan keduanya bertaut dengan erat menuju pesisir pantai.
Malam ini sinar bulan sangat terang hingga bisa menerangi pemandangan sekitar, ada meja dan kursi di tepi pantai berhadapan dengan grand piano besar berwarna hitam.
"Piano?" heran Clara menatap Jaehyun.
Lelaki itu hanya tersenyum mengajaknya untuk duduk berhadapan, "suka ga sama suasananya?"
"Kamu emang ga pernah ngecawain masalah bahagiain aku," balas Clara terkagum dengan apa yang diberikan Jaehyun.
"Clara," panggilnya.
"Ya?"
"Kita udah berapa tahun kenal sih?"
Clara mengitung menggunakan jarinya, "awal ketemu kita SMA. Sampai sekarang berarti udah tujuh tahun?" ucapnya bersemangat. "Gabisa dipungkiri kalau masa SMA adalah masa terindah aku soal persahabatan."
"Masa terkonyol juga," ucap Jaehyun tertawa. "Kamu inget ga, waktu itu kita pernah hampir jatoh gara-gara loncat dari pagar sekolah. Terus kamu pernah di kejar guru BK karena ketauan bolos pelajaran."
Clara ikut tertawa keras mengingat masa lalunya yang begitu lucu, "kita pernah juga bolos naik kereta cuman untuk makan sate maranggi di Purwakarta."
"Udah lama banget yah..." ucapnya memainkan jemari sembari tersenyum. "Selama itu juga aku jatuh hati sama kamu, ga pernah nyangka kalau perempuan yang aku suka akhirnya bisa jadi calon istri aku."
Kebodohan dari masa lalu yang tak pernah terlupakan oleh Clara, yaitu tidak pernah menyadari bahwa Jaehyun menyukainya. Padahal seluruh temannya mengetahui fakta itu, tapi tidak dengan Clara yang begitu lamban dalam merespon ketertarikan Jaehyun padanya.
"Kenapa kamu ga ngomong langsung ke aku waktu itu?"
Jaehyun menggeleng, "aku pikir waktu itu jadi sahabat kamu adalah cara yang terbaik untuk selalu bisa deket dan ada untuk kamu. Walau sebenernya juga sakit banget kalau inget gimana rasanya harus mendam perasaan sambil nyaksiin kamu jatuh cinta ke laki-laki lain."
"Maaf, Jae..."
"Kenapa minta maaf? Itu buka salah kamu, emang akunya aja yang belum siap untuk bilang. Aku takut, kalau cinta pertama aku berakhir perpisahan karena dikira cinta monyet. Kemarin aku berani nyatain perasaan ke kamu, karena aku yakin kalau kita bisa serius kali ini." Jaehyun meraih tangan Clara diatas meja, "aku gapernah menyesel karena telat menyatakan perasaan aku ke kamu. Kamu tau kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL. | Jaehyun ⌈✔」
Fanfiction[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka. Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis. Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...